2. Pengasuh Alice

1.2K 104 49
                                    

*.... Arthur mengepalkan tangan...
________________________________

Tidak ada yang bisa dilakukannya, Arthur kemudian berjalan mengikuti Alex ke gudang belakang sekolah.

Sesampainya di sana...

"Sampah! Sekarang waktunya pelajaran!" (Alex)

Tak disangka, Alex membawa antek anteknya untuk ikut menghajar Arthur.

'Bangsat!...' Benak Arthur.

Arthur hanya bisa meringkuk menutupi kepalanya saat banyak orang menghajarnya.

"Oi! Aku tidak menyuruhmu bertahan, bukan?!" (Alex)

"Bangun, bangsat!" (Alex) *Menendang perut Arthur

*Kuaghh!! *Cough!

"H-Hentikan..." (Arthur)

"Berhenti? Pfftt!!! Babu yang tidak patuh sudah sewajarnya diberi hukuman! Benar kan?!" (Alex)

"Itu benar! Hahahaha!!" (Antek Alex)

"Kapan... Aku tidak... *Cough... Menurutimu?..." (Arthur)

"Jangan dekati ALICE-CHAN, SIALAN!" (Alex) *Menendang wajah Arthur...

*Bughh *Suara tendangan serta pukulan dari banyak orang
_________________________

"Huh... Arthur-kun lama sekali..." (Alice) *Menunggu di gerbang sekolah.

"Hei, kasihan Arthur, Alex dan yang lain membawanya ke gudang belakang." (Random)

"Nasibnya sangat buruk, mungkin besok ia tak masuk sekolah." (Random)

*?!?!

'Gudang... Belakang?!' Benak Alice.

Alice langsung berlari dengan cepat menuju gudang belakang sekolah.

"Arthur-kun..." (Alice) *Berlari...

Saat Alice berlari, ada sebuah mobil yang tiba tiba datang dari arah belakang.

"Nona! Anda mau ke mana?" (??) *Turun dari mobil

"Aku... Cepat ikut aku!" (Alice)

Alice berhenti sebentar untuk berbicara, dan kemudian berlari kembali.

"Nona!" (??)

1 menit berlalu...

Mereka telah sampai di gudang belakang sekolah.

*Brakk *Membanting pintu

*Hoshh *hoshh *hahh...

Setelah sedikit mengatur nafasnya, ia kembali berlari dan berteriak.

"Arthur-kun!!!" (Alice)

"A... Lice..-chan..." (Arthur)

"Alice-chan??!!!" (Alex)

Waduh namanya triple A aokwowkwk.

Alice langsung berlari dan mendekat ke Arthur yang terbaring dengan Alex yang terlihat sedang menindasnya di sampingnya.

"Arthur-kun!" (Alice)

Alice mengangkat sedikit kepala Arthur dan meraba raba pipinya.

"Kamu masih sadar, kan?!" (Alice) *Meraba raba tubuh Arthur untuk mencari luka yang fatal.

"Tenang saja... Uhuk!" (Arthur)

"Apanya yang tenang saja, baka!" (Alice)

*Hiks... *Hiks...

Treasure SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang