Pagi ini Im Nayeon sudah berada di kampus tercintanya. Hari ini jadwalnya sungguh padat. Kuliah dari pagi sampai sore hari. Akan membuat pusing memang tapi untuk masa depannya memang harus lelah dulu.
Dan ada seseorang yang ingin ia cek keadaannya. Tapi tak terlihat batang hidungnya sedari tadi.
Nayeon berpikir mungkin jam kuliah mereka berbeda.
Hingga sore hari tiba. Laki-laki itu tak terlihat juga disekitar kampus.
"Daniel.. Apa Jeongyeon tidak kuliah hari ini?? Aku tak melihatnya seharian ini.." tanya Nayeon saat mereka tiba diarea parkir.
"Aiihhh.. Sepertinya ada yang mulai merindukan seseorang sekarang.." goda Jihyo sambil menyenggol bahu sahabatnya.
"Bukan begitu.. Hanya kemarin dia jatuh sakit.. Bukankah dia tinggal sendirian di apartemennya??"
"Kenapa tak hubungi sendiri saja orangnya??" tanya Daniel
"Aku tak punya nomor ponselnya.."
Daniel lalu mengambil handphonenya lalu mengirimkan nomor Jeongyeon ke Nayeon."Aku sudah mengirimkannya padamu.. Tanyakanlah sendiri karna anak itu juga tak memberitahu apapun padaku.." ucap Daniel.
"Atau jangan-jangan dia pingsan diapartemennya lalu tak ada yang mengetahuinya.. Lalu ..." ucapan Jihyo langsung berhenti ketika sahabatnya bergegas masuk ke dalam mobil lalu meninggalkan sepasang kekasih itu.
Jihyo terkekeh.
"Kenapa kau jahil sekali dengan sahabatmu sendiri??" tanya Daniel sambil merangkul kekasihnya."Biarkan saja.. Aku mengharapkan agar Jeongyeon bisa membuat Nayeon lupa dengan masa lalunya.." Daniel mengangguk.
"Baiklah.. Ayo kita pulang saja sekarang.." tangan Jihyo ditarik. Pintu dibukakan.
"Kita makan dulu ya.." pinta Jihyo sebelum Daniel menutup pintu mobil dan dijawab anggukan kepala dari Daniel.
Sedangkan ditempat lain. Nayeon sudah tiba diarea parkir apartemennya. Handphone diambilnya lalu menekan tombol panggil.
Tak lama yang dihubungi akhirnya menjawab telponnya. Namun
"Yeoboseyeo.." suara seorang perempuan yang menyambut Nayeon.
"Yeoboseyeo.. Apa benar ini nomor milik Yoo Jeongyeon??" Tanya Nayeon, meyakinkan tak ingin salah menghubungi.
"Ne.. Jeongyeon sedang berada didalam kamar mandi.. ada yang bisa saya bantu??"
Baru saja Nayeon akan berbicara. Nayeon merasa mendengar suara Jeongyeon.
"Noona?? Apa yg kau lakukan dengan handphoneku??""Ah ada seorang perempuan yang menghubungimu.."
"Yeoboseyeo.." akhirnya suara laki-laki itu yang didengarnya.
"Jeongyeon-ah.." panggil Nayeon
"Nayeon??"
"Ne.."
"Dari mana kau mendapatkan nomor telponku??"
"Dari Daniel.. Lalu kenapa kau hari ini tak ada di kampus?? Apa kau masih sakit??"
"Hanya masih tak enak badan saja.. Lagi pula hari ini aku tak ada kelas.."
"Ahh.. Begitu.."
"Wae?? Ada yang mau kau tanyakan padaku??"
"Ani.. Hanya kau tak terlihat dikampus jadi aku menghubungimu.."
"Ahh.. Aku sudah baik-baik saja.. Sudah ada yang merawatku juga.. Tak usah khawatir.."
"Arraseo.."
*tuuuttttt*
Panggilan langsung dimatikan secara sepihak oleh Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN SEARCH OF J
RomanceTentang seorang gadis yg ingin mencari teman masa kecilnya hanya dengan berbekal inisial dan 1 pcs Lego.