"Wow, keren!" seru (Name) ketika melihat beberapa tarian dan juga seni bela diri khas daerah sana.
Wanita itu terkesima melihat pakaian tradisional yang dipakai oleh para penari, cukup menarik dan warna-warni. Tanpa sadar (Name) tidak menghiraukan Akaashi di sebelahnya yang kepanasan, Tangannya berulang kali mengibas-ngibas wajahnya.
"Sayang, kau gak kepanasan?"
"Huh?" ucap (Name) menoleh ke arah Akaashi yang cukup berkeringat.
"Kau bawa kipas tangan?"
"Nih aku bawa. Ya ampun kau sampe keringatan gini. Kau meneduh saja di sana."
(Name) menyerahkan kipas tangan dari tasnya, dia mengusap peluh Akaashi dengan tisu.
"Yasudah aku neduh ya di rumah itu."
"Yasudah sana, aku di sini ya."
Akaashi berjalan ke salah satu rumah untuk berteduh di bawah pohonnya. Dari jauh dia terus melihati (Name), takut-takut (Name) hilang dalam keramaian. Sesekali dia meneguk air mineral di tangannya. Akaashi tertawa pelan tatkala melihat (Name) berjinjit bahkan melompat sesekali.
"Dia itu tidak tau kapan menyerah ya," gumamnya.
Mata Akaashi nampak melihat pergerakan yang mencurigakan, matanya langsung berubah tajam. Nampak seorang bapak-bapak yang mendekati (Name) dan berdiri di belakangnya, tangan orang itu memegang handphone yang dengan sengaja di arahkan ke bagian celana pendek (Name).
Dengan cepat Akaashi langsung menghampiri (Name).
"Maaf, anda sedang apa pak? Ngapain handphonenya seperti itu? Kau merekamnya kan!" tukas Akaashi yang langsung merundung bapak tersebut.
Bapak itu nampak terkejut dan berusaha kabur. Namun AKaashi langsung menahan tangannya. (Name) yang mendengar itu, menoleh kebelakang dan mendapati Akaashi yang sudah nampak kesal.
"Kau ngapain? Lepasin saya!"
"Buka gallerinya sekarang, hapus videonya! Saya tau anda merekam paha istri saya."
"Apaan sih orang ini! Bicara gak jelas."
Akaashi mencengkram tangan orang itu cukup kencang. Mata pria itu mendelik marah. (Name) mendekati orang itu yang nampak berontak.
"Pak, kau merekam apa? Coba sini saya lihat, atau mau saya laporkan ke polisi?" ancam (Name) dengan suara datar namun mengerikan.
Bapak tersebut yang ketakutan, akhirnya menuruti perintah Akaashi. Dan benar saja, di sana banyak sekali video dan foto hal-hal yang tidak seharusnya, salah satunya video paha (Name). Dengan cepat, Akaashi langsung merebut handphone tersebut dan menghapus video serta foto istrinya.
"Awas kalau anda macam-macam dengan istri saya," ketus Akaashi sembari mengembalikan handphone tersebut.
(Name) Nampak bingung, mengapa Akaashi tidak melaporkan bapak tersebut tetapi malah membiarkannya pergi.
"Kenapa kau membiarkannya pergi sih!" tukas (Name) kesal.
"Aku tidak berniat membiarkannya bebas. Kau tunggu di sini," ucap Akaashi yang kemudian pergi ke suatu tempat.
Tak lama Akaashi kembali dengan wajah datar.
"Kau kemana?"
"Laporin orang tadi."
"Udah? Ditangkap gak?"
"Udah."
"Beneran? Orang seperti itu serem tau!"
"Kau gak apa-apa?" tanya Akaashi menatap (Name) dengan tatapan teduhnya.
(Name) Nampak terkejut, tadi raut wajah pria itu nampak marah, cepat sekali berubah.
"Aku gak apa-apa."
Akaashi berdecak pelan, "Sial, aku lengah sedikit saja, sudah ada yang macam-macam denganmu."
(Name) menggenggam tangan Akaashi, "Kalau aku tau lebih awal, aku juga tidak akan diam saja, Sayang. Aku tonjok dia!"
Akaashi mengulas senyum kecil, "Hahaha. Jangan langsung tonjok begitu, dia kan orang tua."
"Sudah kuduga kau akan bilang begitu. Kau memang orang baik, Keiji-kun."
(Name) mengulas senyum. Akaashi terdiam sejenak.
"Nanti sampai penginapan, aku tidak akan membiarkanmu istirahat," ucap Akaashi pelan.
Seketika rona merah itu muncul di wajah (Name).
"Diamlah!"
Akaashi tersenyum miring, "Heee, tidak mau tuh."
Tangan Akaashi meraih pinggang (Name).
"Aku mau lanjut nonton."
"Hahaha. Oke, aku temenin."
(Name) berjalan terlebih dahulu dan Akaashi mengikuti dari belakang.
***
See you next chapter!
#skrind🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Akaashi Keiji X Reader
Fanfic(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Akaashi Keiji x Reader- Complete : 25 September 2021