Revisi Part 4

78 9 0
                                    

.
.
.

Hari dimana sang murid sangat tidak menyukainya, berangkat harus pagi-pagi.

Semua siswa berbondong-bondong menuju lapangan berbaris dengan rapi. Guru piket yang selalu berkeliling kelas untuk memastikan bahwa didalam kelas sudah benar-benar kosong.

Hampir 1 jam lebih semua siswa berdiri dibawah triknya matahari, Mendengarkan sambutan dari pembina upacara, pengumuman dari ketua OSIS dan bla.. bla.. bla .. sangat membosankan bukan?

Tetapi untuk menghormati pahlawan yang sudah berjuang, mereka semua paksakan untuk ikut melaksanakan kewajiban upacara yang dilaksanakan setiap hari senin.

Akhir upacara diisi oleh pengumuman OSIS bahwasannya Sekolah High School akan mengadakan class meeting, salah satunya perlombaan bernyanyi.

Setelah selesai pengumuman semua siswa keluar berhamburan keluar dari lapangan menuju kelas masing-masing untuk melanjutkan kewajibannya.

Saat dilorong menuju kelas, Lyodra dan teman-temannya membicarakan tentang perlombaan itu.

"Ly.. lo kan bagus suaranya. Ikutan aja jadi perwakilan kelas lo." Ucap Ziva.

"Iya lo kan bagus suaranya, kalau kelas gue sih yah tenang-tenang aja kan ada Novi, ya gk" Dea mengangkat sebelah alisnya sambil menengok ke arah Novi, dan dibalas tatapan tajam oleh Novi.

"Gk deh, lo pada kaya gk tau gue kaya gimana aja. Yang ada pas gue nyanyi penonton pada kabur semua" jawab Lyodra merendah

"Lagian gue bukannya gk mau. Skill gue bukan dibidang itu, musik kemana-nyanyi kemana. Dikelas gue yang bisa nyanyi kan ada. Tuh, Tiara." tunjuk Lyodra Sambil melenggang pergi menuju kelasnya diikuti oleh Tiara dan Kesya.

"Yeehh dasar kutu kupret.. malah maen pergi aja.. gue kan belom beres ngomong." Saut Ziva.

"Ziva.. ziva.. ya wajarlah kelas mereka udah didepan mata dan bentar lagi kita masuk pelajaran pertama" Novi menyaut perkataan Ziva dan diberi gelengan oleh Dea.

"Oh iya-iya.."Cengiran Ziva menampilkan deretan gigi yang dipasang behel.

Kemudian mereka melenggang pergi ke arah kelas mereka masing-masing.

Di awali dengan mata pelajaran pertama yaitu pelajaran Sejarah, yang dimana mata pelajaran itu mencerminkan jurusan IPS.

Kebanyakan orang mengatakan IPS adalah pelarian dari IPA, karena untuk menghindari dari Rumus-rumus yang membuat mereka pusing, itu menurut pemikiran orang yang tidak memilih jurusan IPS.

Dan ada juga yang mengatakan bahwa IPS kalah saing dengan IPA yang dimana anak IPA lebih unggul dari pada anak IPS.

But! itu semua tidak berlaku bagi anak IPS, karena apa? Anak IPS mempunyai solidaritas yang lebih tinggi dibanding anak IPA.

Anak IPS tidak mementingkan Nilai siapa yang lebih tinggi. Dan satu lagi, mengambil jurusan IPS itu lebih Susah pelajarannya dibanding jurusan IPA, mengapa?? Anak IPA hanya berkutat dengan Rumus-rumus yang sudah pasti, beda lagi dengan Anak IPS yang dimana mereka memikirkan jawaban yang paling benar diantara yang benar. Anak IPS pasti tau itu.

Seperti saat ini Lyodra dan teman-temannya mengumpulkan tugas yang kemaren mereka kerjakan dirumah kesya.

Hal yang paling lumrah mereka yang malas mengerjakan pasti menyalin tugas kedalam buku mereka dari orang yang sudah mengerjakan tugas. Ya itu sudah hal menjadi biasa bagi kalangan anak sekolah.

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang