First Meet

234 33 32
                                    

"Hahhh ..."

Helaan napas kembali keluar dari mulutnya. Mungkin sudah kesekian kalinya Seungri melakukan itu. Manik indahnya tak lagi memancarkan pesonanya sejak dirinya dituding tidak bertanggung jawab telah meniduri seorang wanita yang mengaku dirinya adalah kekasih laki-laki bermata panda ini. Seungri terus memandangi langit malam di beranda apartemennya yang terbilang sederhana untuk seorang penyanyi kelas atas.

Itu dulu. Sebelum wanita sialan itu, katakan saja seperti itu bagi Seungri yang sudah menghancurkan segalanya. Frustrasi, tentu saja. Apapun yang dia lakukan akan salah di mata publik. Meski belum tentu dialah pelakunya.

"Berhentilah menghela napas," Manager Seungri menyuruhnya.

"Berhentilah menyuruhku terus. Kau tidak tahu betapa pusingnya aku?"

"Kenapa kau tidak terima saja dia jadi pacarmu?"

Seungri menoleh sengit ke arah managernya. Tak menyangka orang yang selama ini telah menemani dirinya selama lima tahun meniti karir akan menyuruh dirinya menerima wanita itu.

"Apa kau bilang? Sudah berapa kali aku katakan, aku tidak menyukainya! Bahkan aku tidak tertarik dengan wanita manapun," tegas Seungri.

"Tapi setidaknya dia tidak akan menuduhmu melakukan itu padanya," bela sang manager.

"Kau tidak memberiku solusi sama sekali. Aku akan tetap pada pendirianku. Sebenarnya kau membelaku atau memojokkanku?" gerutu Seungri.

"Lalu sekarang bagaimana kau menghadapinya? Kau sendiri tak punya bukti kuat untuk persidanganmu nanti. Kau terbukti tidur dengannya."

"Hyung, sampai persidangan nanti aku akan mencari bukti dan aku percayakan pada pengacaraku," imbuh Seungri.

Seungri melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartmen. Tangannya yang seperti bayi menyambar jaket bomber navy yang tergantung tak jauh dari pintu masuk dan langsung dia kenakan.

"Dan aku tidak akan menyerah sampai saat itu!" tegasnya sekali lagi.

"Kau mau ke mana?" tanya sang manager.

"Mencari udara segar!"

"Tapi kau tidak boleh pergi jauh-jauh!"

"Aku akan segera kembali," jawabnya.

Seungri lantas memakai topi hitam untuk menutupi siapa dirinya saat di luar nanti. Sejak pintu apartemen itu tertutup, dia tak kembali malam itu dan akan menghilang di waktu-waktu tertentu.

Udara dingin seketika menerpa wajahnya begitu keluar dari lobi apartemennya. Seungri menghembuskan napasnya lagi, membentuk kepulan asap kecil dari mulutnya. Matanya sejenak memandang langit malam, dia menggosokkan kedua tangannya lalu dimasukkan ke dalam saku jaket bombernya. Setelahnya dia putuskan untuk melangkahkan kakinya entah ke mana.

Sebenarnya dia bisa saja naik mobil yang dimilikkinya, hanya saja keinginannya mencari udara segar dengan berjalan kaki lebih mendorong kuat. Bola matanya melihat pada orang-orang yang berjalan melewatinya, namun pikirannya pun jauh pada kasus yang dia hadapi.

Badannya baru akan diajak masuk ke sebuah mini market, namun langkahnya harus terhenti saat dia mendapati beberapa orang di depannya sedang mengobrol, di lehernya tergantung nametag dari sebuah perusahaan pencari berita.

Kakinya perlahan mundur sebelum mereka memergoki dirinya. Sayang, begitu dia berbalik badan Seungri tak sengaja menabrak seorang pejalan kaki dan hampir membuat yang ditabraknya nyaris jatuh.

"Ah, mianhae. Jeongmal mianhae."

Seungri membungkukan badannya berkali-kali mengucapkan maaf setelah membantu pejalan kaki itu berdiri dengan benar.

Hug and Love Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang