Episode 23 🔞🔞

93.9K 2.6K 231
                                    


Setelah beberapa hari Suga dan Hera menginap di Daegu mereka memutuskan untuk kembali ke Seoul.

"Fokuslah menyetir Sajangnim" protes Hera karena sepanjang jalan suga terus menggenggam erat tanganya

"Sudah kukatakan berkali-kali jangan memanggilku bos kalau kita sedang diluar sayang"

"Baiklah kalau begitu, sayang bisakah kau fokus menyetir"

"Kau tidak lihat, dari tadi aku fokus menyetir sayang"

"Astagah" hera mengela kasar nafasnya

"Apa kau tidak lelah menggengam tanganku terus" sambungnya

"Tidak"

"Oh come on, lepas dan fokuslah menyetir, aku takut terjadi sesuatu, kalau kau seperti ini"

"Baiklah tuan putri"

Suga langsung melepas genggamannya tapi tanganya langsung berpindah untuk meremas paha hera.

Suga langsung melepas genggamannya tapi tanganya langsung berpindah untuk meremas paha hera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Astaga sugaaa" keluh Hera dan suga hanya terkekeh

"Tenang saja Tuan putri aku sangat pandai dalam menyetir"

"Terserahlah"

Cup. satu kecupan kecil tiba-tiba mendarat kepipi Hera.

"Yah Suga!"

"Berani sekali kau membentak bosmu Hera"

"Lagian kau seperti itu, aku takut kita kenapa-kenapa saja sayang, please fokuslah menyetir"

"Karena kau tadi berani membentak ku, kau lihat saja nanti, setelah kita sampai di Seoul aku akan menghajarmu beronde-rode" ancam suga sambil mengacak gemas surai kekasihnya.

"Sayang jangan dong, rambutku kan jadi berantakan"

"Kau masih cantik sayang"

"Hiss"

"Augh..kenapa perjalan masih lama sekali tau begini aku memakai supir saja" keluh suga

"Mau gantian?"

"Tidak, aku yang menyetir, kau nanti kelelahan" ucap suga dan hera hanya tersenyum

"Sayang~

"Apa, hm?"

"Aku ingin bertanya tentang sesuatu"

"Sesuatu, apa?"

"Umh...ini tentang orang tuamu"

"Apa itu?"

"Maafkan aku tapi...

"Apa katakan saja"

"Orang tuamu sangat mendukung kita umh...

"Sex"

"Yah, itu"

"Astagah aku pikir juga apa, begitulah mereka, itu karena budaya barat mencemari otak mereka berdua sayang"

"Apa maksudmu?"

𝐒𝐀𝐉𝐀𝐍𝐆𝐍𝐈𝐌 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang