Episode 50 🔞🔞

63K 1.9K 632
                                    

Hera POV✓

Tak henti-hentinya aku mencumbu bibirnya dengan lidah, sementara bokongku terus menggesek membuat miliknya semakin mengeras dibawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak henti-hentinya aku mencumbu bibirnya dengan lidah, sementara bokongku terus menggesek membuat miliknya semakin mengeras dibawah.

Kulepas pautan bibirku dan menatapnya dalam, matanya yang sipit, bibir mungilnya yang berwarna pink dan juga pipinya yang berisi, bagaimana bisa dia memiliki wajah tampan cantik dan juga imut dalam bersamaan, Tuhan benar-benar pilih kasih.

"Kenapa melihatku seperti itu?"

"Kau tampan Sajangnim" jawabku berhasil membuat wajahnya langsung merah meronah.

Cepat kuangkat kaosku dan memperlihatkan bra berwarna hijau tosca membuat tanganya langsung membantu cepat melepas kaitan bra dan membuangnya begitu saja kesembarang arah.

"Ah" desahku saat mulutnya mulai mengisap pucuk dadaku secara bergantian, membuatku sesekali menggelinjang karena mendapatkan sensasi geli dan juga enak dalam bersamaan.

"Isap yang kuat ahh" hanya kata itu yang bisa aku ucapkan sambil menjambak kuat surainya, bahkan mataku sekarang bisa melihat tanda kepemilikan-nya yang ia buat sangat banyak disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Isap yang kuat ahh" hanya kata itu yang bisa aku ucapkan sambil menjambak kuat surainya, bahkan mataku sekarang bisa melihat tanda kepemilikan-nya yang ia buat sangat banyak disana.

Cepat-cepat kubuka kemejanya dan memperlihatkan pucuk dadanya yang berwarna pink. wajar warnanya seperti itu karena ia memiliki kulit yang benar-benar pucat.

"Heraaaaah" desahnya sangat keras saat aku menggoda putingnya dengan lidahku.

Bahkan sakin keenakannya wajahnya langsung memerah karena nafsunya sudah tinggi.

"Hera please Nghh"

Kujilati dadanya dan mulai naik keleher, kuhisap sedikit kuat dan membuat tanda merah muncul lumayan banyak disana.

"Aku ada meeting besok"

"Aku tidak perduli" bisikku sambil menjilati telinganya

"Sayang please aku tidak tahan lagi" mohonnya berkali-kali

Tak mendengar, kulumat lagi bibirnya dengan lidah sampai pakaian kami terlucuti satu-satu tanpa sadar.

"Sayang ayolah"

𝐒𝐀𝐉𝐀𝐍𝐆𝐍𝐈𝐌 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang