Setahun yang lalu ia mengatakan bahwa kenangan itu tidak akan mempengaruhinya lagi.
Nyatanya, memang sesulit itu. Cedric berjalan menuju mobilnya ketika pintu lift terbuka. Ia mengendarai mobilnya meninggalkan kantor. Suasana sore hari membuat jalanan cukup padat. Mungkin semua orang ingin memanfaatkan hari liburnya dengan baik. Banyak pasangan berjalan di depan mobilnya ketika lampu menunjukkan warna merah.
Beberapa menit kemudian, Cedric memakirkan mobilnya. Ia memasukkan kunci mobil pada sakunya dan menggenggam sebuket mawar berwarna merah muda. Langkah kakinya berhenti dan matanya menatap sayu makam di depannya. Cedric menaruh bunga itu di depannya dan tersenyum kecil.
"Terima kasih."
______________
HE OWNS ME | Part 38 - now or never.
Happy Reading !
Cedric berjalan dengan kedua tangan di sakunya. Semenjak kejadian itu, Anna sering memaksa Cedric untuk tinggal di mansion. Walaupun ia sama sekali tidak menyetujuinya, setidaknya ia cukup sering menginap agar tidak mengecewakan ibunya. Ia tahu bahwa Anna khawatir padanya. Cedric melihat Anna berjalan ke arahnya dengan jus di tangannya. Ia langsung meneguknya hingga habis dan mengembalikan gelas itu pada Anna tanpa satu kata pun terucap di bibirnya.
Sikapnya kembali dingin.
Dan Anna sangat menyadari itu. Anna menatap sedih anaknya yang sedang berjalan menuju kamarnya. Entah berapa kali Anna mengajaknya makan malam bersama, tetapi Cedric tetap tidak datang. Ia juga tidak yakin anaknya itu makan tepat waktu. Setidaknya Cedric mau meminum jusnya hingga habis.
"Cedric?" panggil Anna.
Cedric terdiam dan sama sekali tidak membalikkan badannya.
"Kau tahu bukan, kalau kau hanya tinggal bertanya? Mom akan—"
Anna berhenti berbicara ketika melihat Cedric kembali melanjutkan langkahnya.
"Jika kau menangis, aku akan membunuh siapa—"
Anna langsung menatap tajam Haden yang baru saja keluar dari kamar. "Kau akan membunuh anakmu sendiri?!" bentak Anna.
Haden menggaruk tengkuknya dan menatap Anna dengan kikuk. "Aku 'kan tidak tahu," ucap Haden.
Anna hanya mendesis kesal dan berjalan pergi menuju dapur dengan hentakan kakinya yang keras. Haden mencekal tangan Anna dengan lembut. Wajah marahnya surut ketika ia melihat wajah suaminya yang serius.
"Aku akan bicara padanya. Aku mendapat kabar bahwa dia dalam kondisi yang sangat buruk. Setelah ini, aku akan membiarkan Cedric untuk memutuskan," ucap Haden.
"Lagipula, ini sudah dua tahun. Cedric harus memilih antara berjuang atau menyerah."
Anna hanya membiarkan Haden berjalan menuju kamar Cedric. Anna lalu menghela nafas. Ini mengingatkannya pada masa sulit yang dulu ia lalui.
Haden membuka pintu kamar anaknya tanpa mengetuk. Sesuai dengan pemikirannya, Cedric langsung merebahkan tubuhnya di sofa tanpa mengganti baju. Lengannya dibawa ke atas kepalanya untuk menutupi matanya. Tentu Haden tahu karena ia sering mengecek anaknya. Ia melakukan itu karena ia sangat khawatir dan Haden bahkan tidak yakin Cedric benar-benar tertidur.
"Bangunlah."
Cedric mengangkat tangannya sedikit dan melihat ayahnya sudah duduk di depannya. Ia lalu memaksa tubuhnya untuk duduk.
"Aku mengantuk," ucap Cedric serak.
Haden menatap Cedric dengan datar. "Kau kira ayahmu ini bodoh? Aku bisa melihat ujung matamu basah, Cedric."
KAMU SEDANG MEMBACA
HE OWNS ME
Romance[COMPLETE] [SEQUEL FROM DEVIL BESIDE ME] #1 in your mind Lisa mempunyai seribu cara untuk membunuh dirinya sendiri, tapi ia tidak lakukan. Lisa mempunya beribu kata maaf untuk diucap, tapi ia sepertinya tidak termaafkan. Ia mengiranya begitu. Guci a...