***Pangeran telah siap kembali ke tempat kemah dengan membawa setumpuk kayu bakar di bahunya. Dia berjalan santai di antara ilalang yang menjulang, Menikmati setiap semilir angin malam.
Auuuu
Suara lolongan serigala kembali terdengar, namun kali ini di lanjutan dengan munculnya segerombolan serigala mengadang jalan Pangeran.
Pangeran tersentak kaget melihat banyaknya serigala yang datang,
"Hah?! Itu kucing kok pada gede-gede banget? Eh, itu kucing atau apa ya?"Auuuu
Pangeran tertegun, dia mulai menyadari jenis hewan di depannya, " tapi... Kalo kucing kan suaranya meoww, kalo ini suaranya Auuuu. Yah, Gue tau nih hewan apa... Ini kan... SERIGALA!"
Tiba-tiba semua serigala itu berlari menghampiri Pangeran, Pangeran yang ketakutan langsung menjatuhkan kayu bakar di bahunya, dan berlari masuk lebih dalam ke Hutan Larangan.
|
|
|
|Sementara itu, di Perkemahan Jessica terlihat menunggu seseorang. Ya, dia sedang menunggu Jeff. Setelah dipikir-pikir keputusannya untuk meminta Jeff mencari Pangeran adalah kesalahan besar. Semua orang tidak tahu jika Jeff pergi ke Hutan itu. Tapi Tim Sar telah pergi mencari Pangeran. Jessica hanya berharap Pangeran dan Jeff bisa ditemukan.
Salwa datang, dia heran melihat Jessica hanya sendirian karena sebelumnya dia meninggalkan Jessica bersama Jeff, " eh, Jess! kok lo sendirian? Jeff mana? Kan tadi dia sama lo."
Jessica terlihat gugup, "Gue... Gue tadi nyuruh Jeff buat pergi nyari Pangeran ke Hutan Larangan, Sal..." sahut Jessica lirih.
Mata Salwa membulat sempurna, "WHAT?!OMG!" pekiknya, "Lo nyuruh si Jeff buat nyari Pangeran?" tanya Salwa memastikan. Siapa tahu tadi dia hanya salah dengar.
Jessica hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
Anggukan Jessica yang menandakan jika memang dirinya menyuruh Jeff untuk mencari Pangeran ke Hutan Larangan membuat salwa tak habis pikir, "Astaga, Jess... Kenapa lo nyuruh dia nyari Pangeran? Gimana kalo Jeff ikut ngilang juga? Beruntung kalo mereka masih bisa ditemuin sama Tim SAR!"
"gue kebawa emosi tadi. Karena emosi, gue jadi nyuruh Jeff buat nyari Pangeran... Sekarang Gue cuma berharap mereka baik-baik aja. Terlebih lagi Jeff. Kalo terjadi sesuatu sama dia, gue gak akan bisa maafin diri gue sendiri."
"oke, oke! Mending sekarang kita bilang sama Buk Farah kalo Jeff juga ilang. Supaya Tim Sar nyari dia juga. Ayo!"
Saat Salwa hendak pergi membawa Jessica menemui Buk Farah, tiba-tiba pandangan mereka menemukan Jeff yang terlihat lemah datang dituntun oleh Stanley dan Louis.
Melihat hal itu Jessica bergegas menghampiri mereka,
"Jeff?"Jessica hendak meraih tangan Jeff, namun Fita dengan cepat mendorong pelan tubuh Jessica agar tak mendekati Jeff,
"menjauh dari Saudara gue!" ucapnya penuh penekanan."oke, gue gak akan deketin dia. Tapi, kasih tahu gue apa yang terjadi? kenapa Jeff bisa kayak gini?" tanya Jessica panik.
"lo gak usah sok peduli sama saudara gue! Jeff kayak gini juga gara-gara lo! Lo udah nyuruh dia masuk ke hutan larangan, padahal lo tahu hutan itu berbahaya!" balas Dinda geram. Bisa-bisanya Jessica bertanya seperti itu.
"Sorry, gue..."
"lo udah hampir bahayain Jeff! Mulai sekarang mendingan lo jauhin Jeff!" potong Fita.
"heh! Lo berdua tuh apaan sih? Jessica cuma pengen tahu keadaan Jeff! Tinggal jawab apa susahnya? Lo berdua malah ketus gitu. Iya, Jessica emang salah. Tapi kan dia udah minta maaf," hardik Salwa kesal melihat temannya diperlakukan seperti tadi.
"maaf? Terus kita semua harus maafin dia gitu setelah dia hampir bikin Jeff dalam bahaya besar?!" balas Fita.
"egois banget ya lo! Kesalahan besar Lo pengen dimaafin, tapi lo gak bisa maafin kesalahan kecil Jeff. Bahkan lo malah nyuruh dia cari Pangeran ke Hutan Larangan dengan alasan kalo dia lakuin itu, lo bakal maafin dia," imbuh Dinda.
"udahlah, gak perlu ngomong sama cewe egois kayak dia! Kesalahan Jeff gak sebesar kesalahan dia yang hampir buat Jeff kehilangan nyawanya!" poting Louis.
Perkataan 4 saudara itu terasa begitu menusuk hati Jessica, sakit sekali everybody!
"ayo, pergi sekarang!" ajak Stanley.
Mereka pun pergi meninggalkan Jessica yang merasa sangat bersalah.
| |
| |
| |
| |Pangeran terus berlari mencoba menghindari kejaran dari serigala-serigala di belakangnya.
"Tolong!" teriak Pangeran, berharap jika ada seseorang yang bisa menolongnya.
Namun sayang, di Hutan Larangan yang gelap itu tidak ada siapapun. Hanya Pangeran dengan ketakutan yang terus menghantuinya bersama kejaran bangsa serigala.
Pangeran tidak mengerti, kenapa serigala itu terus saja mengejarnya. Apa dia akan menjadi santapan makan malam mereka? Pangeran ngeri membayangkannya! Dia harus mempercepat larinya agar bisa lolos dari kejaran hewan buas itu.
Namun, saat berlari Pangeran yang tidak membawa penerang jalan membuat dia tidak melihat jika ada jurang di depannya. Dia masih berlari sampai Akhirnya dia terjatuh ke jurang itu, menggelinding dan berhenti ketika tubuhnya menghantam sebuah batu besar.
Untungnya Pangeran masih tersadar, badannya terasa begitu sakit setelah terjatuh dan menghantam batu tadi. Dia perlahan bangkit dan mencoba berdiri. Namun sepertinya kakinya terkilir, "Auh".
Pangeran memperhatikan sekitarnya, sangat gelap. Pandangannya hanya menangkap banyak cahaya terang berbentuk bulat kecil-kecil.
Pangeran memperhatikan cahaya itu lebih seksama, aneh. Dia tersentak kaget ketika cahaya tersebut terlihat mendekat dan semakin lama wajah Serigala terlihat jelas.
"SERIGALA, AAAHHH!"
Grepp
Serigala itu melompat ke arah Pangeran. Seketika itu pun Pandangan Pangeran menjadi gelap...
| | |
| | |
| | |
| | |Esok pagi nya, di Area Perkemahan, terlihat semua orang berkumpul dan sudah menggendong tas mereka. Setiap wajah orang-orang dihiasi dengan ekspresi sedih, kecuali Jeff cs yang tampak cuek dan biasa saja. Terlihat juga Pak Budi sedang mengumumkan kepulangan mereka hari ini.
"Semuanya, hari ini kita akan kembali ke Kota. Pihak sekolah telah membatalkan acara kemah kita untuk meminimalisir kejadian yang sama seperti Pangeran. Jadi jika kalian sudah selesai membereskan barang-barang kalian, segera masuk ke dalam Bus! Jangan pergi kemana-mana!" teriak Pak Budi.
"dan mohon doa nya, semoga Pangeran dapat ditemukan dan bisa kembali bersama kita lagi," tambah Buk Farah.
"Ini gara-gara kita, Cok! Andai aja waktu itu kita gak biarin si Pangeran sendirian, mungkin sekarang dia masih ada sama kita, dan juga acara kemah gak akan dibatalin kayak gini"
"hooh, kalo Pangeran gak ditemuin, gue bakal ngerasa bersalah banget..."
Ridwan dan Ucok saling berpelukan. Sepertinya mereka lebih sedih karena mereka tahu betul kejadian yang sebenarnya sebelum Pangeran masuk ke Hutan Larangan dan hilang.
"Jessica, Ibu dan Bapak akan ikut ke Rumah Kamu. Kita semua tahu meskipun Pangeran tak punya orang tua, tapi dia tinggal bersama kamu dan orang tua kamu sudah seperti keluarganya. Jadi, kami akan memberi tahukan atas hilangnya Pangeran kepada orang tua kamu," ucap Buk Farah pada Jessica yang sersedu-sedu.
"saya gak siap... Buk-Pak... Saya gak siap melihat ekspresi mereka ketika mendengar berita ini. Walaupun Pangeran bukan anak orang tua saya, tapi mereka sangat sayang sama Pangeran. Saya yakin pasti mereka sangat sedih mendengar berita buruk ini," isak Jessica.
"Jessica, kalau kamu tidak siap, biar kami yang bicara dengan orang tua kamu. Kamu lebih baik langsung istirahat saja ditemani Salwa nanti ya," kata Pak Budi lembut.
"Iya, Jess. Nanti gue bakal nemenin lo," sahut Salwa merangkul tubuh Jessica.
Jessica tak menjawab, dia hanya mengangguk seraya memeluk sahabatnya itu.
—————Bersambung————––
KAMU SEDANG MEMBACA
GANTENG GANTENG SERIGALA (2)
Hombres LoboLanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Digo akan kembali hidup setelah 700 tahun mendatang, Tristan yang tak ingin kehilangan Nayla nekat membawa jasadnya. Dia yakin ada satu cara...