(24) Youre Not Alone

1.5K 137 0
                                    

"Hey sayang," panggil Akaashi sangat lembut.

Pria itu tidak tega melihat (Name) yang dari tadi pagi sangat khawatir karena Sachio demam secara tiba-tiba. Dia juga merasa bersalah karena tidak bisa menemaninya mengantar Sachio ke dokter.

Akaashi menyentuh lembut pundak (Name) yang sedari tadi duduk menjaga Sachio.

"Sayang," panggilnya lagi membuat (Name) menoleh padanya.

Mengetahui suasana hati (Name), Akaashi dengan lembut membawa (Name) kedalam pelukannya. Dan benar saja, (Name) seketika menangis di pelukannya. Akaashi mengelus punggung istrinya memberikan ketenangan sambil sesekali mencium kening istrinya.

"Sayang, sstt sstt. Ini bukan salahmu," ucap Akaashi dengan lembut.

Dia bisa mendengar isakan (Name).

"Aku takut Sachio kenapa-napa," ucapnya sembari sesegukan.

"Kita berdoa sama Tuhan ya, semoga Sachio cepat sembuh. Jangan menyalahkan diri sendiri, Sayang. Kalau kau begitu, aku juga merasa bersalah karena merasa gagal menjaga kalian."

"Kau g-gak salah."

"Ssstt." Akaashi mengeratkan pelukannya.

"Jangan nangis, matamu jadi sembab," lanjutnya.

Sejenak hening melanda mereka, isakan (Name) sudah semakin mereda dan tubuh wanita itu sudah semakin rileks.

"Sachio anak kuat, Sayang. Kau juga harus kuat, kalau ibunya kuat, nanti anaknya juga kuat," ucap Akaashi.

(Name) mengangguk pelan dalam pelukan Akaashi. Pria itu tersenyum kecil.

"I love you, Sayang."

(Name) mengangkat wajahnya menatap Akaashi yang tersenyum hangat padanya.

"Arigatou," ucapnya pelan sembari mengusap air matanya.

"Uluuu Sayang. Tenang ya, ada aku di sini. Kita lewati bersama-sama," tutur Akaashi menenangkan.

"Aku gak tau kalau gak ada kau, akan jadi apa aku," ucap (Name) pelan.

Akaashi menarik senyum lebar dengan sedikit tertawa kecil. Pria itu cukup tersentuh dengan apa yang diucapkan istrinya.

"Kata-katamu itu membuatku semakin ... mencintaimu tau gak?" ucap Akaashi menatap (Name) lembut.

(Name) menarik senyum tatkala Akaashi menciumnya lagi.

"Sayang," ucap (Name) pelan.

"Apa, Sayang?"

"Aku mau tidur."

"Baiklah, jangan nangis lagi ya."

"Aku gak janji. Aku juga harus mengecek keadaan Sachio tiga jam sekali."

"Iya, nanti gantian sama aku ya. Aku juga mau jagain Sachio."

Mereka akhirnya tertidur dengan Sachio yang berada di tengah kasur mereka.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Akaashi Keiji X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang