Stay Here

191 33 23
                                    

Capek ya nunggu seminggu sekali 🤭

Sengaja lho, biar kita makin rindu gitu 🤣

Yuk, dah kita lanjut

Vote jusaeyo

⭐👇

"Selesai," ucap Jiyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selesai," ucap Jiyong.

Acara mengobati luka telah selesai. Jiyong dengan segala kerapiannya membereskan sisa kapas dan pembungkus plester yang dia pakaikan di luka Seungri. Si korban memperhatikan karya Jiyong dengan kagum, padahal itu hanya sebuah plester. Tidak tahu ada apa dengan Seungri.

"Gomawo," ucap Seungri berterimakasih.

"Tak masalah. Sepertinya kau bukan seorang pekerja keras."

Jiyong menggeser sedikit kotak obat di atas meja. Dia menoleh pada Seungri dengan tatapan yang menurut Seungri sedikit dingin.

"Maksudmu?"

"Dari tanganmu, kupikir kau bukan orang yang biasa dengan pekerjaan kasar," Jiyong melirik tangan Seungri lagi.

Seungri melihat tangannya sendiri dengan sedikit bingung. Bibirnya mengerucut lucu seperti orang sedang berpikir. Jiyong menangkap pemandangan itu dan senyum tipis tanp dia sadari terhias di wajahnya.

"Kau tahu dari mana?" tanya Seungri.

"Kulitmu terlihat halus, tanganmu pun sama. Berbeda denganku. Tanganku kasar. Jadi, kupikir kau orang yang tak pernah melakukan kerja kasar," Jiyong menahan tawa.

"Eoh? Berarti kau berspekulasi aku tak bekerja keras?"

"Seperti itulah."

"Hey, kau tak tahu saja perjuanganku seperti apa dengan pekerjaanku sendiri. Kau tahu itu ... eiiiss," Seungri pun menggerutu.

Jiyong hanya membalas dengan tersenyum dan menggeleng saja dengan jawaban dan ekspresi Seungri.

"Tunggu dulu. Kau belum memberi penjelasan padaku kenapa orang-orang tadi mengejarmu? Apa mereka penjahat? Atau jangan-jangan kau yang jahat, hm?" Jiyong mengangkat sebelah alisnya.

"Yak, aku bukan orang jahat!" tegas Seungri.

"Lalu? Kenapa kau dikejar, hm? Kau seperti orang penting saja."

Mendengar hal itu Seungri menjadi heran dengan jawaban Jiyong ditambah wajah laki-laki itu yang sepertinya menunjukan jikakalau memang Jiyong tidak tahu apa-apa.

"H-Hey ... Kau tidak tahu siapa aku?

"Tidak!"

"Sungguh?"

"Memangnya apa peduliku sampai aku harus tahu."

"Apa kau tidak pernah menonton TV atau dengar lagu?"

Hug and Love Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang