Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*
*Sesuai janji, Jiyong membawa Seungri ke desanya dan sekarang mereka berdua tengah duduk di dalam KTX. Awalnya Jiyong ingin menggunakan kereta Mugunghwa yang harga tiketnya lebih murah, namun memiliki jarak tempuh dua jam lebih. Akan tetapi, Seungri membayar lebih untuk naik yang lebih cepat.
"Lebih cepat lebih baik. Aku sudah tidak sabar untuk sampai di desamu," ucap Seungri dengan menggebu.
"Buang uang saja!" gerutu Jiyong.
"Oh, ayolah Hyung ... kali ini saja. Aku janji saat di desamu aku akan patuh denganmu," rengek Seungri. Jiyong geleng kepala melihat kelakuan pria di sebelahnya.
Di sinilah mereka sekarang. Duduk berdampingan dengan Seungri berada di dekat jendela dan wajah yang sumeringah. Ini liburan pertamanya sejak dia terlibat masalah dengan wanita yang jelas dia tidak tahu siapa dia. Walau sebenarnya itu melanggar hukum, tapi Seungri justru tak mau ambil pusing. Yongbae menghubunginya berkali-kali, namun tak dapat jawaban. Seungri malah mematikan ponselnya.
"Hyung, seperti apa desamu itu?" tanya Seungri dengan rasa antusias.
"Yah, seperti desa pada umumnya."
"Biar aku cari tahu. Berikan ponselmu!" pinta Seungri.
"Gunakan saja ponselmu!" tolak Jiyong.
Seungri berdecak, "Tsk! Ponselku mati. Aku tidak ingin diganggu siapapun! Ayolah, pinjamkan aku ponselmu!"
Jiyong lagi-lagi menggeleng dan memberikan ponselnya pada Seungri. Jiyong berpikir dia seperti mengajak anak kecil berlibur dan terlalu bersemangat. Dia memperhatikan Seungri yang terlihat senang dari guratan wajahnya. Bibirnya yang terus tersenyum merekah seperti dia tampakan saat bersama Jiyong.
"Hyung, ternyata desamu indah ya. Aku jadi tak sabar untuk tiba di sana," ucap Seungri kegirangan, "apa rumahmu juga seperti ini?"
"Mn," gumam Jiyong sebagai jawaban.
Satu jam lebih di kereta cepat mereka habiskan dengan banyak obrolan. Seungri lebih banyak ngoceh panjang lebar atau menanyakan ini dan itu saat melihat pemandangan yang sepintas dia lihat. Anggaplah selama ini Seungri bagai orang kurang piknik karena kerjaanya.
Setibanya di desa Jeonju, Seungri memejamkan mata begitu turun dari kereta. Menghirup dalam-dalam udara segar yang lama dia tidak hirup. Jiyong lagi-lagi memperhatikan Seungri.
Desa Jeonju atau dikenal sebagai desa Hanok Jeonju karena sekitar 800 rumahnya berbentuk Hanok. Salah satunya rumah Jiyong yang sekarang ini Seungri sedang amati dengan kagum dari luar.
"Wah, rumahmu bagus juga ternyata. Berasa seperti sedang main film kolosal, Hyung," ucap Seungri antusias.
"Kau hanya melihatnya dari luar, kau akan kecewa saat melihat dalamnya," balas Jiyong.
Seungri menoleh pada Jiyong dan menatapnya bingung. Mana mungkin dia kecewa ketika apa yang sejak awal dilihatnya semua itu sungguh indah.
"Ayo, masuk!" ajak Jiyong ketika gembok sudah terbuka.
Seungri masuk dengan semangat awalnya sampai pada di mana dia melihat dalamnya rumah Jiyong, dia bergeming kaget.
"Kenapa? Sudah kubilang kau akan kecewa!" ujar Jiyong.
![](https://img.wattpad.com/cover/283532905-288-k569884.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug and Love Me More
RomansaMasalah rumit yang sedang dihadapi Seungri, memaksanya untuk mundur dari dunia hiburan sementara waktu hingga dia bisa membuktikan dirinya tak bersalah. Di tengah usahanya memulihkan nama baiknya, banyak cemoohan yang harus diterima, membuatnya lela...