***
Jessica berlari menghampiri Gerbang Sekolah yang tergembok, tanda bahwa dirinya sudah tidak bisa masuk untuk mengikuti kegiatan belajar.
"Ah! Gara-gara Pangeran nih! Jadi terlambat kan, gue!" Gerutunya kesal.
"Duh, gimana dong? Gue harus cari cara nih supaya bisa masuk! Masa iya murid teladan kayak gue gak ikut belajar?"Di lapangan, terlihat Jeff dan keempat saudaranya muncul. Mereka telah menerawang keberadaan Jessica. Dan mungkin ini adalah kesempatan Jeff untuk mendekati Jessica.
"Tunggu apa lagi, Jeff? Buruan lo samperin Jessica. Ini kesempatan buat lo bisa ambil hati dia," ujar Fita.
"Baik, gue bakal samperin dia." Jeff menarik napas dalam-dalam, menatap Jessica yang kebingungan di gerbang sana. Beberapa saat kemudian, dia melesat menghampiri Jessica.
***
Jessica celengak-celinguk mencari jalan agar bisa masuk tanpa ada seorang pun yang tahu.
"Lo terlambat?"
"Astaga!" Jessica tersentak kaget ketika tiba-tiba saja melihat Jeff sudah berdiri tegak di hadapannya, "Kok, lo bisa tiba-tiba di depan gue?" Tanyanya heran.
"Nggak. Gue juga baru dateng kok. Gue tadi mau ke toilet, tapi gue gak sengaja lihat lo ada disini. Makanya gue nyamperin Lo," Kilah Jeff.
Jessica memandang ragu wajah Jeff yang putih itu. Dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Jeff tadi. Masa iya Jeff baru datang? Jika pun memang Jeff baru datang, seharusnya dia sebelumnya melihat Jeff ada disekitar gerbang.
"Oh, iya. Lo belum jawab pertanyaan gue tadi. Kok Lo bisa terlambat?" Tanya Jeff mengalihkan pembicaraan.
"Um... itu. Semuanya gara-gara si Pangeran. Semalam gue tuh tidur jam 2 tau gak gara-gara si Pangeran ilang gitu aja. Akhirnya hari ini gue terlambat bangun. Dan si Pangeran malah ninggalin gue berangkat kesini duluan," curhat Jessica.
Jeff hanya mengangguk-angguk mendengar curhatan Jessica, "Mau gue bantuin masuk, gak?" Tawarnya.
Dahi Jessica berkerut, "Gimana caranya?"
Jeff tak menjawab. Dia hanya memberikan jari telunjuk pada Jessica sebagai tanda untuk meminta gadis itu menunggunya untuk sesaat. Kemudian Jeff berlalu pergi entah kemana.
Jessica menunggu Jeff kembali seperti yang di perintahkan laki-laki itu. Namun, baru saja dia mengerjapkan mata, Jeff dengan tiba-tiba kembali muncul di hadapannya sambil memegangi batu dan membuatnya kembali terkejut.
"Lo? Lo kok bisa muncul gitu aja sih?" Pekik Jessica kesal sekaligus heran.
"Apa maksud lo? Pas gue udah ambil batu ini, gue langsung jalan balik kesini. Kayaknya lo belum sarapan, jadi lo gak bisa konsentrasi,"
Jessica membuka mulut bersiap untuk protes, tapi Jeff cepat-cepat memotongnya.
"Lebih baik kalo kita buru-buru membuka gemboknya. Agar lo bisa masuk, sebelum ada yang lihat kalo lo terlambat,"
Jessica terdiam beberapa saat. Dia tahu jika Jeff sedang menyembunyikan sesuatu. Dari gestur tubuhnya ada yang aneh dengan Jeff. Apalagi saat dia bisa tiba-tiba muncul dihadapannya begitu saja.
Namun, sepertinya tidak ada waktu untuk seorang Jessica memikirkan hal itu. Saat ini dia harus memikirkan dirinya sendiri. Memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa masuk untuk bisa mengikuti pembelajaran. Dan yang dapat membantunya untuk masuk, hanyalah Jeff.
Setelah berpikir beberapa saat, Jessica pun mengangguk setuju.
Jeff tersenyum tipis, dia lantas segera merusak gembok yang mengunci gerbang dengan menggunakan batu yang ada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANTENG GANTENG SERIGALA (2)
Hombres LoboLanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Digo akan kembali hidup setelah 700 tahun mendatang, Tristan yang tak ingin kehilangan Nayla nekat membawa jasadnya. Dia yakin ada satu cara...