[V] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 979: Gubernur Kota Angin Berawan (2)

Tiba-tiba, bunyi gedebuk keras terdengar dari luar gerbang kota.

Suara itu seperti raksasa yang melambaikan tinjunya yang berat dan menggedor pintu besi geser dari luar gerbang kota!

Para prajurit di gerbang kota tidak bisa lagi menjaganya, tetapi mereka harus bertahan demi puluhan ribu orang biasa di kota.

Ini adalah tugas mereka dan perintah Tuan Gubernur!

Namun, tidak peduli berapa banyak prajurit ingin bertahan, dengan suara dentuman keras terakhir, gerbang kokoh itu ditabrak terbuka lebar dan bandit yang tak terhitung jumlahnya kemudian menyerbu ke kota dengan pedang dan pisau di tangan.

"Wen Yan, bocah nakal, keluarkan pantatmu dari sini dan hadapi kematianmu!"

Seorang pria paruh baya yang mengenakan rompi bulu cerpelai melangkah keluar dari kerumunan. Fiturnya yang berotot dan brutal memenuhi seseorang dengan ketakutan. Dia diikuti oleh pria dan wanita lain. Pria lain memiliki bekas luka panjang dari luka pisau di wajahnya. Bekas luka membentang dari sudut matanya sampai ke rahang bawahnya, membuatnya terlihat seram dan menakutkan.

Wanita itu mengenakan jubah merah glamor dan memegang cambuk panjang yang telah direndam dalam racun di tangannya. Perbedaan antara dia dan dua lainnya adalah bahwa wanita berbaju merah itu sangat ramping. Namun, itu akan menjadi kesalahan fatal untuk menganggap bahwa dia lemah berdasarkan perawakannya yang seperti cabang willow ramping yang bergetar tertiup angin.

Meskipun wanita berbaju merah memegang posisi terakhir di antara tiga pemimpin, dia sebenarnya yang paling ganas dan kejam dari ketiganya! Dia memiliki preferensi untuk wanita tetapi setiap wanita cantik yang pernah menarik perhatiannya akan berakhir disiksa dalam satu inci dari hidupnya!

"Hehe."

Tiba-tiba, seseorang tertawa pelan. Gubernur muda yang telah menikmati reputasi terkenal itu perlahan melangkah ke arah mereka mengikuti sekelompok orang. Dia memiliki senyum hangat di wajahnya sepanjang waktu tetapi senyum itu tidak mencapai matanya sama sekali, yang sekarang dipenuhi dengan rasa dingin yang sedingin es.

"Aku tidak pernah berpikir bahwa Bandit Giok Salju akan sangat memandangku dan mengerahkan seluruh sarangmu! Bahkan Tiga Pemimpin telah tiba. Aku ingin tahu apakah aku harus tertawa atau menangis?"

"Wen Yan, saya akan memberi Anda dua pilihan. Entah saya menghancurkan Kota Angin Berawan hari ini dan membiarkan setiap warga negara menemani Anda dalam kematian atau Anda dapat menyerahkan Buah Darah Naga!"

Pria paruh baya dengan rompi bulu mengernyitkan alisnya saat dia menggonggong dengan tidak sabar.

"Kakak, mengapa kita repot-repot dengan olok-olok tidak masuk akal seperti itu? Bunuh dia segera dan ambil Buah Darah Naga! Itu saja yang perlu kita lakukan! Ini salah anak ini karena gagal mengenali apa yang baik untuknya, berani bertarung dengan Bandit Giok Salju demi ramuan yang menarik perhatian kita! Dia hanya mencari kematian!"

Pria dengan bekas luka itu memelototi Wen Yan saat dia menjawab dengan galak.

Buah Darah Naga?

Gu Ruoyun bergidik saat rasa gembira muncul di matanya yang jernih dan dingin.

Buah Darah Naga itu kebetulan adalah salah satu herbal yang saya butuhkan untuk menyempurnakan Pil Regenerasi Daging dan Tulang! Saya tidak pernah berharap bahwa saya akan mengalami keberuntungan seperti itu dan menemukan salah satu herbal saat memasuki Wilayah Blok Utara!

"Permintaan maaf," Wen Yan tidak marah karena kekasaran mereka. Sebagai gantinya, dia menjawab dengan ramah, "Saya memiliki kegunaan untuk Buah Darah Naga ini sehingga saya tidak dapat memberikannya kepada Anda. Sebaiknya kalian semua kembali, tolong. Kalau tidak, saya khawatir Bandit Giok Salju tidak akan ada lagi di dunia ini."

"Wen Yan, kamu bocah, kamu terlalu sombong!"

Wanita berbaju merah yang merupakan salah satu dari Tiga Pemimpin mengangkat alisnya saat dia berbicara. Matanya, seperti mata ular berbisa, mendarat di wajah Wen Yan yang santai dan tampan, "Kamu berencana menghancurkan Bandit Giok Salju hanya dengan kekuatan Kota Angin Berawan?" Dia kemudian mencibir dengan jijik, "Apakah kamu tidak terlalu memanjakan fantasi? Kamu hanya Tertinggi Bela Diri tingkat rendah. Meskipun kamu berhasil membunuh gubernur sebelumnya, kamu bukan tandingan kami bertiga! Selain itu, Kakakku sekarang sudah berada di peringkat Tertinggi Bela Diri tingkat menengah!"