Tepat hari ini tanggal 30 Juli hari ulang tahun Alin mereka berencana untuk memberikan surprise kepada Alin. Disepanjang perjalanan mereka mencari cara bagaimana membuat Alin kesal agar surprise mereka berhasil."Gimana ya caranya biar Alin kesel atau marah gitu kalau bisa sampai nangis?" tanya Difa.
"Alin kan gampang banget nangis kalau dibentak coba aja nanti kita cari-cari kesalahan Alin terus bentak aja pasti nangis," ucap Hema memberikan ide jahilnya.
"Jangan dibentak kasian," ujar Cahya.
"Kalau gak gitu gak nangis cay, iya gak Vin?" tanya Revan meminta persetujuan Vino.
"Iya cay betul," ucap Vino menyetujui perkataan Hema.
"Oke ayo jemput Alin," ajak Difa.
Mereka berjalan menuju rumah Alin dan ternyata Alin sudah menunggu didepan halaman rumahnya. Mereka mulai menjalankan rencananya untuk mencari kesalahan Alin.
"Kok kamu tadi gak ke rumah Hema sih Lin kan udah janjian disana?" tanya Difa dengan nada tidak menyenangkan.
"Mana lama banget," ucap Vino mencoba membantu.
"Loh katanya mau jemput aku jadi gak kesana," ucap Alin membela diri.
"Kan tapi janjinya dirumah Hema," ucap Difa tak mau kalah.
"Ya udah ayo jalan ngapain masih diem, keburu siang nanti," ucap Hema kepada Alin.
Dijalan Alin tidak sengaja menubruk Revan hingga tersungkur membuat mereka kembali menyalahkan Alin.
"Aduh Lin gimana sih kalau jalan itu lihat-lihat," bentak Revan memegangi lututnya yang sebenarnya tidak sakit.
"Gimana sih kasian Revan kan, sini aku bantu berdiri," ucap Vino pada Revan.
"Ya maaf kan gak sengaja, lagian juga pelan," ucap Alin memainkan jarinya dengan mata berkaca-kaca.
"Kalau jalan itu yang di liat jalan jangan bengong, kalau enggak mau jalan sama kita ngomong dong," bentak Difa mendekat kearah Alin.
"Aku kan udah bilang gak sengaja, Revan nya aja berhenti tiba-tiba," ucap Alin membela diri.
"Kok jadi aku yang salah?" tanya Revan dengan nada sinis.
"Sama aja kamu tu ceroboh Lin," ucap Hema.
"Kalian pada kenapa sih? Bisanya juga enggak gini. Kalau ada salah aku minta maaf," kata Alin menunduk meneteskan air mata.
"Emang kamu yang salah," ucap Vino dan Revan bersamaan.
Cahya yang tidak tega melihat Alin yang mulai menangis menghampiri Alin. "Udah Revan gak papa kok ayo lanjut jalan," ucap Cahya berjalan lebih dahulu.
Sementara Revan,Vino, Difa dan Hema bertos ria karena rencana mereka untuk membuat alin kesal dan menangis berhasil.
Mereka berjalan sampai rumah masih dengan mendiamkan Alin, di sana sudah ada Yesa dan Elzan yang sudah menunggu dan menyiapkan kue untuk Alin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYSATYA - Teman Setia
AventuraKarya gabungan Pingky Kharisma dan Yuana Kurnia☁️✨ Kisah perjalanan dua gadis kecil perempuan yang memiliki begitu banyak impian.Dua gadis kecil yang begitu banyak memiliki sahabat namun, dengan berjalannya waktu satu-persatu dari mereka berpisah ka...