9. Perpisahan (18+)

1.3K 79 7
                                    

"Tidak, tidak! B-Biar aku saja..." (Alice)

*Sampul : Sera
______________________________

*Lgi gk mood bikin adegan esek esek

"Ibu..." (Arthur) *hoshh *hoshh

"Ahh~!! Sayang, ini benar benar nikmat~!!" (Zenith)

*Ceplak *ceplak *Plak *plakk *ohh~! *Ahh~!

"Kamu... Ahh~! Terlalu kuat, Arthur~!" (Zenith)

2 insang terlihat sedang berolahraga sehat di ruang tamu tanpa sehelai benangpun di tubuh mereka.

Terlihat seorang wanita sedang menggoyangkan pinggulnya dengan tempo yang sama dengan pria yang menyodoknya dari belakang.

Wanita itu terlihat sangat senang bercampur ekspresi lain yang sulit untuk dijelaskan, wanita itu tepat berada di atas pangkuan sang pria yang dengan semangat menggoyangkan pinggulnya.

Wanita itu menopang tubuhnya dengan kedua lutut di bagian kiri dan kanan tepat di atas sofa untuk memudahkan bergeraknya sebuah tongkat masuk ke area pribadinya.

*Ahh~!! *Mphss~!! *Uhh~!! Mhmm~!

"Sayang, kamu meremasnya terlalu kuat, oh~!! Ahh~!" (Zenith)

"Bu..." (Arthur) *Berhenti bergerak...

"Sayang~... Kenapa... Berhenti... Lagi... Mhmm~!..." (Zenith) *Menggoyangkan pinggulnya

*Oh~!!

"Ini benar benar nikmat~! Sungguh, ini pertama kalinya aku~ ahh~!!! Merasa senikmat ini~!" (Zenith)

"Berbaliklah bu..." (Arthur)

Zenith mendengar itu perlahan memutar tubuhnya untuk menghadap Arthur.

"Ugh!!" (Arthur) *Menahan rasa yang menjepit begitu kuat...

"Lepaskan dulu sebelum berbalik dong, bu..." (Arthur)

"Aku sedikit tidak rela mencabutnya... Mhmm~! Wajahmu lucu karena kenikmatan, Sayang~...." (Zenith)

"Lagi~! Lagi~! Ayo... Ahh~!" (Zenith)

Zenith mulai menaik turunkan pinggulnya dengan perlahan.

"Perlahan saj-" (Zenith)

Ketika Zenith mengatakan hal itu, Arthur langsung menggoyangkan pinggulnya dengan cepat dan kuat.

"Aku harus pergi, bu, aku akan mempercepatnya.." (Arthur)

"Ahhh~!! Ohh~! Mphhss~!! Aku~ ahh~!!" (Zenith)

Zenith mencium bibir Arthur untuk tidak terlalu berisik, kakinya juga sudah mulai aktif melilit pinggang Arthur, serta tangannya meraba seluruh punggung dan dada Arthur.

"Ahh~! Ini yang terbaik~! Aku menyukainya~! Ahh~! Aku menyayangimu, Sayang~! Ahh~ Ohh~!" (Zenith) *Melepas ciumannya

Arthur mulai menunduk, dia menghisap seluruh oppai Zenith.

*Ahh~! *Geli~!! *Nikmatnya~!

"Aku akan keluar, Bu..." (Arthur)

Ketika Aethur merasa di puncaknya, ia mendorong Zenith jatuh terlentang di sofa dan menghantamnya semakin keras.

"Ayo~ keluarkan~! Ibu juga akan~... Mphss~! Ahhng~!! Keluar~!!" (Zenith)

Arthur memindahkan tangannya tepat di atas kedua buah dada Zenith yang besar.

Dia menghentakkannya dengan cepat dan kuat sambil memeras kedua oppainya yang ikut memantul ketika dihentakkan.

Ketika Arthur cumming, ia menghentakkan pinggulnya dengan kuat hingga masuk sampai ke ujung dalam vagina Zenith.

Treasure SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang