🌀(Lyodra anatasya anindia)
"Kenapa Allah memberikan pilihan yang begitu sulit untuk saya pilih satu diantara dua pilihan".
⭐(Nuca Raditya Perwira)
"Saya berharap semoga kamu tidak akan salah untuk melangkah".
🌀(Verrel Anggara)
"Semoga Allah menakd...
Sesampainya di halaman rumah, Lyodra tidak langsung keluar dari mobil Verrel, gadis itu diam sejenak dan mengucapkan terima kasih kepada Verrel yang sudah menolongnya dan mengantarkannya pulang, Verrel menerima ucapan terima kasih dari gadis itu
Belum sajah Lyodra menginjakan kakinya, Verrel menghentikan gerakan Lyodra dan langsung turun mengitari mobilnya dan membantu gadis itu memapah kedalam rumah
"Gk papah pak, saya bisa sendiri" Ucap Lyodra
"Diam" Verrel mengucapkan satu kata yang membuat gadis itu terdiam, mau tak mau Lyodra menurut dengan ucapan gurunya itu
Ketika mereka sudah berada didalam rumah, orang tua Lyodra menghampiri mereka, Dina mamahnya Lyodra mengkerutkan keningnya, melihat anaknya bersama orang lain.
Lydora yang biasanya pulang dari sekolah selalu sendiri, ini malah datang bersama orang lain, bukan menjadi masalah bagi Dina, anaknya membawa orang yang entah itu teman atau sahabatnya, tetapi ini yang menjadi pertanyaan bagi Dina, kenapa anaknya pulang sekolah selarut ini ditambah anaknya tidak sendiri melainkan bersama seorang pria
Dina juga berfikir apakah ini orang yang diceritakan oleh keponakannya waktu itu, wajahnya terlihat mirip seperti di foto, fokus dina terhenti disekujur tubuh anaknya yang terlihat berbeda, yang tadinya kening dina mengkerut, digantikan dengan matanya yang melotot melihat anaknya yang luka-luka di tangannya walau tak begitu parah dan di pergelangan kakinya yang sedikit terlihat bengkak
Langsung sajah dina mendekati Lyodra, dan membantunya menuju sopa.
"Kenapa bisa luka-luka seperti ini?" Tanya Dina panik
Lyodra yang tidak mau menjawab, melirik ke arah Verrel, Verrel yang mengerti mulai menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Dina yang mendengar cerita dari Verrel membuat dirinya kesal, anaknya terlalu ceroboh ketika membawa kendaraan
Dina yang kesal memukul lengen Lyodra pelan, dan pada akhirnya setelah mendapat ceramahan dari Verrel, Lyodra harus mendengarkan ceramahan lagi dari mamahnya ini.
Dika selaku papahnya Lyodra hanya bisa menenangkan istrinya yang terlihat kesal karena ulah anaknya.
Hari ini sungguh sial bagi Lyodra, dari mulainya telat datang kesekolahan, kena hukuman 2 kali, berantem sama siswi gibah, dan sekarang..jatuh dari motor, ditambah lagi kena omelan membuat gendang telinga gadis itu terasa ingin pecah. Sungguh sial sial sial..
Bukannya kasihan melihat anaknya terluka, ini malah mengomelinya. Seperti inilah Dina, walaupun dirinya terbilang cerewet tetapi, Dina sangat menyayangi anak-anaknya, terutama Lyodra. Wajar sajah Dina memarahi Lyodra karena dirinya mempunyai rasa khawatir terhadap anaknya
Setelah Dina puas memarahi Lyodra, ia mangatur napasnya yang penuh emosi.
Sedangkan Dika mengalihkan perhatiannya pada pria yang berada dihadapannya, Dika membuka suaranya dan mengucapkan terima kasih kepada pria tersebut yang sudah menolong anaknya.
Mungkin tidak cukup hanya dengan kata-kata sajah, tetapi inilah yang bisa Dika ucapkan
Kalau sajah Verrel sangat membutuhkan bantuannya, pasti Dika akan membantunya. Itulah sekiranya kata-kata yang dikeluarkan Dika kepada Verrel
"Sama-sama pak, saya hanya kebetulan lewat situ, kalaupun saya tidak lewat situ, pasti orang lain yang akan membantunya" jelas Verrel yang diangguki oleh Dika
Sedangkan Lyodra hanya bisa mendengarkan obrolan Dika dan Verrel sambil menundukan kepalanya
Lain hal nyah dengan Dina, ia terus sajah mengamati wajah dan gerak gerik pria tersebut, pertanyaannya terus terngiang dibenaknya.
Dina yang penasaran memberanikan diri untuk bertanya kepada pria tersebut "kalo boleh tau nama kamu siapa nak?"
"Oh iya, saya lupa belum memperkenalkan diri"
"Saya Verrel Anggara Bu/pak. Panggil sajah Verrel. Saya guru Lyodra di SMA High School"
Dina yang mendengar nama tersebut membuat dirinya terkejut, apa yang Dina fikirkan benar, bahwa pria ini yang dimaksud keponakannya itu (Rangga)
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.