Bab 10

148 33 5
                                    


Sebuah suara muncul secara tiba tiba dari ujung pintu dan itu adalah suara dokter Kyuhyun, dia berdehem pelan di saat suasana yang begitu canggung.

Dita mulai panik,ia menurunkan tangannya yang sejak tadi berada di wajah dosen Yan,seketika wajah Dita mengeluarkan semu merah muda pada pipi gembulnya.

terlebih lagi, Yanan yang juga telah terpaku di tempat mulai salah tingkah,terbangun dari kursi yang ia duduki segera menatap sang dokter yang melihatnya penuh selidik.

Si dokter yang sejak tadi memandang keduanya dari ambang pintu tersenyum menggoda terhadap tingkah mereka berdua.

"Astaga..! Sepertinya aku menganggu moment seseorang". Ucap dengan sebuah senyuman jahil.

Lalu sang dokter langsung menuju ketempatnya bekerja,sebuah meja sederhana yang tidak terlalu lebar, dengan satu buah kursi namun kini telah berpindah tempat.

Dokter kyuhyun memilih untuk  mengabaikannya dan beralih meletakkan semua barang yang baru saja ia bawa dari tempat lain.

Namun ujung matanya melirik kearah dua orang tadi, dengan kedua tangannya yang masih sibuk mengelurkan barang dari dalam kardus.

" dosen Yan,sepertinya luka yang kau tangani sangat serius,mungkin sebaiknya kau bawa dia kerumah sakit".

Yanan sedikit terkejut."Apa perlu"?. Tanyanya ambigu

Dokter kyuhyun berdecak pelan dengan memutar tubuhnya ke arah sumber suara lalu  menghampiri dua orang yang terlihat bingung

" hei ,apa kau tidak lihat bagaimana lukanya,jika hanya di beri antiseptik saja sepertinya akan lama sembuh.

apalagi jika caramu mengobati seperti itu, tolong perhatianlah sedikit". Ucap Dokter kyuhyun lalu tangannya beralih  menepuk-nepuk pelan pundak Dosen Yan.

Namun di lain sisi Dita menyela perkataan dokter itu.

"Eng..,tidak perlu kerumah sakit dokter, bagiku ini hanya luka ringan".

" luka ringan katamu?!",apa kamu tidak merasakan sakit di sekujur tubuhmu, bukankah tadi kamu terjatuh begitu keras di jalan".

Dita terdiam, bingung harus berkata apa,walaupun di benaknya mempunyai banyak alasan, pastinya akan tetap terkalahkan dengan perkataan  dokter Kyuhyun yang terlihat begitu serius.

merasa aneh dengan situasinya kali ini Dita menjadi sangat bingung, mengapa dosen Yan yang harus bertanggung jawab untuk melakukan semua ini.

bukankah dia sendiri yang telah membuat masalah dengan menabrak dosen Yan,pikirnya lagi.

"Sudah jangan banyak bicara lagi,sekarang antarkan dia kerumah sakit".

Yanan menatap datar kearah dokter kyuhyun, lalu berkata dengan dingin.

" bukankah kau ini, dokter?"

Pertayaan Yanan barusan telah membuat dokter kyuhyun terdiam tapi sebuah alasan muncul kembali di benaknya.

"Hei..hei,apa kau tidak lihat seberapa parah lukanya,dan kau tahu bahwa persedian obat di sini kurang lengkap". Sergahnya

"Ahh..,ayolah aku sedang ada pertemuan kali ini, jadi aku harus secepatnya pergi karena sangat mendadak".

Dalam kebisuan dosen Yan, tidak ada satu pun ucapan yang keluar dari bibirnya.

hingga Dita merasa tidak begitu nyaman dengan situasi yang seperti ini.

namun diam-diam dia berhitung di dalam hati, lalu dengan  berdoa ia berucap tanpa suara, semoga dosen Yan menolaknya hingga 1 detik,2 detik dan detik berikutnya sebuah suara memecah kebisuan di antara mereka.

Setitik Cahaya Dalam Jendela RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang