Part 16

40 8 2
                                    

.
.
.

Saat Verrel menjalankan motornya, keluar dari area SMA High School. Ia tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang berdiri dipinggir jalan sendirian, tidak tau kenapa hatinya bergerak untuk mendekat ke arah gadis yang sedang berdiri itu

"Lyodra" Panggil Verrel kepada Lyodra

"Bapak" ucap pelan Lyodra

"Sedang apa kamu disini" Verrel bertanya kepada Lyodra yang masih berada disekiran sekolah

"Lagi nunggu jemputan pak" jawab Lyodra

Verrel mulai mengerti, kenapa anak ini belum pulang, ternyata belum ada yang menjemputnya

"Ayo sama saya saja, saya antar" Verrel Mengajak sekaligus menawarkan tumpangan kepada Lyodra

"Eh gk usah pak, terima kasih. Bentar lagi juga papah saya dateng ko" Tolak Lyodra, karena merasa tak enak diajak oleh gurunya

"Bener nih?" Ucap Verrel memastikan

"Ini udah sore loh, gk takut kemaleman" lanjut Verrel memastikan

Lyodra berfikir sejenak, Sekolahan sudah mulai sepi, tinggal beberapa siswa yang berada disekolah, itupun masih terhitung oleh jari, dari pada dirinya kemaleman disini mending Ia ikut dengan Verrel, soal papahnya. Biar urusan nanti, toh masih bisa mengabarinya lewat Via Chat atau telepon.

Dan pada akhirnya Lyodra menerima tumpangan yang ditawarkan oleh Verrel

"Yaudah, tapi tunggu. Saya mau ngabarin papah saya dulu" langsung saja Lyodra mengetikan beberapa huruf dan mengirim pesan ke papahnya.

Setelah selesai, Lyodra menaiki motor Verrel dengan hati-hati, Lalu motor tersebut melaju dengan kecepatan sedang

"Pak, maaf yah jadi ngerepotin bapak" Lyodra memecah keheningan

"Apa?, saya tidak dengar" teriak Verrel

"Maaf sudah ngerepotin bapak, kan rumah bapak sama saya gk searah" Lyodra mengulang perkataannya lagi dengan setengah berteriak

"Apa?, kamu pengen tinggal di rumah saya?" Teriak Verrel

Dengan refleks Lyodra memukul punggung Verrel, yang membuat Verrel mengaduh kesakitan

"Eh maaf-maaf pak, gk sengaja" Lyodra kaget atas perlakuannya terhadap Verrel, langsung saja Lyodra meminta maaf kepada Verrel dengan mengelus-ngelus punggung Verrel secara halus

Tak lama dari itu Verrel tertawa terbahak, yang mengundang kebingung bagi Lyodra

"Bapak kenapa ketawa" Tanya Lyodra heran, Lyodra yang tersadar bahwa Verrel sedang mengerjainya, Lyodra berbicara kembali "Bapak ngerjain saya yah" diakhiri dengan memukul punggung Verrel secara pelan

Verrel menghentikan ketawanya "iya maaf-maaf"

"Gk dimaafin" sembur Lyodra

"Dosa lo marah-marah sama guru sendiri" papar Verrel

"Biarin, bapak ngeselin" Lyodra merajuk

Verrel tertawa kembali setelah mendengar nada bicara Lyodra yang terdengar menggemaskan

"Tuh kan bapak ngetawain saya lagi" Ucap manja Lyodra

"Udah dong jangan marah-marah mulu, nanti cantiknya ilang loh" Goda Verrel

"ISsyy..apaan sih" sahut Lyodra sambil mendorong punggung Verrel, pipi Lyodra bersemu merah, ini gara-gara Verrel yang menggodanya, untung saja Verrel tidak melihatnya, kalau saja Verrel melihatnya, bisa-bisa Ia digoda habis-habisan oleh Verrel

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang