Episode 71

30.5K 1.7K 416
                                    


Setelah dinyatakan pulih oleh Dokter, Suga langsung membawa istrinya pulang ke Seoul.

Sampainya di Seoul keduanya sepakat tidak memakai jasa baby sister, di karenakan mereka ingin mengurus baby stromy secara mandiri, bahkan Suga sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dari pada di kantor

Sampainya di Seoul keduanya sepakat tidak memakai jasa baby sister, di karenakan mereka ingin mengurus baby stromy secara mandiri, bahkan Suga sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dari pada di kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kamar putrinya, Suga dengan hati-hati menganti popok anaknya sendiri karena dari pagi Hera sudah pergi untuk melakukan treatment kecantikan

Setelah selesai Suga langsung merebahkan tubuhnya di samping anaknya dan banyak mengambil foto selca

Bibirnya tak berhenti mengukir senyum melihat satu persatu foto yang ia ambil

"Bagaimana bisa kau secantik ini sayang" puji suga bahagia

"Lihat ini nak, ayo lihat sebentar"

"Stromolo! jangan lihat kesana sayang, tapi lihat kesini" pinta suga sambil menunjuk layar handphonenya berharap sang anak mengerti apa yang ia mau.

"Nak kau dengar aku, lihatlah sebentar kesini, kau harus melihat wajah tampan ayahmu dulu" pinta suga sambil terus menunjuk handphonenya

"Astaga anak ini"

"Nak! katakan IYAH kalau ayahmu sangat tampan sekarang"

"Stromolo ayo katakan nak~ rengek suga seperti anak kecil

"Cepat bilang dulu, jika kau mengatakan IYAH aku langsung membelikan mu mobil sport keluaran terbaru sekarang"

"Ayo sayang" pinta suga tak berhenti sampai ia tiba-tiba terdiam karena memikirkan sesuatu.

"Tidak! tidak!"

"Bagaimana kalau dia sudah besar, terus dia bertemu dengan pria mesum seperti Park Jimin!"

"Omo! ini tidak boleh terjadi!" parno Suga sambil mengacak surainya, bahkan ia langsung berguling-guling membuat sang anak menjadi tidak nyaman.

"Stromolo!" Suga sambil menatap intens anaknya

"Jangan berani-berani kau berpacaran saat besar nanti! asal kau tau! semua laki-laki di dunia sangat brengsek kecuali ayahmu"

"Kau dengar aku Storm! jika kau tidak menurut! aku langsung membuangmu kepanti asuhan!" acam suga sambil menciumi gemas pipi anaknya

"Astagah kenapa dia harum sekali!" ucap suga sambil mengendus pipi anaknya

"Dan bagaimana bisa jari-jarimu semungil ini nak" gemas suga bukan main bahkan ia ingin sekali menelan anaknya hidup-hidup.

Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba anaknya menangis keras karena tanganya menarik rambutnya sendiri, sontak membuat suga kaget bukan kepalang.

"Yah! yah! lepaskan! bagaimana bisa kau menyakiti dirimu sendiri!" panik suga berusaha melepas, membuat sang anak semakin kuat menjambak

𝐒𝐀𝐉𝐀𝐍𝐆𝐍𝐈𝐌 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang