Part 20

90 4 3
                                    

_Happy Reading_

.
.
.

Soal dia malas sekolah, Lyodra tidak 100% benar dengan perkataannya. Ia hanya kesal dengan Haris, sehingga menjawabnya dengan asal.

Kalaupun benar, Lyodra akan memaksakan dirinya untuk pergi sekolah, kenapa? Karena, Ia tidak mau di cap sebagai murid tidak teladan. Bukan apa, Lyodra merasa malu kalau dia bolos lagi, baru saja Lyodra masuk karena sakitnya, masa harus bolos lagi.

"Di depan aja Ka" tunjuk Lyodra ke arah depan

Sekarang Lyodra berada didalam mobil bersama Haris. Tadi, setelah Haris membujuk Lyodra yang merajuk, pada akhirnya Lyodra mau di antar oleh Haris ke sekolah

"Nanti kabarin kakak kalo udah keluar" Ucap Haris pada Lyodra yang di balas anggukan dan acungan jempol tanda Ok

Lalu Lyodra keluar dari mobil dan melambaikan tangannya diudara. Setelah mobil haris melaju, Lyodra berjalan kepekarangan sekolah

Disepanjang lorong banyak sekali siswa siswi memperbincangkan mengenai Verrel dan Anin.

Gosip kedekatan mereka cepat sekali menyebarnya, Lyodra yang tidak mau tau urusan mereka, berusaha tidak peduli dan Lyodra mempercepat jalannya agar terhindar dari perbincangan yang membuat gendang telinganya panas.

Saat Lyodra berjalan dengan cepat, orang yang tidak mau Lyodra lihat dan tidak mau Lyodra temui, sekarang malah memanggil namanya

"Lyodra" panggil Verrel

Mau tak mau Lyodra menghentikan jalannya, lalu memutar badannya. Walau bagaimanapun juga, Verrel adalah gurunya. Jadi, Ia harus menghormatinya.

"Iya pak ada apa" sebisa mungkin Lyodra bersikap lembut terhadap Verrel

"Ikut saya" ajak Verrel, yang mengharuskan Lyodra mengikuti langkah Verrel.

Lyodra yang ingin menanyakan "mau kemana mereka pergi" tetapi Ia urungkan niatnya. Lyodra malas mengeluarkan suaranya, Ia lebih baik diam dan mengikuti Verrel yang entah mau kemana.

Disepanjang lorong, tatapan orang-orang membuat Lyodra risih, ada yang berbisik-bisik entah apa itu, ada yang senyum-senyum sendiri ketika melihat Verrel dan ada juga yang membungkukan kepalanya tanda hormat, tapi dibalik itu ada senyum genit yang Ia perlihatkan. Iww Lyodra yang melihatnya merasa jiji

Dan yang paling parahnya lagi mereka memberikan tatapan tidak suka terhadap Lyodra, yang sedang berjalan membuntuti Verrel. Mungin mereka iri kepada Lyodra, dan mungkin mereka ingin berada diposisi Lyodra, agar bisa berdekatan dengan Verrel.

Lyodra yang diberikan tatapan tidak suka seperti itu, mencoba tidak peduli. Masa bodo, toh itu tidak merugikan dirinya.

Setelah melewati lorong yang begitu panjangnya, akhirnya Lyodra dan Verrel sampai di ruangan, yang dimana ruangan itu adalah ruangan Verrel.

Lyodra duduk di sopa yang tersedia diruangan tersebut, yang pasti setelah dipersilahkan oleh penghuninya.

Lyodra memperhatikan gerak-gerik Verrel yang tidak ikut duduk bersamanya.

Terlihat Verrel berjalan ke arah meja kebesarannya, lalu Ia mengambil tas jingjing yang terletak di atas meja, yang entah apa itu isinya.

Kemudian Verrel memberikan tas jingjing itu kepada Lyodra dan Lyodra menerima nya

"Apa ini" Ucap Lyodra sambil membuka tas itu.

Ternyata setelah Lyodra membukanya, didalam tas jingjing itu berisikan kotak nasi milik Lyodra yang sewaktu itu Ia berikan kepada Verrel.

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang