Sleep With Me?

98 24 14
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*
*

Sepasang mata berwarna coklat gelap tengah asyik menatap sosok tampan di depan saat ini. Seungri menopang dagu dengan senyum menghiasi wajahnya. Tak bosan dia memandangi Jiyong yang sedang lahap memakan ramyeon buatannya. Tidak tahu bagian mana yang membuatnya senang. Jiyong yang suka dengan ramyeon buatannya atau Jiyong yang ada di apartemennya. Lagi pula, apa hebatnya kalau hanya sekedar memasak ramyeon. Anak sekolah dasar saja mungkin bisa. Jika karena Jiyong di apartemennya, maka itu sedikit jawabannya. Ah, suka-suka Seungri saja.

"Kau hanya ingin makan ramyeon saja sampai harus membuatku tegang," ucap Seungri akhirnya memecah keheningan.

"Wae? Aku 'kan benar-benar lapar. Hanya takut kau akan masak dengan waktu yang panjang," balas Jiyong kemudian dia menyeruput lagi ramyeon yang masih agak panas.

"Memangnya kenapa?" tanya Seungri agak bingung.

"Aku bisa mati!" jawab Jiyong ketus.

Seungri memberengut jadinya. Jiyong melirik sedikit saja dari balik kelopak matanya. Dia benar-benar tidak berani untuk melihatnya secara langsung karena itu tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

"Kenapa bibirmu seperti itu?" tanya Jiyong sambil memasukan lagi ramyeon yang sudah disumpitnya, menyeruputnya dengan cepat.

"Jangan mati!" jawab Seungri dengan suara terdengar merengek. Jiyong melirik dari balik kelopak matanya saat ramyeon masih menggantung di mulutnya. Kepalanya kemudian menggeleng.

"Aku serius, Hyung!" Seungri merajuk karena tak dapat tanggapan dari Jiyong.

"Ya ya, kenapa kau bawel sekali? Lagi pula, aku belum mau mati!" sahut Jiyong santai sambil minum kuah ramyeon langsung dari mangkoknya.

"Malam ini tidur denganku," ucap Seungri tiba-tiba.

"Prrfftt!!!"

Kuah ramyeon yang baru selesai Jiyong tenggak sedikitnya lolos dari mulutnya mengenai tepat di wajah Seungri yang reflek memejamkan matanya dan berteriak karena pedas di matanya.

"Yakk!! Perih!!" teriak Seungri sambil menutup matanya.

Jiyong jelas terkejut karena melihat Seungri yang berusaha menghapus sisa kuah demi menghilangkan rasa perihnya. Jiyong mengambil beberapa lembar tisu di atas meja makan dan mengelap wajah Seungri.

"Mianhae! Biar aku bantu bersihkan," ucap Jiyong panik.

Tangan kirinya mengangkat dagu Seungri sementara tangan kanannya mengusap wajah Seungri dengan tisu. Seungri masih memejamkan mata dengan erat karena percikan kuah yang masuk ke dalam matanya. Melihat Seungri seperti itu, Jiyong jadi tak tega.

"Tunggu sebentar."

Jiyong menghentikan usapannya, lalu dia bergegas ke dapur dan mengambil lap kecil dan dia basahkan ujung lap tersebut. Kemudian Jiyong kembali ke tempat Seungri. Dengan posisi Jiyong yang lebih tinggi sambil mengusap kedua mata Seungri dan Seungri terduduk serta menengadah ke arah Jiyong maka dari sudut manapun terlihat seperti keduanya sedang berciuman.

"Buka matamu, biar kulihat," perintah Jiyong.

Seungri membuka matanya perlahan. Karena masih terasa perih, maka Seungri mengerjapkan matanya beberapa kali untuk membiasakan penglihatannya.

Hug and Love Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang