[V] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 861: Penghancuran Keluarga Xia (7)

Ketika dia menyelamatkan tiga Binatang Ilahi, Gu Ruoyun awalnya bermaksud agar mereka bertarung untuknya. Ini adalah sesuatu yang ketiga Binatang Ilahi juga sangat menyadarinya. Namun, setelah berinteraksi dengannya selama bertahun-tahun, mereka telah lama mengembangkan kepercayaan yang mendalam untuk Gu Ruoyun. Mereka bahkan senang bisa bertemu dengannya.

Gu Ruoyun memiliki senyum kecil di wajahnya sepanjang waktu. Tatapannya yang jernih dan dingin mengamati lolita kecil itu sambil tersenyum. Dia percaya bahwa Yunyao dan yang lainnya akan menangani masalah ini dengan sangat baik untuknya.

"Cukup!"

Ketika Xiao Zixie melihat bahwa Yunyao akan melanjutkan usahanya untuk meyakinkan Vermillion Bird, wajahnya yang menggemaskan menjadi gelap dalam sepersekian detik. Dia mengarahkan mata ungunya yang arogan ke arah lolita kecil dan berseru dengan sikap angkuh yang tak tertahankan, "Aku akan memberimu pilihan, buat kontrak dengannya atau pergi!"

Awalnya, Xiao Zixie bermaksud mengancam Chi dengan 'membentuk kontrak atau mati' tetapi ketika dia ingat bahwa Vermillion Bird memiliki hubungan yang agak dekat dengan White Tiger dan yang lainnya, dia memutuskan bahwa ancaman itu bukan langkah yang baik jadi dia mengubah kata-katanya.

"Kamu..." Chi jelas sangat marah. Dia hampir kehilangan kesabaran ketika dia melihat siapa Xiao Zixie dan langsung terkejut sampai ke intinya.

Semua orang berpikir bahwa Vermillion Bird ini memiliki temperamen yang keras dan pasti akan kehilangan ketenangannya setelah dipanggil seperti itu. Namun, pada akhirnya, mereka melihat... Teror di wajahnya?

Itu benar, itu pasti teror!

Seolah-olah Xiao Zixie, yang hanya satu kepala lebih tinggi darinya, adalah semacam monster.

"Kenapa dia? Yunyao, apa yang dilakukan orang cabul ini di sini?" Chi hampir melompat. Ekspresinya sangat mengerikan dan sosok mungilnya tidak bisa menahan gemetar.

Dia, yang awalnya bertindak sombong dan arogan, perlahan menjadi lemah lembut di bawah tatapan waspada Xiao Zixie dan tidak lagi berani mengatakan sepatah kata pun.

Yunyao tertawa getir, "Itulah sebabnya aku tidak ingin kamu mengatakan hal lain untuk menghindari membuatnya kesal. Aku lupa menyebutkan, orang ini juga binatang yang dikontrak oleh Tuan."

Apa?

Mendengar ini, semua orang di ruangan itu, selain Bai Zhongtian yang telah lama mengetahui identitas Xiao Zixie, tercengang. Bahkan orang-orang yang sekokoh Tertinggi Jin tidak bisa menahan diri untuk tidak bergidik.

Binatang spiritual?

Si kecil ini sebenarnya adalah binatang spiritual juga? Bahkan Vermillion Bird, anggota dari Empat Binatang Ilahi, takut padanya?

Siapa dia?

Xia Ming dengan lembut menutup matanya saat ekspresinya dipenuhi dengan keputusasaan.

Tidak heran jika Dokter Suci Bai Zhongtian mengatakan hal seperti itu. Asal usul anak kecil ini tidak sesederhana itu. Hal yang paling lucu adalah bahwa saya sebelumnya berasumsi bahwa dia adalah putra kecil dari keluarga biasa dan ingin membelinya dengan harga sepuluh keping emas sebagai hadiah untuk Ling'er.

Seseorang yang bisa membuat ketakutan di hati Vermillion Bird... Tidak bisa ditukar dengan seluruh negara, apalagi sepuluh keping emas!

Baru sekarang Xia Ming dengan jelas memahami jenis orang yang telah dia provokasi.

Apakah ada gunanya menyesalinya sekarang? Tidak ada gunanya memikirkan penyesalan atas beberapa kesalahan setelah melakukannya!

...

Pada saat ini, di luar Kota Kekaisaran dari Negara Angin Melayang, sesosok berbaju merah mendarat di tembok kota. Dia berdiri dengan kedua tangan tergenggam di belakang punggungnya saat wajahnya yang tampan dan muram menatap cakrawala dengan bibir melengkung membentuk senyuman.

"Yun'er, aku akan segera menemuimu lagi. Sebelumnya, aku tidak menyadari siapa kamu jadi aku membiarkanmu menyelinap melalui jari-jariku. Kali ini, apa pun yang terjadi, aku tidak akan membiarkanmu pergi!"

Setengah bulan yang lalu, anggota Wilayah Teratai Merah telah menemukan lokasi Gu Ruoyun. Oleh karena itu, setelah dia menyelesaikan semua urusannya di wilayah itu, pria itu dengan cepat bergegas. Dia berharap dia belum terlambat dan gadis kecil itu belum meninggalkan tempat ini.

Pria berbaju merah tidak lagi berlama-lama memikirkan hal ini. Dia kemudian menembak tembok kota seperti panah merah cerah. Dia menangkap seorang petugas dan membuka potret di tangannya, mengangkat alisnya ketika dia bertanya, "Apakah Anda melihat wanita di foto ini?"