He Owns Me | 39 - 831

6.7K 526 11
                                    

Ketika kursi roda itu berhenti di depannya, rasa penyesalan itu mengisi penuh rongga hatinya. Kulitnya yang pucat serta balutan di tangan itu membuat Dante tidak bisa mengeluarkan satu kata apapun.

Joe menoleh ke arah Dante dan melihatnya terdiam membeku. Ia menepuk pundaknya dengan pelan. Beth yang sedari tadi mendorong kursi roda hanya tersenyum maklum pada Dante. Joe berjongkok dan menggenggam tangan itu sembari tersenyum.

"Nona Lisa, anda tahu Dante bukan?"

Lisa yang sedari tadi menunduk dengan topi hitamnya, mulai menaikkan wajahnya. Ketika Dante melihat mata Lisa, entah kenapa air matanya jatuh begitu saja. Seolah, ia merasakan bagaimana perasaan Lisa.

Bahwa ia tidak ingin hidup.

Bahwa Lisa se-frustasi itu ingin mengakhiri hidupnya.

______________

HE OWNS ME | Part 39 - 831

Happy Reading !

Kakinya berjalan dengan langkah pasti. Dengan baju hitam turtle neck serta celana jeans warna senada, tangan Cedric terangkat memencet tombol bel di samping pintu sembari sepatunya mengetuk lantai. Ini sudah jam 10 malam dan ia bertamu semalam ini. 

"Tuan Cedric, saya kira anda tidak datang."

Joe melihat Cedric sedikit kaget. Ia memang sudah menunggu Cedric dari pagi ketika Haden memberitahunya kemarin. Cedric memiringkan tubuhnya dan masuk dengan tiba-tiba. 

"Nona Lisa sudah tidur, sir," ucap Joe dengan cepat.

"Di mana kamarnya?" tanya Cedric menghiraukan ucapan Joe. 

Joe langsung menunjukkan arahnya pada Cedric. Tentu saja Joe tidak ingin Cedric membuka satu per satu ruangan di sini. Itu terlibat dari matanya.

"Sebelum anda menemuinya, saya ingin mengatakan sesuatu. Selama 2 tahun saya menjaganya, saya pernah bertanya 'apa nona tidak ingin bertemu dengan tuan Cedric?'"

"Lalu?" tanya Cedric.

"Ia menangis keras dan sangat frustasi. Dan dokter mengatakan jangan mengatakan nama anda lagi padanya."

"Selain itu bagaimana keadaannya? Kata dokter?"

Wajah datar Cedric benar-benar membuat Joe merasa kikuk. "N-nona Lisa selalu mengatakan bahwa ia yang salah. Bahwa semua kejadian yang terjadi adalah salahnya dan ia merasa tidak pantas untuk hidup. Selama beberapa minggu tinggal di Swiss—setelah ayah anda mengirim kami, saya tidak tahu bahwa nona Lisa sedang terpuruk. Nona Lisa hanya diam saja setelah siuman—"

Joe terdiam, begitu juga Cedric. Dengan cepat Cedric langsung membuka kamar Lisa.

"Fuck!" umpat Cedric.

Suara yang mereka dengan yaitu saat kepala Lisa beradu dengan kerasnya dinding. Di sudut sana, perempuan itu terduduk dan menangis sambil memukul kepalanya. Dengan cepat Cedric mengunci kedua tangan Lisa dan satu tangannya menarik badan Lisa kepelukannya sembari mengecek kepalanya.

Selama 20 menit Cedric melakukan itu sambil berlutut. Tangannya mengelus punggung perempuannya dengan lembut. Perlahan, tangisan Lisa mulai berhenti, hanya sebuah isakan kecil.

"Aku akan mengurusnya."

Joe yang sedari tadi berada di belakang mengangguk lalu pergi dan memberi tuannya privasi.

"You okay?" bisik Cedric. Ia benar-benar khawatir. Jantungnya berdetak sangat kencang ketika melihat Lisa seperti itu. Detakan yang sangat menyakitkan.

HE OWNS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang