Genggaman tangan Jiyong tak lepas dari Seungri yang membantunya lari dari kerumunan para pengunjung dengan mulut yang tak henti membuat Seungri yang mendengar semakin frustasi. Seungri yang mengikuti arah Jiyong hanya diam menundukkan kepalanya yang masih dilengkapi topi dan masker sebagai penyamaran.
"Hei, Seungri-ah ... kau tak apa, ha? Jawab pertanyaanku!"
Seungri seakan tak mendengar ucapan Jiyong. Pikirannya masih begitu dipenuhi oleh kejadian tak mengenakan yang membuat pikirannya benar-benar terganggu.
"Yaak!! Seungri-ah!!! Dengarkan akuu!" pekik Jiyong agak keras dan tegas ke arah Seungri.
"Ah, y-ya Hyung, maaf membuatmu kerepotan."
"Hahhh ... hei, aku tahu kondisimu sangat buruk saat ini. Sebaiknya kita cari tempat yang lebih baik untuk menenangkan pikiranmu. Kajja!" ajak Jiyong.
Tangan Seungri kembali digenggam oleh Jiyong akan, tetapi tubuh Seungri seakan mematung tak ingin beranjak dari tempat itu.
"Oi, Panda ... kau tak perlu takut. Aku ada di sini."
Kalimat ajaib yang dikeluarkan Jiyong Seketika membuat Seungri tersadar. Menatap matanya Jiyong seakan hatinya berkata ada ketulusan dalam diri Jiyong sendiri. Hal itu yang membuatnya teduh. Akhirnya Seungri luluh dan mereka berdua mencari tempat yang bagus untuk menenangkan diri.
•Hug and Love Me More•
Langit menunjukkan bahwa sudah cukup melewati setengah hari dengan banyak peristiwa tak terduga. Hingga di tempat inilah mereka sekarang duduk bersua di sebuah cafe yang memiliki suasana cukup teduh. Jiyong sengaja memilih tempat ini karena memang merupakan salah satu tempat yang sering dia datangi kalau memiliki banyak pikiran. Selain harganya yang murah tentu saja.
Secangkir Americano dan Cappuccino sebagai pendamping mereka untuk menenangkan diri di situ, juga melepas dahaga setelah bermain kejar-kejaran dengan mereka yang penasaran dengan Seungri.
Sudah 20 menit berlalu sejak kedatangan mereka di cafe itu, belum ada satu bibir yang bergerak untuk memulai percakapan.
Mata Jiyong terus mengarah ke arah Seungri. Sepertinya memang Jiyong harus mencari cara agar bisa membantu menenangkannya.
"Ternyata kau benar terkenal ya?"
Jiyong beranikan diri berucap. Seungri mengangkat kepalanya yang sedari tadi hanya melihat pada gelas Cappuccino yang dia aduk-aduk tanpa diminum.
"Ne?"
"Iya, melihat mereka yang heboh karena kau, aku sedikit percaya jika kau itu terkenal," Jiyong menjelaskan
Seungri berdecak, "Ck, sudah capek lari menghindari mereka masih saja kau percaya sedikit. Tapi, tak masalah. Di sini aku hanya orang biasa bersamamu."
"Jiyong Oppa?"
Di sela-sela obrolan mereka, tiba-tiba meja mereka didatangi oleh seorang wanita berparas cantik. Sontak mata mereka berdua langsung mengarah ke wanita tersebut.
"Apa aku mengenalmu?"
"Aigoo, kau melupakanku? Aku Park Bom," ucap wanita seksi itu yang langsung duduk di sebelah Jiyong.
"Ah, yaahh aku ingat. Sudah lama kita tak berjumpa ckckc," balas Jiyong dengan jentikan jarinya.
"Ahaha ne, Jiyong Oppa, sudah lama ya. Ah, siapa dia?
"Hm? Oh, dia temanku," ucap Jiyong spontan.
Seungri hanya menunduk kecil kepalanya sebagai ucapan salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug and Love Me More
RomantizmMasalah rumit yang sedang dihadapi Seungri, memaksanya untuk mundur dari dunia hiburan sementara waktu hingga dia bisa membuktikan dirinya tak bersalah. Di tengah usahanya memulihkan nama baiknya, banyak cemoohan yang harus diterima, membuatnya lela...