Gue bikin book halu gitu buat yang suka halu cek di work gue ya...
Btw dsarankan wudhu dulu sebelum membaca chapter ini karena ada penggalan ayat Al-Qur'an. Tapi kalau gak wudhu bisa baca terjemahannya kok.
Setelah memberikan Yeontan ke Pak Taehyung dan membeli peralatan untuk tugas kelompok mereka, Beomgyu dan Taehyun pergi ke toko yang menjual berbagai macam perlengkapan ibadah.
Awalnya Beomgyu kan mau cari Al-quran aja, tapi Taehyun tiba-tiba menyuruhnya membeli sajadah, peci dan sarung untuk sholat.
Kamal jarang pakai sarung jadi Beomgyu juga biasanya sholat pakai celana aja.
Beomgyu sih iyain aja, gak apa-apalah kan udah niat mau jadi Muslim yang benar meskipun belum yakin 100%.
"Kamu beli Al-quran nya dua ya? Satu yang full arab buat ditaruh di masjid jadi gak dibawa-bawa terus kalau mau ngaji tiap sore takut jatuh. Satunya yang ada terjemahannya buat kamu baca dirumah."
"Hah? Gak usah deh, satu aja lagian gak kebaca juga kalau dirumah." Ucap Beomgyu yang membuat Taehyun hampir menggeplak kepalanya.
Iya hampir aja, soalnya bukan mahrom jadi gak digeplak beneran.
"Ih, baca dong terjemahnya biar kamu makin yakin. Katanya mau tau apa itu Muslim ya kamu baca dirumah terjemahannya. Sekalian kalau habis sholat kalau kamu mau ngaji juga bisa kan ada arabnya juga."
Beomgyu menghela nafas dan mau tak mau menuruti kemauan Taehyun. Yasudahlah ya, turutin aja apa kata perempuan itu toh mau Beomgyu baca atau tidak juga Taehyun gak akan tau.
Sepulangnya Beomgyu kerumah Om Hoseok, ia mengucapkan salam karena terbiasa dan disuruh Kamal juga sih.
Tapi anehnya tidak ada yang menjawab salamnya kali ini. Rumah sepi dan seperti biasa tidak dikunci. Ajaibnya memang tidak pernah ada satupun benda yang hilang dirumah ini.
Om Hoseok mungkin masih di kantor kelurahan, sementara Kamal entah belum pulang atau main bola dilapangan.
Tidak mau ambil pusing, Beomgyu meletakkan sepatunya di rak dan masuk kedalam kamar untuk meletakkan barang-barang yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is Muslim? - Beomtae ✔
Fiksi PenggemarLahir dan besar di Australia dalam keluarga Atheis, membuat Beomgyu tidak mempercayai adanya Tuhan. Kehilangan kedua orang tuanya membuat Beomgyu terpaksa kembali ke tempat asal nenek moyangnya yakni Indonesia. Memaksa dirinya yang tadinya tidak pe...