17. pembullyan

8 5 11
                                    

Bel istirahat berbunyi Alin, Cakra dan juga Abi menghentikan langkahnya untuk keluar kelas karena ada sebuah suara yang menginstruksi mereka saat mereka berbalik, mereka melihat Alin dan temannya berjalan ke arah Cakra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat berbunyi Alin, Cakra dan juga Abi menghentikan langkahnya untuk keluar kelas karena ada sebuah suara yang menginstruksi mereka saat mereka berbalik, mereka melihat Alin dan temannya berjalan ke arah Cakra.

"Nanti pulang sekolah bareng ya?" Tanya Anggi.

"Enggak," jawab Cakra singkat.

"Dicariin mami, katanya dia kangen sama Lo udah lama kan Lo enggak datang ke rumah," ujar Anggi.

"Gue sibuk"

"Lo kenapa jadi cuek gini sih? Perasaan dulu Lo enggak kayak gini ke gue." Tanya Anggi.

"Karena dulu gue terpaksa dan sekarang gue bebas buat nentuin hidup gue. Lo enggak perlu ikut campur." Ujar Cakra.

Cakra dan juga Anggi memang pernah dijodohkan oleh keluarga mereka. Disaat itu Cakra belum mengerti apa-apa hanya menerimanya dan mencoba untuk mencintai Anggi. Tapi dengan seiring waktu Cakra melihat Anggi jalan dengan lelaki lain yang interaksinya melebihi dari sebuah teman.

Anggi yang merasa marah dan juga malu atas ucapan Cakra pergi meninggalkan kelas dengan tergesa-gesa lalu diikuti teman-temannya dibelakangnya.

Anggi yang sudah emosi kebetulan melihat Hema di kantin bersama Putri. Anggi segera menghampiri Hema dan menyeretnya ke kamar mandi. Putri yang khawatir terhadap Hema mengikutinya sampai ke kamar mandi.

Setelah sampai dikamar mandi, tanpa aba-aba Anggi langsung menyiram Hema menggunakan air satu gayung. Hema diam karena dia terkejut apa yang telah Anggi lakukan padanya.

"Lo pasti yang buat Cakra kayak gitu kan?" Tanya Anggi.

"Maksud Lo apa?" Tanya Hema yang tak mengerti.

"Sifat dia berubah sama gue sejak dia kenal sama Lo. Lo apain Cakra sih sampai bisa merubah Cakra kayak gitu?" Tanya Anggi lagi.

"Kok Lo nyalahin gue? Mungkin aja ini salah Lo sendiri yang ngebuat Cakra benci sama Lo. Lo kurang introspeksi diri lo, jangan asal nyalahin orang dulu" ujar Hema. "Otak itu dipakai buat mikir" ucap Hema berhasil membuat emosi Anggi meningkat.

Anggi mengambil air di gayung hendak menyiramkan ke Hema malah kembali ke arahnya. Ternyata orang itu adalah Cakra. Beberapa menit lalu setelah Anggi menyiramkan air ke Hema Putri langsung berlari ke kelas Alin dan memberitahu mereka.

Cakra yang melihat Hema sudah basah kuyup mengajaknya untuk istirahat sebentar di UKS sekolah. Disisi lain Alin menyeringai ke Anggi yang membuatnya makin emosi.

Anggi melihat ke arah Putri. "Pasti Lo kan yang mengadu soal ini ke mereka?" Tanya Alin tak mendapat jawaban dari putri. "Lo berurusan sama orang yang salah, tunggu aja nanti kalau Lo enggak mau menjauh dari Hema siap-siap berurusan sama gue" lanjut Anggi.

"Lo juga berurusan sama gue kalau Lo lupa," kata Alin membuat Anggi menatap ke arah Alin.

"Gue enggak takut sama Lo"

ABYSATYA - Teman SetiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang