Episode 08

46.8K 2.7K 367
                                    

Saat Hera keluar dari ruangan bos-nya, Irene yang melihat Hera sibuk menyeka air mata benar-benar puas.

"Dia menangis, apakah Sajangnim habis memakinya, rasakan itu" batin Irene puas

Tak beberapa lama Suga keluar dan langsung menghampiri Irene.

"Sajangnim" ucap Irene dan cepat bangun dari tempat duduknya.

"Irene batalkan meetingku sore ini, aku ada urusan penting"

"Baik Sajangnim, kalau boleh tau ada urusan apa?"

"Bukan urusanmu!" ketus Suga

"Maaf Sajangnim bukan maksud....

Suga langsung pergi begitu saja meninggalkan Irene yang belum melanjutkan ucapannya.

"Huh! selalu saja begitu, benar-benar kasar dan membuatku semakin ingin memilikinya" Irene tersenyum genit.



••••

Sampainya Hera ke alamat yang diberikan Suga, Hera hanya diam didalam mobil dan matanya terus celingak-celinguk melihat rumah mewah didepanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampainya Hera ke alamat yang diberikan Suga, Hera hanya diam didalam mobil dan matanya terus celingak-celinguk melihat rumah mewah didepanya.

"Apakah ini rumah Sajangnim"

"Besar sekali"

"Kenapa aku harus heran, ingat Hera! bosmu yang kejam itu pemilik Min Grup, perusahaan terbesar kedua di Korea selatan"

"Jadi kau tidak perlu heran!"

Hera menyandarkan kepalanya ke kursi mobil dan mulai berfikir.

"Apakah aku salah mengambil keputusan"

"Tapi--bagaimana dengan beasiswaku"

"Haruskan aku menelfon oppa dan eonni sekarang?"

"Tidak! tidak Heraa!"

"Kau ingin Jungkook menampar wajahmu habis-habisan, huh!"

"Terus aku harus bagaimana, haruskah aku kabur saja tapi...

"Ngomong-ngomong kenapa Sajangnim tiba-tiba mengajakku seperti itu"

Hera melamun lebih dalam dan membayangkan saat dia dan bossnya bercinta nanti.

"Hera hanya hari ini, anggap saja kau sedang melakukan one night dengan pria yang kau jumpai di club' malam"

"Meskipun Sajangnim kejam dia memiliki wajah yang sangat tampan bukan"

"Jadi saat kau bercinta dengannya nanti kau cukup melihat wajahnya"

Sambil tersenyum dan menggigit bibir, Hera membayangkan lagi.

"Apakah milik Sajaangnim umm🌚

Hera menjadi malu sendiri membayangkan, bahkan wajahnya sekarang benar-benar panas dan merah.

Tok! Tok! Tok!

"Kamjagiyaa!" kaget Hera sambil memegangi dadanya, matanya melalak saat melihat bos-nya sudah berdiri disamping mobil dan membuat nya cepat bergegas keluar

𝐒𝐀𝐉𝐀𝐍𝐆𝐍𝐈𝐌 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang