(28) Berseteru

1.6K 127 3
                                    

"Aku cemburu!"

Aku menatapnya datar, memberikan tatapan tak percaya. Kulihat dia bersedekap di atas sofa ruang tamu.

"Are you serious, Keiji-kun?" tanyaku yang tidak percaya.

"Dia cuman partner kerjaku. Kan aku sudah bilang dari sebulan yang lalu, kalau Juno itu akan jadi partner kerjaku. Dan waktu itu kau juga tidak mempermasalahkannya kan? Lalu kenapa sekarang kau malah marah-marah denganku?"

Sungguh aku tidak habis pikir dengan jalan pikirannya. Sejak kapan dia menjadi cemburuan seperti ini?

"Iya aku tau. Tapi kau terlalu dekat dengan Juno."

Apa katanya? Aku memutar bola mataku malas. Aku pun duduk di seberangnya.

"Terlalu dekat bagaimana? Wajar kalau aku sering bertemu dengannya karena itu memang urusan pekerjaan. Kau kenapa sih jadi cemburuan begini?"

Kulihat dia mengerutkan dahinya dan berdecak, "Juno tau tidak kalau kau sudah menikah?"

Aku hanya diam tak menjawab, tentu saja Juno pasti tau kalau aku sudah menikah.

"Sudahlah, aku malas berdebat denganmu," ucapku menghela napas kasar.

"(Name), kau sudah tidak mencintaiku ya?"

Aku menoleh menatapnya, "Apa katamu?"

"Kenapa? Aku sudah tidak setampan dulu? Kau lebih suka dengan Juno yang lebih muda beberapa tahun darimu?" ujarnya dengan nada tajam.

Aku terkejut mendengarnya, sungguh. Entah mengapa hatiku sakit mendengarnya. Aku menahan tangisku agar tidak pecah, kulihat dirinya yang masing saja memasang wajah tegas.

"Terserah kau saja," ucapku terakhir kalinya sebelum aku pergi meninggalkannya yang tidak mengejarku.

"(Name), hey! Aku belum selesai bicara denganmu."

Aku tidak peduli.

***

Aku baru saja keluar kamar mandi dengan baju tidur yang sudah kupakai. Ternyata pria itu sedang memainkan handphonenya sembari tiduran di kasur. Aku menghiraukannya dan langsung mengambil bantal.

"Mau kemana?"

Aku tidak menjawab.

Brakk

Aku menutup pintu kamar kami dengan cukup kencang. Aku pun berjalan ke kamar anakku dan mendapatinya tengah tertidur pulas. Syukurlah dia tidak harus mendengar pertengkaran kami. Setelahnya aku berjalan ke ruang tamu dan berencana untuk tidur di sofa.

Entahlah, malam ini rasanya aku tidak ingin tidur bersamanya, aku ingin menenangkan diri terlebih dahulu. Tidur di ruang tamu tidak begitu buruk, untunglah sofa kami cukup Panjang dan lebar, yaa walaupun cukup gelap.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Akaashi Keiji X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang