Chapter 7 : Duo ubanan!

111 23 10
                                    

Suatu hari, Zura dan Shinichiro mengajak Shugino dan Shugine ke sebuah panti asuhan, keduanya tidak tahu kenapa pergi ke panti asuhan, mungkin hanya say hallo pada anak-anak yang ada disana? Tapi yang jelas, Mikey tidak mau ikut. Katanya membosankan disana, nggak ada taiyaki. Dan yang membuat Shugino heran adalah, kenapa Emma tidak ikut? Biasanya Emma akan ikut jika Shugino pergi ke mana-mana, tapi kali ini tidak. Apa sengaja tidak diajak?

Kini mereka sampai di panti asuhan, berjalan menulusuri lorong-lorong panti asuhan untuk menemukan seseorang yang sedang dicari. Shugino dan Shugine hanya mengekor saja pada Zura dan Shinichiro.

Street.

"Shinichiro! Zura!" Seru seorang anak laki-laki itu sambil menyambut senang kedatangan Shinichiro dan Zura.

"Bagaimana kabarmu Izana? Nanti besok kita akan ngebrandal lagi ya!" Ucap Shinichiro sambil mengelus pucuk kepala anak itu dengan acak.

"Shinichiro, kau tidak boleh begitu pada Kurokawa-kun." Ucap Zura dengan wajah datar.

Anak laki-laki yang tertawa itu mengalihkan pandangannya pada kedua anak kembar yang menatapnya juga. Rambut putih dan iris mata berwarna ungu, kulit sawo matang yang membuatnya makin manis, tak lupa juga senyuman yang masih merekah diwajahnya.

Zura yang melihat pandangan anak itu melihat kedua adiknya, Zura pun berniat memperkenalkannya, sayang kurang cepat.

"Salam kenal Izana-san! Akanku panggil kau Kuro-chan!" Ucap Shugino sambil menjabat tangan Izana dan menggoyang-goyangkannya dengan cepat.

"Aneue, jangan begitu." Ucap Shugine sambil menarik kembali Shugino yang berjabat tangan dengan Izana.

"Hajimemashite, watashi wa Akashi Shugine desu, soshite kochi wa—"

"Boku wa Akashi Shugino da! Yoroshiku Kuro-chan!" Potong Shugino sambil mendengus bangga.

"Ku–Kuro‐chan?" Tanya Izana.

"Eum, karena namamu Kurokawa, jadi ku singkat saja jadi Kuro-chan, kawaii desu yo!" Ucap Shugino sambil tersenyum.

"Ka-kawaii?" Gumam Izana yang masih terpaku dengan senyuman Shugino.

"Aneue, kau tidak boleh menamai orang sembarangan, apalagi ini baru pertama kali—"

"Tak mengapa, aku menyukainya!" Ucap Izana sambil tersenyum pada Shugino.

"Eh?! Hounto?! Arigato! Arigato! Arigato Kuro-chan!!" Pekik Shugino sambil memeluk Izana dengan erat.

Yang dipeluk malah terdiam, yang dirasakan untuk pertama kalinya dipeluk oleh seorang lawan jenis selain ibunya.

"Tck, aneue!" Decak Shugine yang tidak suka dengan pemandangan perih didepannya.

Shinichiro dan Zura hanya tersenyum melihat tingkah mereka, apalagi si Shugine yang melarang ini dan itu pada Shugino, malah membuat Izana yang tidak nyaman.

Aneh..

Tapi perhatian.










"Dia itu.. sangat cantik."

————————————

Berbulan-bulan berlalu, Shugino dan Izana semakin dekat, yah sangat dekat. Dia bahkan mengenal kakuco dari Izana. Hanya Shugino yang selalu bermain dengan Izana, bahkan nekat pergi sendiri ke panti asuhan hanya karena ingin bertemu dengannya.

Shugine selalu memberikan larangan.

Karena itu lain kali Shugino tidak mengajak Shugine pergi ke panti asuhan bersama-sama. Karena nanti..

The Akashi's Blood || Tokyo Revengers X Oc ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang