"Shea, gue sama Rindu duluan, ya," ujar Lia keluar kelas sambil melambaikan tangan pada Shea.
Shea mengacungkan jempolnya tanda mengiyakan.
"Na, gue pergi dulu, ya. I have a important bussines." ujar Buana melenggang pergi keluar kelas yang sudah sepi.
"Lo tunggu aja disini sama Senja, nanti Daniel, Galaksi, sama Tian ke kelas," lanjutnya kemudian lari dengan tergesa-gesa.
Shea berdecak kesal. Buana selalu kebiasaan meninggalkannya sendiri hanya karena panggilan alam. Shea duduk termenung menatap jendela kelasnya yang mengarah pada lapangan. Sekolah sudah selesai, semua siswa sudah pulang sehingga sekolah menjadi sepi, hanya ada beberapa siswa yang masih mempunyai urusan di sekolah.
"Lo ngapain ngajak gue?" tanya Senja tiba-tiba membuat Shea terlonjak kaget.
Shea menoleh menatap Senja kemudian terkekeh, "Sorry, Ja. Semalem gue samar-samar denger suara lo sambil main gitar. Suara lo bagus, jadi gue punya ide buat jadiin vokalis band mereka, yaudah deh gue cerita ke Daniel." jelas Shea bercerita.
Senja menautkan kedua alisnya bingung, "Semalem?"
Semalem Senja memang sedang bermain gitar karena gabut tapi bagaimana bisa Shea tahu dia sedang bermain gitar sambil nyanyi?
"Lo gak tau, ya? Kamar lo di depan kamar gue," ungkap Shea membuat Senja melototkan matanya.
Shea terkekeh melihat perubahan ekspresi Senja. Shea benar kok, kamar Senja hanya berjarak sepuluh meter dengan balkon kamar Shea, maka dari itu Shea bisa mendengar samar-samar suara Senja. Balkon kamar Shea berada di samping rumah, otomatis balkonnya menghadap ke rumah tetangga pinggirnya.
"Lo bisa nyanyi, Ja? Suara lo bagus soalnya," tanya Shea menatap Senja dengan senyuman yang terukir di bibirnya.
"Hobi doang," bales Senja datar.
Shea mengangguk paham, "Mereka berempat juga cuman hobi kok, tapi bedanya hobi mereka dijadikan peluang untuk menghasilkan karya yang bagus dan uang,"
"Mereka anak band?" tanya Senja.
Shea kembali mengangguk, "Mereka sering di undang beberapa cafe ternama buat perform, mereka juga lumayan terkenal di daerah sini,"
Senja menganggukkan kepalanya mengerti.
"Makannya gue ngajak lo buat jadi vokalis utama mereka, mereka gak punya vokalis tetap. Kalau genre lagunya melow, Galaksi yang bakal jadi vokalis dan Tian jadi pianis, tapi kalau genrenya rock, Tian yang nyanyi sedangkan Galaksi jadi drummer," cerita Shea pada Senja.
"Daniel sama Buana?" tanya Senja.
"Daniel bassis sedangkan Buana gitaris," jawab Shea tersenyum pada Senja.
"Lo mau'kan gabung sama band mereka?" tanya Shea penuh harap.
"Gimana nanti," balas Senja.
Shea membuang napas, merasa tidak puas dengan jawaban yang di lontarkan Senja.
"Lo?" tanya Senja.
Shea menautkan kedua alisnya tidak paham.
"Gue?"
"Posisi lo apa? Gue kira lo vokalisnya,"
Shea tertawa kencang mendengar ucapan Senja membuat Senja bingung dimana letak lucunya.
"Gue? Nyanyi? Hahaha dunia langsung ancur. Gue gak bisa nyanyi. Gue cuman manager mereka kalau ada tampil di cafe," balas Shea.
Senja ber-oh-ria sambil mengangguk, pantes dia tertawa padahal tidak ada lucu. Senja pikir Shea benar-benar sudah gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
S E N J A
Romansa"Semesta punya banyak cara untuk membuat kamu bahagia." Shea Queena Liandra, Gadis dengan sejuta luka yang ia sembunyikan di balik senyumnya yang indah. Suatu hari, Shea bertemu dengan seorang laki-laki bernama Senja. Sejak pertemuan itulah, Senja...