23. kejutan

14 2 7
                                    

Setelah kurang lebih satu Minggu Alin dan Hema di Bandung, hari ini mereka akan kembali ke Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kurang lebih satu Minggu Alin dan Hema di Bandung, hari ini mereka akan kembali ke Jakarta. Saat ini mereka sedang ada di kereta.

"Salah nggak sih suka sama aset negara sedangkan gue sendiri beban negara?" tanya Alin pada Hema.

Kenapa Alin bertanya seperti itu karena dia menyadari dia menyukai Nathan yang seorang pemain timnas Indonesia.

"Salah sih nggak tapi lu jangan terlalu berharap sama dia juga," jawab Hema.

"Gue juga enggak tahu bakalan sama siapa gue nantinya," ujar Alin.

"Jodoh itu emang nggak ada yang tahu dan cara terbaik mencintai seseorang adalah mencintainya dalam diam dan berdoa meminta apa yang terbaik untuk Lo," ujar Hema

"Gue juga salah sih sebagai fans suka sama idola gue melebihi rasa seorang fans ke idola dan dan lebih parahnya lagi gue cuman beban negara tapi kenapa sukanya sama aset negara apa itu cuma obsesi gue?" Tanya Alin lagi.

"Mungkin bisa dibilang juga Lo obsesi sama dia tapi perasaan orang itu datangnya juga dari yang maha kuasa kita hanya bisa mengendalikannya dan berdoa yang terbaik pastinya,"

"Bener juga kata lo sekarang gue bakal lebih sadar diri dan jaga hati biar nggak mudah menaruh harapan ke orang lain," ujar Alin.

Beberapa jam telah berlalu dan kini mereka sudah sampai, saat turun dari taksi mereka berdua tidak sengaja melihat rumah pohon begitu banyak hadiah.

Mereka memilih untuk meletakkan barang dirumah dan kembali lagi untuk mengecek rumah pohon itu. Sampai disana begitu banyak hadiah yang diletakkan disana dan ada juga beberapa surat.

"Ini semua surat kayaknya buat Lo semua deh, Hem. Enggak ada gitu yang kangen sama gue?" tanya Alin.

"Kok tanya sama gue?" Hema kembali bertanya.

Didalam surat itu tidak jelas siapa yang mengirim membuat Alin dan Hema menebak-nebak. Hema mengambil handphone dan menelpon Pangeran.

"Assalamualaikum, bang."

"Waalaikumsalam, ada apa?" tanya Pangeran di seberang sana.

"Abang tahu siapa yang kasih hadiah di rumah pohon?" tanya Hema.

"Abang kurang tahu, tapi kayaknya temen kamu yang namanya Cakra yang ngirim," jawab Pangeran.

"Abang pernah lihat?" Tanya Hema lagi.

"Beberapa kali," jawab Pangeran.

"Makasih, kalau gitu Abang lanjutin kerjanya, semangat." Hema memberi semangat.

"Iya, assalamualaikum." Pangeran memberi salam sebelum dia mematikan teleponnya.

"Waalaikumsalam."

"Siapa?" Tanya Alin begitu penasaran.

"Cakra sih kayaknya," jawab Hema.

"Niat banget itu bocah kayaknya beneran suka sama Lo deh tapi enggak berani ngungkapin," ujar Alin.

ABYSATYA - Teman SetiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang