(9) Wedding

2.4K 238 7
                                    

Pengantin baru itu nampak bahagia menyapa setiap tamu yang datang.

"Hey Akaashi! Selamat atas pernikahanmu!" tukas Bokuto dengan cengiran lebar.

"Bokuto-san, kau sudah mengucapkannya berulang kali," ujar Akaashi menghela napas.

"Aku hanya tidak percaya kau sudah menikahhh," ujar Bokuto dengan nada sedih yang dibuat drama.

Akaashi menghela napas yang kesekian kalinya, "Bokuto-san. Sepertinya kau butuh yang manis-manis, yuk ke sana."

Akaashi membawa Bokuto ke meja makan yang berisi berbagai makanan, membalikkan mood pria itu sungguhlah mudah.

"(Name)-san. Selamat atas pernikahanmu."

Seorang wanita seumuran mereka itu berdiri di depan (Name) sambil mengulurkan tangannya.

"Rika-san," ucap (Name) masih terkejut, tidak menyangka wanita ini akan datang.

"Arigatou," lanjutnya menyalami Rika.

"Akhirnya kau mendapatkan Keiji ya," ucapnya sambil tersenyum ramah.

Apa-apaan wanita ini memanggil suamiku seakan akrab dengannya, batin (Name) kesal.

"Iya nih, aku bisa mengalahkanmu," balas (Name) ikut tersenyum.

"Hahaha. Kau tidak bermain sihir padanya kan?" tanya Rika seakan berbisik pada (Name).

Sabar (Name), kau tidak mungkin menjambak wanita ini di hari pernikahanmu kan, batinnya.

(Name) tersenyum lebar, "Tentu saja tidak dong, aku mendapatkannya dengan cara yang halal dan aku juga berjanji padanya untuk tidak berselingkuh. Hahaha."

Rika nampak terkejut. Melihat ekspresi wanita itu yang terkejut, membuat (Name) merasa menang.

"Rika-san, aku akan menyapa tamu yang lain ya, sampai jumpa," ucap (Name) sembari melambaikan tangannya.

"Iya silakan."

Mood (Name) kembali cerah. Wanita itu berhasil memukul telak Rita.

"Sayang, kau mau ke mana?"

(Name) menoleh dan mendapati Subaru--teman lamanya--di sana.

"Ya ampun Subaru-san!"

(Name) reflek memeluk pria itu.

"Kenapa baru datang?"

"Maaf, aku tadi masih kerja."

"Sayang banget kita gak satu kuliahan."

"Iya ya. Aku jadi keduluan pria lain buat melamarmu."

"Ish, gak usah bercanda! Hahaha."

"Kau ujung-ujungnya berakhir dengan cintamu di SMA ya. Hahaha."

"Hahaha, iya nih. Tiba-tiba saja kita dipertemukan kembali dan semuanya berubah."

"Eh, tapi benar itu Akaashi Keiji yang kau suka dulu? Si pengecut itu?"

"Iya. Kuakui dulu dia sangat pengecut."

"Kalau sekarang dia bagaimana?"

"Hmm, dia sudah banyak berubah. Cuek, jutek sih masih sama, cuman ya lebih gentleman deh pokoknya."

"Heee benarkah? Padahal wajahnya datar begitu."

"Ekspresinya memang sudah begitu. Hahaha."

"Sekarang kau bekerja di mana (Name)-san?"

"Di Galery Seni Story of Heaven."

"Bukannya itu cukup terkenal?"

"Biasa aja sih."

"Kau bagaimana?"

"Aku kerja kantoran di kota sebelah. Hahaha."

"Udah ada pacar?"

"Belum nih, kau mau jadi pacarku?"

(Name) memukul lengan pria itu.

"Wahh Akaashi tau tidak ya pukulan istrinya sangat menyakitkan."

"Mau kupukul lagi?"

"Jangan dong, nanti cantiknya ilang."

"Berhenti menggodaku!"

"Suamimu cemburuan tidak?"

"Tidak begitu."

"Benarkah?"

Tiba-tiba Subaru merangkul pundak (Name), membuat wanita itu mendengus sebal.

"Kau memang ingin kupukul ya?"

Sebelum puklan itu mendarat di lengan Subaru, pria itu cepat-cepat melepasnya.

(Name) yang sudah mengangkat tangannya itu hanya mengelus dada.

"Bercanda, (Name)-san."

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Akaashi Keiji X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang