Dirumah Draken~
"Hahaha, lucu 'kan? Selain Mikey, baru kau yang ku ajak kemari.."
Draken mengajak Takemichi ke dalam kamarnya. Terlihat rapi dan bersih. Takemichi duduk dikasurnya Draken. Dia sadar, Draken yang terlihat dewasa itu karena pengaruh lingkungannya dan tempat tinggalnya.
"Wah! Fotonya bagus!"
Takemichi datang mendekat ke arah foto-foto yang terpajang di dinding kamar Draken.
Takemichi melihat foto Mikey dengan motornya.
"Oah! Ada Mikey-kun!"
Dia juga melihat foto Emma yang bersama-sama dengan Draken saat rapat Touman.
"Ada Emma juga! Ternyata Draken-kun menjaganya dengan baik, ya!"
"Uruse!"
Takemichi melihat foto seorang gadis albino sambil bersama-sama Baji dan Draken yang bersandar disebuah motor.
"Baji-kun, Shugino-chan.." gumam Takemichi yang serius menatap foto itu.
Draken datang mendekat ke arah Takemichi, dia juga melihat foto itu. Mengingat kenangan masa lalu..
"Mereka adalah orang-orang yang berharga bagiku. Kalau terjadi sesuatu pada mereka, aku juga mau membunuh Kazutora. Aku tahu itu hal yang tidak baik, tapi terpikirkan begitu saja." Ucap Draken dengan serius. Takemichi hanya bisa menatapnya.
"Terima kasih telah menghentikan Mikey. Karena aku.. tidak bisa menghentikannya.." tambah Draken pada Takemichi.
------------------------------------
Takemichi berjalan pergi dari rumah Draken. Dia mengerti perasaan Draken, apalagi soal Emma. Saling cinta dan tidak bisa mengungkapkan itu adalah hal yang sulit.
Takemichi berjalan dengan senyuman. Tiba-tiba saja ada Emma yang berjalan yang nampak oleh Takemichi. Takemichi pun memanggil sambil berlari mengejar Emma. Ketika sampai dan baru saja melihat apa yang Emma lakukan, ternyata dia..
"HAH?!"
Takemichi segera bersembunyi dibalik tumpukan tempat meletakan botol-botol bekas. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Emma memeluk Mikey.
"Emma ini bohongkan? Dari sekian banyak orang, kenapa berpalingnya ke Mikey-kun?! Kalau saja Draken-kun dan Shugino-chan melihat ini.."
Takemichi mulai berkhayal yang tidak-tidak. Berkhayal jika Mikey dan Draken akan bentrok, dan Shugino yang Takemichi pikir menyukai Mikey akan mengeluarkan aura jahatnya pada Emma.
Khayalan buruk itu terhapus oleh karena seseorang yang datang disamping Takemichi sambil membawa lup miliknya.
"Aroma kasus sangat tercium, 'kan? Watson-kun."
"Hina?!"
"Ah.. halo." Sapa Naoto dengan barang belanjaan ditangannya.
Dan sepertinya..
Akan terjadi hal yang tidak baik menurut firasat Takemichi.
-------------------------------------
Singkat cerita saja, Takemichi mengikuti Hina memata-matai Mikey dan Emma. Sekarang mereka berada disebuah cafe. Sepertinya sedang bermesra-mesraan.
Melihat Emma yang menyuapi Mikey, dan Mikey mengikuti alurnya, membuat Hina mengerti bahwa..
"Itu mata pertanda cinta!" Ucap Hina dengan serius, tak lupa Takemichi melihatnya. Sayang, matanya itu tidak bisa diajak kerja sama. Dia malah melihat dibawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Akashi's Blood || Tokyo Revengers X Oc ||
Krótkie Opowiadania"Lari! ada boys hunter!" "Kalau kalian melihat gadis bergelang lonceng, larilah!" "Keturunan Akashi semuanya kuat!" "Manji-chan! Kei-chan! Shugi-chan! tunggu aku!" "nee, Shin-chan dan aniki selalu sama-sama terus, apa kalian berdua gay?" "Salam kena...