He Owns Me | 14 - Just Say It If You Want

17.8K 1.2K 15
                                    

"Naik ke kamar dan langsung mandi dengan air hangat."

Setelah itu Cedric meninggalkan Lisa. Ia menuju kamarnya dan mandi lalu keluar setelah 30 menit di dalam kamar. Cedric berjalan menuju kamar Lisa. Perempuan itu tidak ada di kamarnya setelah ia mengetuk sampai menjelajahi kamarnya. Cedric berlari menuruni. Ia menggeram kesal ketika Chloe menghadangnya.

"Kau mencari Lisa? Dia sudah pulang." Chloe mengalungkan tangannya di sekitar lengan Cedric. "Kau harus mengantarku belanja," ucapnya sambil tersenyum manis.

Sedangkan Cedric, ia menghela nafasnya kasar dan Chloe tidak peduli itu. Hanya berada di samping Cedric Gillian yang membuatnya senang. Tidak peduli jika lelaki itu suka ataupun tidak.

______________

HE OWNS ME | Part 14 - Just Say It If You Want

Happy Reading !

Chloe Marlyn.

Siapa yang tidak mengenal perempuan itu ketika berada di Senior High School dulu. Perempuan itu seperti ratu di sekolah mereka. Dengan paras cantik, tinggi, langsing, kaya, serta menjadi ketua Cheerleader itu membuat kaum lelaki terus menaruh perhatian padanya.

Tapi Chloe Marlyn hanya tertarik pada Cedric Gillian. Walaupun pria itu sudah berpacaran dengan Lisa Carrington saat itu.

Lisa tersenyum tipis. Mengingat Chloe yang sekarang berada di samping Cedric, pasti membuat perempuan itu sangat bahagia. Lisa melihat ke atas langit sambil menghirup udara pagi dengan kuat dan mengeluarkannya dengan pelan. Udara pagi ini terasa dingin di paru-parunya.

Hari ini ia berniat mengunjungi Alice. Walaupun Alice mengusirnya dulu, Lisa tidak bisa membiarkannya begitu saja. Setidaknya ia harus melihat keadaannya—apakah wanita itu baik-baik saja atau tidak. Tapi sepertinya wanita itu baik tanpa dirinya.

Melihat pintu utama terbuka, membuat Lisa mengerutkan dahinya serta mempercepat langkahnya. Ia takut—bisa saja seorang pencuri masuk ke dalam rumah mereka. "Alice!" teriak Lisa setelah menutup pintu utama. Lisa sayup-sayup mendengar suara isak tangis.

"Alice!"

Lisa membuka kamar Alice dan terkejut ketika kamar wanita itu sangat berantakan. Ia melihat Alice menangis diatas tempat tidur yang sudah tidak beralaskan kain.

"Alice, ada apa denganmu?" tanya Lisa. Ia mencoba melihat wajah kakaknya tapi malah terkejut ketika Alice memeluknya dengan erat.

"Lisa, ak-aku hamil."

Lisa terdiam sejenak. "Kau tidak memberitahu pacarmu?"

"A-aku sudah mencobanya, tapi ponselnya tidak aktif dan juga ia tidak berada di penthousenya. Aku takut Li," isaknya.

Lisa melepas pelukan Alice. "Tidak tidak, jangan menangis. Sekarang, apa kau sudah makan?"

Alice menggeleng pelan.

"Dari kapan?"

"Kemarin," bisiknya.

Lisa melotot kaget. "Kau tidak bisa melakukan itu! Janinmu tidak bersalah Alice dan dia anakmu. Jika kau takut pria itu tidak bertanggung jawab, tidak apa. Kita bisa merawatnya bersama. Kau dan aku akan membuatnya menjadi anak pintar yang tampan atau cantik. Jadi jangan menangis lagi. Aku selalu berada di sampingmu."

H E O W N S M E

Cedric keluar dari mobil sportnya dan melihat sebentar sebuah toko di depannya lalu memilih untuk menyandarkan badannya di mobilnya. Ia telah mengetuk pantofel hitamnya diatas aspal selama beberapa menit hingga seseorang yang ia tunggu keluar dari toko itu.

HE OWNS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang