"Manji-chan! Kei-chan! Shugi-chan tunggu aku tahu!" Ucap seorang gadis kecil yang bermain lari-larian ditaman bersama teman dan kembarannya (kembar tak seiras)
"Yosh! Aku menang! Kau harus traktir aku dorayaki Shugino! Hahaha!" Ucap Mikey pada gadis yang berlari pelan karena capek.
"Eh? Jadi cuma juara 1 ya yang di traktir?" Tanya kembaran dari gadis itu, Akashi Shugine nama bocah lelaki itu.
"Hey juara 3 juga ditraktir ya Shugino!" Ucap Baji sambil memegang bahu sang gadis yang kelelahan.
"Enak aja! Kalian curang!" Bentak sang gadis tak terima dia kalah lomba lari.
"Shugino, kalau kalah ya ngaku aja, gitu kok susah.." ejek kembarannya.
"Tidak! Kalian menipuku waktu start tadi! Hmph!" Ucap Shugino sambil memalingkan wajahnya kesal.
Mikey, Baji, dan Shugine yang melihat tingkah Shugino hanya tertawa lepas.
"Eh? Kenapa tertawa?" Tanya Shugino dengan wajah polos.
"Tidak ada apa-apa, kalau begitu ayo ke rumah Manjiro, mungkin Zura-kun sudah menunggu kalian berdua" ucap Baji sambil menggandeng bahu Shugine, dan diikuti oleh Mikey yang mendukung Shugino sambil berlari seperti orang gila menuju ke rumah Mikey.
"Ahaha! Manji-chan lebih cepat! Lebih cepat!" Ucap Shugino sambil mengangkat kedua tangannya.
Ketika sampai di depan rumah Mikey, Shugino menggeser fusuma yang tertutup itu dengan kasar, yang mengagetkan orang yang ada diruang tamu. . .
BUCK!
"TADAIMAAAAAAA!!!" Teriak kedua kakarlak yang berdukung-dukungan itu.
"OKAERIIIIIIIIIIIIII!!!" Dan dibalas oleh Baji dan Shugine yang saling bergandeng bahu.
"Kalian kalau datang dirumah jangan begitu tahu, orang dirumah bakal serangan jantung" nasihat dari pria berambut hitam nan ganteng and wangy~wangy, yap! Itu Shinichiro.
"Itu adalah sebuah peringatan!" Ucap Shugine dengan tegasnya anak-anak pada umumnya. Pengen ngegas malah jadi imut.
"Apanya yang peringatan? Kalian tidak ikut latihan taekwondo tadi, jadi sebentar sore akan ada latihan keras untuk kalian berempat ya!" Peringatan dari Akashi Zura, kakak laki-laki dari anak kembar yang tak kalah ganteng and wangy, lebih tepatnya ke keimutan sih.
"Yatta!!!/Nande?!!" Kata Yatta untuk tim Mikey dan Shugino, sedangkan kata Nande untuk Shugine dan Baji.
"Aku lebih suka kalau Zura-aniki yang mengajari dari pada kakek" ejek Mikey pada kakeknya yang meminum ocha, akhirnya keselek ocha yang isinya hanyalah air. . .
"Uhuk! Uhuk! Apa katamu Manjiro?!!" Marah sang kakek sambil menarik telinga Mikey (Shugino udah turun ye).
"Ampun! Ampun! Ampun! Ampun!" Mohon Mikey sambil meringis kesakitan.
"Kakek jago!" Ejek Shugine.
"Shinichiro-kun, Zura-kun! Apa kalian tidak berkelahi?! Bagaimana dengan blackDragon?! Jangan dulu pensiun tahu!" Ucap Baji dengan mata yang berbinar-binar menatap Shinichiro dan Zura yang terlihat keren didepan matanya.
"Eerrrr kami belum mendapat misi, jadi kami beristirahat" jawab Shinichiro ragu-ragu, pasalnya dia disuruh Zura untuk tinggal dirumah dulu dan latihan bersama.
"Aku yang menyuruh Shinichiro untuk tinggal dirumah sementara waktu, karena aku ingin melatihnya. Kasihankan nanti kalau jadi samsak orang, kan nggak enak dipandang muka ganteng tapi bonyok.." ejek Zura pada Shinichiro yang wajahnya memang bonyok, karena tawuran minggu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Akashi's Blood || Tokyo Revengers X Oc ||
Short Story"Lari! ada boys hunter!" "Kalau kalian melihat gadis bergelang lonceng, larilah!" "Keturunan Akashi semuanya kuat!" "Manji-chan! Kei-chan! Shugi-chan! tunggu aku!" "nee, Shin-chan dan aniki selalu sama-sama terus, apa kalian berdua gay?" "Salam kena...