Part 14

48 7 0
                                    

.
.
.

Suasana di kamar Lyodra terasa tegang, tempat yang ternyaman bagi Lyodra, sekarang malah dipenuhi dengan gadis-gadis yang memancarkan wajah menyeramkan.

Ziva yang penasaran terus-terusan mencecer Lyodra dengan berbagai pertanyaan yang tak satupun Lyodra jawab

Lyodra yang dikelilingi oleh semua temannya hanya bisa menundukan kepalanya, tak lama dari itu. Lyodra mendongakan kepalanya kembali, lalu menatap satu persatu temannya

"Jawaabb" Kilah mereka serempak

Lyodra memejamkan matanya sejenak Lalu, ia menceritakan kejadian dari mulai ia jatuh, hingga ditolong oleh Verrel

"Trus-trus" ujar Tiara penasaran

"Trus apanya" Elak Lyodra pura-pura tak tau

"Ya itu, kenapa jaket itu bisa ada di lo"

Lyodra menghela napas panjang Lalu, ia melanjutkan cerita asal mula jaket itu kenapa bisa berada di kamarnya

Mereka sangat antusias mendengarkan cerita dari Lyodra, apalagi bersangkutan dengan Verrel, guru baru yang didamba-dambakan oleh semua siswi perempuan

"Kenapa gk gue aja yang jatuh dari motor" Seru Ziva yang langsung ditoyor kepalanya oleh Kesya

"Kalo ngomong di jaga"

"Ya kan biar gue bisa ditolong sama pak Verrel" ucap Ziva sambil membayangkan dirinya sedang digendong ala bridal style oleh Verrel

Melihat tingkah Ziva yang seperti itu, Kesya mendengus sebal dibarengi dengan gelengan kepala teman yang lainnya

- - -

Hari semakin gelap, teman Lyodra sudah kembali pada habitatnya masing-masing

Lyodra yang bosan seharian berada dikamarnya, hanya bisa melampiaskan kepada benda pipih yang sekarang ia genggam

Karena bosan Lyodra memutuskan untuk membuka akun facebooknya, Saat jari lentiknya menggeser layar, tak sengaja Lyodra menekan akun seseorang yang melewat diberandanya, terlanjur terbuka Lyodra berinisiatif untuk melihat-lihat sebentar, Lalu Lyodra menscroll postingan dalam akun tersebut, postingannya tidak terlalu menarik, tidak ada foto yang di unggah melainkan hanya status yang berisikan kata-kata berbau-bau islami,

Saat Lyodra ingin keluar dari halaman profil orang tersebut, tiba-tiba layarnya ngeblank, sudah beberapa kali Lyodra menekan keluar tidak membuahkan hasil

Lyodra yang kesal menggeser-geser dan menekan-nekan layarnya secara asal, saat layar kembali seperti semula, tulisan kataTambah teman berganti menjadi batalkan, tandanya Lyodra meminta pertemanan kepada akun tersebut

"Ah dasar jempol sialan" Gerutu Lyodra

Fikir Lyodra, meminta pertemanan duluan itu sama saja menjatuhkan harga dirinya sebagai wanita, itu sangat memalukan, dan Lyodra berfikir bisa saja Verrel berasumsi bahwa dirinya sedang menstalking akun media socialnya, memang iya si, tapikan itu tidak sengaja lalu, Verrel mencapnya sebagai salah satu wanita penggemarnya, itu tidak akan pernah terjadi

Terlalu lama berfikir Lyodra mendapat notifikasi bahwa, permintaan pertemanannya telah terkonfirmasi. Lyodra membulatkan matanya, belum saja ia reda dengan keterkejutannya, Lyodra dikejutkan kembali dengan pesan yang dikirim oleh akun tersebut

"Mampus gue"

Sebelum Lyodra memberanikan diri untuk membuka pesan itu, ia menetralkan degup jantungnya terlebih dahulu, setelah dirasa sudah tenang, Lyodra membuka pesan tersebut, Lalu membalasnya

Pesan
----------

~*Verrel Anggara*~
--------------------------------
Assalamu'alaikum, gimana kakinya masih sakit?

~*Lyodra Anataysa Anindya*~
------------------------------------------------
Waalaikumussalam, agak mendingan pak! Tapi gk papah ko

~*Verrel Anggara*~
-------------------------------
Coba saya minta nomor WA kamu
▪●•▪●•▪

Lyodra terkejut dengan pesan terakhir yang Verrel kirim, Lyodra yang tidak percaya menepuk pipinya berulang kali, membuat pipinya menjadi kemerahan

Lyodra bingung diantara memberi nomber nya atau tidak, tak lama Verrel mengirim pesan kembali

~*Verrel Anggara*~
-------------------------------
Jangan GR, saya minta nomor WA kamu hanya untuk kepentingan saja
▪●•▪●•▪

Krekk, hati Lyodra serasa remuk, gurunya ini banyak sekali cara untuk membuat dirinya berasa diawang-awang, setelah itu dijatuhkan kebumi begitu saja

"Makanya jangan seneng dulu bodoh" Lyodra bermonolog sambil menggerutu sendiri

Lalu, Lyodra memfokuskan pandangannya kepada layar handphone kemudian, Lyodra mengetikan beberapa angka dengan menghentakan jarinya hingga berbunyi dan langsung mengirim pesan tersebut

~*Lyodra Anataysa Anindya*~
------------------------------------------------
085×××××××××

Setelah dirasa sudah terkirim. Lyodra melemparkan handphone nya asal

Matanya terasa berat, badan nyapun sangat lelah walaupun tidak melakukan apa-apa, Lyodra terus saja menguap, Lyodra memutuskan untuk memejamkan matanya

Bunyi getaran handphone membuatnya membuka matanya kembali, dengan bersemangat Lyodra mengambil handhone nya lalu mengangkat telpon tersebut tanpa melihat siapa yang memanggilnya.

"Hallo" Seru Lyodra duluan

"Jauhi Verrel"

Seketi Lyodra langsung bangun duduk tegak diatas kasur, setelah mendengar ancaman yang dilontarkan oleh orang disebrang sana, Lyodra Fikir itu Verrel, ternyata tebakannya salah

"M..maksudnya apa yah?"

Hening tak ada jawaban

"Ini dengan si..."

Tuut..tuut..tut

Belum saja Lyodra membereskan pertatanyaannya, suara panggilan terputus begitu saja

Lyodra yang mendapat ancaman seperti itu hanya bisa bersikap tenang, santay dan jangan terlalu di fikirkan. Mungkin itu hanya orang yang salah sambung

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang