Semua siswa sudah berada didalam kelasnya, sedang berkonsentrasi dengan kertas yang dibagikan oleh gurunya.
"Ingat anak-anak.. Ini hanya untuk kalian lebih mengenal atau tau teman kalian yang berada dikelas lain.. Jangan lupa juga isikan inisial nama kalian jangan nama lengkapnya.. " Seonsaeng-nim sedang berjalan-jalan memantau apa yang anak didiknya tulis pada kertas yang ia bagikan.
"Inisial itu apa Seonsaeng-nim??" salah satu siswa mengacungkan tangannya dengan wajah bingungnya.
"Hmm.. Inisial itu seperti singkatan dari nama kalian.. Seperti nama saya Tiffany.. Tinggal ditulis huruf T besar.. Mengerti anak-anak??"
"Nee.. "
Semua siswa sudah selesai menulis surat yang akan diberikan pada siswa dikelas lain, begitupun dengan kelas yang dituju. Mereka akan membalas surat yang mereka dapatkan lalu guru mereka akan memberikan kembali surat balasan itu kepada kelas sebelumnya.
*tingtongteng*
Suara bel istirahat sudah berbunyi. Beberapa siswa terlihat keluar kelas agar bisa bermain ditaman bermain yang berada disekolah mereka.Namun beda dengan Jihyo dan Nayeon. Kedua anak kecil itu terlihat duduk berdua dan sangat antusias membuka kotak bekal makanan mereka.
"Wahhh.. Neomu masiseo.. Jihyo-ya ppaba.. Eomma membuat makanan yang enak untukku.. Apa kau mau mencobanya??" Nayeon memamerkan hasil masakan Eommanya kepada Jihyo dengan wajah senangnya.
"Uri Eomma juga membuatkan ku masakan yang enak.. Bagaimana kalau kita saling berbagi makanan?? Sepertinya akan seru.."
Akhirnya kedua kotak makan itu diletakkan ditengah-tengah.Secara bergantian mereka memakan bekal mereka.
Namun seorang anak laki-laki merusak moment mereka dengan berlari masuk ke dalam kelas mereka lalu bersembunyi disamping meja mereka.
"Nayeon-ah.. Bukankah anak itu yang tadi menabrakmu?? Untuk apa dia kemari?? Apa dia anak nakal??" bisik Jihyo sambil melirik anak itu.
"Molla.. " Nayeon mengangkat bahunya dan mengabaikan anak itu untuk kembali makan.
"Yakk!! Son Chaeyoung.." tiba-tiba anak laki-laki lainnya masuk ke kelas mereka sambil berteriak.
Tanpa menghiraukan orang yg berada didalam kelas. Chaeyoung langsung pergi menghindari temannya setelah meletakkan potongan Lego dimeja tempat Nayeon dan Jihyo makan.
"Yak!! Mau kemana lagi kau??" teriak anak itu tapi segera menghampiri meja Nayeon dan Jihyo untuk mengambil Lego miliknya.
"Cheosong-hamnida.. Maafkan temanku yang menggangu kalian.." anak itu meminta maaf setelah mengambil Legonya.
"Apa kalian anak-anak nakal?? Karna ini kedua kalinya kami melihat kalian berkejaran diarea sekolah.." kini Nayeon yang bersuara karna anak laki-laki itu.
"Maafkan kami.. Tapi kami bukan anak yang nakal.. Hanya saja dia sangat suka bercanda denganku hanya denganku tidak dengan anak-anak yang lainnya.. Maaf aku harus pergi.." setelah mengucapkan hal itu, anak laki-laki itu langsung berlari pergi keluar kelas.
"Apa dia tidak bisa berjalan?? Kenapa harus lari?? Kalau jatuh bagaimana??" gumam Nayeon setelah melihat kepergian anak laki-laki itu.
"Apa kau menyukai anak laki-laki itu?? Kau tampak khawatir padanya.." Jihyo kini berniat menjahili temannya.
"Aniya.. Apa kau sudah selesai makan?? Aku akan menutup kotak makanku.." Nayeon mengalihkan pembicaraannya. Sejujurnya Nayeon hanya penasaran dengan kedua anak itu.
"Eoh sudah.. Baiklah kita bersihkan meja ini dulu.. Kita makannya sangat berantakan.. Hehehe"
Mereka secara bersama-sama membersihkan meja dengan tissue yang berada dimeja gurunya.
Waktu sudah menunjukkan siang hari. Semua siswa sudah dibubarkan karna sudah waktunya untuk pulang. Nayeon dan siswa lain juga sudah dijemput oleh orang tuanya.
"Appa.. Apa aku boleh memainkan Lego??" tanya Nayeon saat mereka sedang berjalan menuju mobil.
"Eoh.. Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?? Apa kau bosan dengan mainanmu??" Appa menundukkan kepalanya demi melihat Nayeon yang memegang tangannya.
"Aniya Appa, tadi ada anak laki-laki masuk ke kelasku dan mengambil Lego yang dibawa lari temannya.. Tiba-tiba aku ingin mencoba memainkannya Appa... Apa boleh??"
"Ahh.. Seperti itu.. Baiklah akan Appa belikan tapi jika kau bisa mendapatkan nilai yang bagus saat tes nanti.. Jangan lupakan dengan tes itu sayang.."
"Ne Appa.. Aku akan berusaha demi Lego.." Nayeon nampak bersemangat dan tersenyum senang.
"Eoh.. Tuan Yoo.. Annyeong-hashimika.." sapa Appa ketika melihat seseorang yang dia kenal diarea parkir bersama seorang anak disampingnya.
"Ah ne Annyeong-hashimika tuan Im.. Aku tidak percaya kita bisa bertemu disini.. Apa dia putrimu??" sapa Tuan Yoo sambil melihat Nayeon.
"Ne.. Dia putriku satu-satunya.. Apa dia putramu?? Tampan sekali putra anda tuan.."
"Ne dia putra pertama ku.. Aku tidak tau jika putri anda bersekolah disini juga tuan.. Sepertinya kita akan sering bertemu jika seperti ini.."
Kedua anak kecil itu hanya mendengarkan percakapan kedua orang tua itu sambil sesekali keduanya tanpa sengaja bertatapan.
Namun kali ini Nayeon tersenyum ketika tanpa sengaja anak laki-laki itu menatapnya.
Anak laki-laki itu bengong karna baru pertama kali melihat senyum yang menurutnya lebih cantik dari senyum Eommanya sendiri.
"Baiklah tuan.. Sepertinya aku harus pergi sekarang.. Aku harus kembali ke kantor setelah ini.." pamit Tuan Yoo setelah mengakhiri percakapan mereka.
"Ne.. Aku juga harus mengantarkan putriku pulang.."
"Ah Ne.. Annyeong-gaseyeo.."
Mereka akhirnya sama-sama masuk ke dalam mobil dan meninggalkan area sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yg gak vote nanti dimarahin emak Jihyo.. 😆😆😜😜
KAMU SEDANG MEMBACA
IN SEARCH OF J
RomanceTentang seorang gadis yg ingin mencari teman masa kecilnya hanya dengan berbekal inisial dan 1 pcs Lego.