Part 18

43 7 4
                                    

Sengaja upload lagi, dalam jarak satu hari. Bonus untuk kalian yang udah nunggu lama.

_Happy Reading_

.
.
.

Siang berganti malam, saatnya bulan menyinari bumi, bintang-bintangpun ikut menemani dan menghiasi alam semesta. Cahaya bulan yang terpancar menyinari seorang gadis yang sedang melamun diatas balkon, fikirannya pun melayang entah kemana. Hembusan angin menerpa wajahnya, dinginnya malam tidak terusik sedikitpun, saat ini dirinya ingin mencari ketenangan, sangat tenang, itulah kata yang tepat untuk perasaan gadis itu saat ini.

Akhir-akhir ini yang membuatnya kepikiran adalah hubungan Verrel dan anin.

Verrel dan Anin di gosipkan sedang dekat satu sama lain. Sedikit banyaknya orang mendukung hubungan mereka, terutama teman-temannya ada yang pro dan kontra. Ada yang tidak terima dengan kedekatannya, ada juga yang menerima kedekatan mereka yang terlihat serasi.

Lyodra berfikir, saat itu. Ternyata mereka pergi meninggalkan dirinya sendirian di tepi danau hanya untuk bermesraan.

Lyodra tersenyum getir, sungguh miris hidupnya, kenapa dirinya terlihat bodoh. Kenapa juga Ia harus memikirkan Verrel, toh Verrel bukan siapa-siapanya dia. Kalaupun mereka benar-benar mempunyai hubungan, itu bukan urusannya.

Tidak terasa sudah satu jam berlalu gadis itu berdiri diatas balkon, dinginnya malam semakin menjadi, gadis itu berhenti dengan aktifitas melamunnya, tidak lama terdengar bell rumah berbunyi, gadis itu berfikir sejenak "gk mungkinkan kalo itu mamah sama papah" orang tua gadis itu sedang tidak ada dirumah dan kembali ke rumahnyapun masih lama, gadis itupun memutuskan untuk kebawah untuk memastikan siapa malam-malam seperti ini datang ke rumahnya

Tibanya dibawah, gadis itu membukakan pintu rumah, betapa terkejutnya siapa yang datang malam-malam kerumahnyah, tak percaya, sosok pria yang tidak terlalu jangkung, dengan perawakan yang pas, saat ini ada dihadapannya. Kemudian pria tersebut merentangkan tangannya, gadis itupun melakukan hal yang sama seperti pria itu, mereka berdua berpelukan menyalurkan rasa rindu yang terobati.

"Kakak?!" Yah itu kakak sepupunya Lyodra (Haris)

Haris adalah Adik dari Rangga, usia mereka berdua masih sangat muda, Rangga dan Haris usianya hanya terpaut 3 tahunan saja.

Walaupun mereka berdua kakak beradik, tetapi mereka tidak serumah, karena ada something mengenai orang tuanya, yang mengharuskan mereka berpisah, dan menjadi mandiri.

Haris bisa dibilang sangat dekat dengan Lyodra dibanding Rangga, Lyodra sudah menganggap Haris sebagai kakak kandungnya sendiri. Saking akrabnya, orang lain yang melihatnya pasti mengira kalau mereka berpacaran.

"Iyah ini kakak" haris mengacak jilbab Lyodra, alhasil lyodra kesal dengan apa yang dilakukan Haris padanya

"Tuh kan jadi berantakan" Lyodra memberengut sambil membenarkan letak jilbabnya yang sedikit berantakan

"Maaf-maaf abisnya gemesy" Haris mencubit pipi gembul Lyodra.

"Kita gk dipersilahkan masuk nih?" Bukan pertanyaan melainkan pernyataan sekaligus canda haris, lyodra tidak menanggapi melainkan mendelikan matanya yang langsung dibalas cengiran Haris

"Silahkan masuk kakak yang gk sabaran"

"tunggu-tunggu tadi kakak bilang kita!, maksudnya aku sama kakak gitu?" Lanjut Lyodra dan diberi jitakan oleh kakak sepupunya itu. Lyodra meringis dengan perlakuan haris

Haris membalikan setengah badannya kebelakang "Tuh" tunjuk haris, gadis itu mengikuti arah yang ditunjuk haris. Gadis itu terdiam sejenak, dan orang yang menjadi perhatian tersebut berdehem dengan keras, gadis itu tersadar bahwa yang berkunjung kerumahnya bukan hanya kakak sepupunya saja, melainkan bersama orang lain, mungkin temannya ka Haris, fikir Lyodra.

"Dia temen kakak, kenalin dia Nuca" Haris tiba-tiba menjawab pertanyaan yang ada dalam benak Lyodra. Bukan berarti haris mempunyai ilmu telepati, melainkan ekspresi gadis itu mudah terbaca.

Lyodra mengulurkan tangannya bersalaman dan Nuca hanya mengatupkan tangannya didepan dada

malu, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati gadis itu.

"Kenapa gue terlihat bodoh, kenapa lagi ini tangan tiba-tiba terulur, kan jadi malu" gerutu lyodra dalam hati

"Udah kan kenalannya, ayo masuk disini dingin" Haris memecah kecangguan sepupunya itu, lalu mengajak mereka untuk kedalam karena, diluar sini memang sangat dingin

"Kak mau minum apa?" Tawar Lyodra

"Teh manis anget aja"

"Terus kakak yang disebelahnya mau minum apa" tanya Lyodra kepada Nuca

"Samain" jawab Nuca dan diangguki oleh gadis itu, kemudian gadis itu melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Jutek amat tuh orang, mukanya datar amat, apalagi tatapannya tajam, serem, gue jadi takutkan, tapi cakep juga sih, tinggi amat lagi, kak Haris juga kalah sama dia" puji Lyodra tak sadar

"Silahkan diminum" lyodra meletakan cangkir yang berisi teh manis hangat diatas meja, haris dan temannyapun mengambil cangkir tersebut dan meminumnya.

"Kakak mau nginep disinikan?" Tanya Lyodra

Haris ini selalu menginap dirumah Lyodra, bisa terbilang sangat sering, sudah beberapa bulan dia tidak datang kesini lagi dan sekarang dia baru nonghol menampakan wujud aslinya.

Yang berbeda saat ini, dulu dia menginep hanya dirinya sendiri dan sekarang dia menginap mengajak orang lain, hebat sekali kakak Lyodra ini, rumahnya menjadi penampungan orang-orang, kalo membuka kossan mungkin bakal menghasilkan uang. Canda😅

"Iya mau, itupun kalo dibolehin" jawab Haris

"Yah boleh lah, malah seneng kalo kakak nginep disini, kan dirumah gk ada siapa-siapa, cuman ada aku sama Afna doang"

"Mana afna" tanya Haris

"Udah tidur kali,. Lagian ini udah malem banget"

"Tadi kakak telfon orang tua kamu, mau bilang kalo kakak mau kesini, trus mereka bilang kalo mereka lagi gk dirumah, yaudah sekalian bikin surprise ajah buat kamu, jadi gk bilang-bilang ke kamu dulu deh"

"Kakak sukses bikin aku terkejut" gelek tawa kedua insan berbeda jenis, lain hal nyah dengan Nuca, dia hanya mendengarkan pembicaraan temannya (Haris) dengan gadis sepupu temannya itu (Lyodra), walaupun matanya terfokus pada benda pipih yang sedang dimainkannya, akan tetapi fikiran dan telinganya fokus pada mereka berdua.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang