🌀(Lyodra anatasya anindia)
"Kenapa Allah memberikan pilihan yang begitu sulit untuk saya pilih satu diantara dua pilihan".
⭐(Nuca Raditya Perwira)
"Saya berharap semoga kamu tidak akan salah untuk melangkah".
🌀(Verrel Anggara)
"Semoga Allah menakd...
Hukuman Lyodra belum selesai tetapi dirinya pergi begitu sajah, tanpa meminta izin pada Verrel dan meninggalkan Verrel didalam toilet sendirian,
Walaupun dirinya dengan kedua siswi itu sudah saling memaafkan, tetapi hati Lyodra masih belum bisa memaafkan sepenuhnya pada kedua siswi itu, mungkin apa yang Lyodra rasakan pasti sama dengan kedua siswi itu rasakan.
Lyodra memutuskan untuk membeli air mineral dikantin, tenggorokannya terasa kering, gadis itu tidak langsung masuk ke kelas dan itu hanya percuma sajah dikarenakan sebentar lagi juga bell bunyi pertanda istirahat
Dan benar sajah bell pun berbunyi, siswa siswi berhamburan keluar dari kandangnya untuk sekedar mengisi perutnya yang keroncongan
Setelah Lyodra membeli air minum, gadis itu mendudukan bokongnya di kursi kantin yang menghadap ke arah lapangan.
Walaupun disini sangat bising, tetapi Lyodra tidak terganggu dengan hal itu, membersihkan toilet yang segitu banyaknya membuat dirinya lelah ditambah bertengkar dengan orang lain, tenaganya terkuras habis, makanya suara bisingpun tidak ia hiraukan, apalagi suara temannya yang satu ini, Ziva.
"Lyly" Suara cempreng Ziva terdengar nyaring dikantin high school
Ziva dan yang lainnya menghampiri Lyodra dan duduk disampingnya.
"Kemana ajah lo gk masuk kelas" Tiara berucap
"Pasti kesiangan kan queen" bukan Lyodra yang menjawab melainkan Ziva yang menjawab dengan tepat sasaran
Lyodra tidak menanggapi celetotan teman-temannya, gadis itu lebih memilih memperhatikan area lapangan, yang menurutnya asyik untuk dipandang.
Ziva yang sedang menikmati makanan baksonya, tiba-tiba Lini dan antek-anteknya datang lalu, menyenggol tangan Ziva, alhasil sendok yang Ziva pegang jatuh kelantai. Kemudian Lini berlalu begitu sajah dan berucap "ups maaf, di sengaja" nada bicara Lini yang terdengar oleh Ziva seperti mengejek dirinya.
Tingkah Lini seperti itu membuat Ziva marah, Zivapun berdiri dari duduknya dan ingin membalas perlakuan Lini, akan tetapi lengan Ziva ditahan oleh kesya, kesya yang memberi isyarat padanya jangan diladeni.
Zivapun mengurungkan niatnya dan duduk kembali di kursinya, dan iapun menetralkan degup jantungnya yang dipenuhi rasa amarah.
"Nih minum dulu" Novi memberikan segelas air yang berada didekatnya, lalu Ziva mengambilnya dan langsung meneguk air sampai habis
"Haus lo" Kesya berucap untuk sekedar memghibur Ziva, namanya juga Kesya tetap sajah bicaranya selalu ketus.
"Abis maraton ya gak" ucap Dea dibarengi dengan gelak tawanya.
Ziva yang terasa terhibur, walaupun caranya terkesan garing, dia ikut tertawa dan kembali seperti biasa, Ziva yang cerewet dan periang.
Lyodra yang terasa terganggu dengan temannya hanya bisa mengikuti candaan garing temannya dan ikut tertawa walaupun entah darimananya yang lucu.
- - -
Tak terasa jam istirahat berlalu, waktunya semua siswa kembali masuk pada kelasnya masing-masing dan melanjutkan pembelajarannya.
Saat pembelajaran berlanjut Tiara yang masih penasaran dengan temannya yang satu ini, berbisik pada Lyodra.
"Tadi kenapa lo bisa terlambat?"
"Kesiangan bangunnya" Ucap Lyodra pelan
"Kenapa bisa kesiangan" Tanya Tiara penasaran
"Gue gk bisa Tidur" jawab Lyodra jujur
Mereka yang sedang asyik-asyiknya mengobrol tidak tau kalo gurunya itu mendekat kearah mereka, dan Bu Emi itu langsung menggebrak bangku Lyodra dan Tiara, Lantas keduanya kaget.
"Lyodra Tiara kerjakan soal yang ada didepan" Ucap Bu Emi Tegas
Lyodra dan Tiara saling menatap tak percaya, bagaimana mereka bisa mengerjakan soal yang tertera dipapan tulis, sedangkan mereka berdua tidak memperhatikan apa yang guru itu sampaikan.
Dan pada akhirnya Lyodra dan Tiara dihukum membersihkan lapangan bola.
Mereka berdua keluar dari dalam kelas, dan melangkahkan kakinya ke area lapangan
Selang beberapa menit, sebagian lapangan sudah mereka bersihkan, tinggal sebagian lagi yang harus mereka bersihkan.
"Aahhh.. ini hari tersial gue" teriak Lyodra kesal
"Aduuhh Sakit" Tiara menjitak kepala Lyodra dengan ujung gagang sapu lidi
"Apaan sih ah, sakit tau" Elak Lyodra
"Lagian ngapain lo teriak-teriak, gk ada untungnya tau, mau teriak-teriak nyampe tenggorokan lo putus juga, gk bakalan didenger Bu Emi, yang ada ditambahin hukummannya nih" tutur Tiara
"Ini semua gara-gara lo" Lyodra menyalahkan Tiara yang mengajaknya mengobrol saat guru menerangkan
"Ko lo nyalahin gue si"
"Kalian ngapain disini" bukan Lyodra yang bicara dan bukan Tiara yang berucap, melainkan Verrel yang datang menghampiri mereka
"Ngebersihin lapangan pak" Ucap Tiara, Lyodra hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Verrel.
"Lyodra hukuman kamu dari saya belum kamu selesaikan" turur Verrel.
"Males" Ucap Lyodra dan berhasil Tiara jitak lagi, bedanya sekarang pakai tangan.
"Maaf pak emang temen saya yang satu ini, suka ngaur kalo lagi marah-marah" Verrel hanya menganggukan kepalanya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.