He Owns Me | Prolog

58.3K 2K 20
                                    


⚠️WARNING⚠️

1. CERITA MURNI DARI PIKIRAN DAN KEHALUAN SANG PENULIS.

2. BISA DIBACA TERPISAH. TAPI KALO ADA YANG BINGUNG INI SIAPA ITU SIAPA, SALAH SENDIRI GA BACA DEVIL BESIDE ME. *ehehe

3. D4 ➡️ DIBACA, DIHAYATI, DIVOTE, DIKOMEN. BIAR SANG PENULIS SEMANGAT ❤

4. KALAU ADA TYPO MOHON DIMAAPKEUN. KEHALUAN SANG PENULIS KADANG MEMBUAT JEMPOLNYA MENGETIK DENGAN KECEPATAN 100 KM/JAM [ABAIKAN].

HE OWNS ME | PROLOG

•••••••••••••••••••••••••••••••

Perempuan tinggi dan cantik itu membuka pintu atap dan melihat seseorang yang sedang melihat lurus ke arah pemandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perempuan tinggi dan cantik itu membuka pintu atap dan melihat seseorang yang sedang melihat lurus ke arah pemandangan.

"Cedric!"

Cedric menoleh saat mendengar suara lengkingan yang memekakkan telinganya. Perempuan yang dikuncir kuda itu melangkah menghentakkan kaki kearahnya. "Aku sudah bilang, berhentilah merokok! Itu tidak baik untuk kesehatanmu," ucapnya lalu merebut rokok di tangannya dan membuangnya ke bawah. Ia menginjaknya dengan kuat seolah itu dapat meluapkan kekesalannya.

"Ayolah Lee, itu hanya satu batang. Lagipula aku sudah tidak merokok selama 2 minggu. Kau harus memberiku penghargaan."

"Aku tidak peduli. Tidak ya tidak!"

Cedric tersenyum miring dan dengan cepat ia mengecup pipi kanan perempuan itu. "Kau ini cerewet sekali," ucap Cedric lalu kembali mengecup pipi kanan perempuannya itu. 

"Aish! Berhenti menciumku."

"Aku akan pulang. Kau masih ingin berdiam disini?" lanjutnya.

Cedric mengangguk. "Kau tidak ingin kuantar?"

Perempuan itu menggeleng. "Aku membawa mobil. Kalau begitu aku pulang duluan." Perempuan itu mengecup pipi Cedric dengan cepat lalu pergi meninggalkan atap sekolahnya.

"Lisa! Jangan mengebut," ucap Cedric dengan nada tinggi dan serius namun terselip kekhawatiran disana. Perempuan yang dipanggil Lisa itu hanya melambaikan tangannya untuk menanggapi ucapan Cedric bahwa ia mendengarnya.

Cedric pulang saat matahari terbenam meninggalkan langit. Dirinya mengemudikan mobil sport hadiah dari ayahnya itu dengan kecepatan sedang. Ketika sampai di depan rumahnya, ia menyerahkan kunci mobilnya pada pengawal dan tanpa diberitahu pengawal itu mengerti dengan keinginan tuannya. 

Cedric masuk saat ibunya turun dari tangga. "Cedric, kau sudah pulang?"

Cedric tidak menjawab melainkan mencium pipi ibunya. "Mom, lipstickmu belepotan," ucap Cedric lalu berlalu menaiki tangga menuju kamarnya. 

"Aish! Haden!" teriak Anna kesal. 

"Kau harusnya tidak menggodanya, son." Haden keluar dengan jas yang tersampir pada lengannya. Pria yang berada di umur pertenganhan tahun itu, menatap tajam anak laki-lakinya. "Dia pasti tidak akan memberiku jatah selama seminggu."

Cedric terkekeh. "Well, selamat tidak makan, my lovely daddy," goda Cedric.

"Kau-"

Buru-buru Cedric membuka kamarnya dan masuk sebelum ayah menjitak kepalanya. Ia menggeleng pelan sambil tersenyum. Menggoda ayah dan ibunya sangat menarik untuk ia lakukan.

Pukul 8 malam ponselnya berdenting beberapa kali. Suara ringtone pesan masuk terdengar di telinganya saat Cedric bermain playstation.

"Sial!" geram Cedric. Ia membanting game console-nya ketika ia kalah dari pertarungan. Ia mengambil ponselnya yang berada di atas tempat tidur lalu merebahkan dirinya disana. Cedric mengerutkan dahinya ketika temannya memberitahu bahwa ia melihat Lisa di sebuah club.

Dengan menahan amarah, Cedric mengambil jaket hitamnya dan sebuah kunci motor. Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi hingga sampai pada club yang cukup terkenal di kotanya. Cedric masuk dan menatap nyalang orang - orang yang sedang menggoyangkan badannya mengikuti irama musik.

Cedric berhenti berjalan ketika ia melihat Lisa di lorong gelap itu. Gaunnya pendek memperlihatkan kaki jenjang serta kulit putihnya. Nafas Cedric memburu, berusaha menahan amarahnya yang sudah meluap ingin diledakkan. Jari - jarinya mengetat membentuk kepalan ketika ia melihat Lisa menikmati saat seorang laki - laki menciumnya.

Cedric menatap tajam. Ia keluar dari club itu lalu kembali mengendarai motornya. Angin malam itu membelai tubuhnya dengan keras. Cedric semakin menambah kecepatan ketika otaknya terngiang - ngiang bagaimana laki - laki brengsek itu menciumnya.

Tiba - tiba Cedric merasa tubuhnya terhantam sesuatu yang keras. Cedric jatuh dari motonya dan berguling di aspal beberapa kali karena kerasnya hantaman itu.

"I hate you, Lee."

_____ _____ _____

END OF PROLOG
_____ _____ _____

HE OWNS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang