19

462 84 15
                                    

Beberapa minggu telah berlalu. Nayeon sudah pernah dibawa ke rumah orang tua Jeongyeon dan pertemuan kedua keluarga juga sudah dilakukan seminggu yang lalu.

Semenjak pulang dari rumah orang tua Nayeon. Nayeon memilih untuk tinggal di apartemen Jeongyeon karna mengingat kekasihnya itu beberapa minggu yg lalu sedang sibuk dengan perjuangannya untuk lulus, hanya ingin menjaga kekasihnya agar tak lupa makan karna sibuk dengan tugasnya.

Dan bulan depan menjadi bulan yg berarti untuk keduanya. Jeongyeon sudah memberitahu jika dia sudah lulus hanya tinggal menunggu waktu wisudanya saja. Jadi mereka hanya fokus pada rencana bulan depan yang setengahnya sudah diatur oleh orang tua mereka.

Berita tentang kabar keduanya juga sudah tersebar di kampus dan juga dikantor kedua orang tua mereka.

Seperti siang ini, Jeongyeon baru saja sampai diarea parkir kampus. Ada yg masih harus diurusnya sebelum wisuda.

Handphone diambilnya lalu segera mencari kontak kekasihnya.

"Yeoboseyeo.."

"Yeoboseyeo.. Sayang, ada apa??" sahut Nayeon disebarang sana.

"Kau dimana?? Aku baru sampai dikampus.." tanya Jeongyeon karna tadi pagi Nayeon berangkat lebih dulu ke kampus.

"Aku sedang di cafe sama Jihyo.. Kau sudah makan sarapan yg aku siapkan??"

"Eoh.. Sudah, kau akan ke kampus lagi kan??"

"Iya, aku akan ke kampus lagi.."

"Ya sudah, nanti pulang denganku kalau begitu, kabari aku nanti jika kelasmu sudah selesai.."

"Iya.."

"Ya sudah, aku mau bertemu dengan pengurus dulu.."

"Iyaa.. "

"Bye.."

"Bye.."
Handphone dimatikan setelah selesai menghubungi kekasihnya yg tadi pagi dijemput oleh Jihyo.

Jeongyeon keluar dari mobil lalu berjalan masuk namun langkahnya terhenti karna seseorang berdiri didepannya sambil menjulurkan tangannya.

Jeongyeon menatap laki-laki itu dengan tatapan datarnya.

"Selamat atas pernikahan kalian.." ucap Jinyoung, laki-laki yg menghentikan langkah Jeongyeon.

Jeongyeon menerima uluran tangan.
"Terima kasih.."
Tangan segera dilepaskan.
"Jika tak ada yang mau kau katakan lagi, aku akan pergi.."
Jeongyeon berjalan melewati Jinyoung begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Jinyoung.

Segala urusan telah selesai Jeongyeon urus. Dia baru saja keluar dari ruang administrasi dan ingin menghubungi kekasihnya.

"Yeoboseyeo.. Sayang.."

"Ne.. Ada apa Sayang?? Apa urusanmu sudah selesai??"

"Ne.. Apa kau sudah dikampus??"

"Belum.. Kami baru keluar dari cafe.."

"Aah.. Aku mau keluar dulu, ada yang mau aku beli sambil menunggumu selesai kuliah nanti.."

"Baiklah.. Hati-hati menyetirnya, kabari aku jika terjadi sesuatu.. Arrachi??"
Jeongyeon tersenyum mendengarnya. Pasti akan snagat imut jika saat ini Nayeon sedang berada dihadapannya.

"Arraseo.. Itu berlaku juga untukmu.."

"Ne.."

"Ya sudah aku tutup dulu.."

"Arraseo... Bye.."

"Bye.."
Jeongyeon sudah masuk ke dalam mobilnya. Memasukkan handphone ke dalam saku celananya dan meletakkan tasnya dibangku belakang.

Mobil dilajukan keluar dari area kampus. Tujuannya sekarang adalah pusat perbelanjaan. Saat mobil tengah melaju dijalanan, ada mobil dari arah berlawanan, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke arah Jeongyeon, hingga membuat Jeongyeon harus membanting setirnya dan

*BRAAKK*
Sebuah mobil menabrak pembatas jalan hingga membuat asap keluar dari meain mobilnya.

Dari kejauhan terlihat mobil Jihyo.
"Jihyo-ya sepertinya didepan ada kecelakaan.. Pelan-pelan aja.." ucap Nayeon.

Namun saat mobil melewati tempat kecelakaan, mata Nayeon menangkap sesuatu.
"Jihyo.. Berhenti sekarang.." pinta Nayeon dengan perasaan cemas.

"Wae?? Wae??" Jihyo segera menepikan mobilnya.
Nayeon segera keluar dari mobil dan berlari menghampiri tempat kecelakaan tersebut.

Mobil ambulance sudah berada disamping mobil yg mengalami kecelakaan tersebut. Tangan gemetar melihat siapa yg kecelakaan.

"YOO JEONGYEON.." Teriak Nayeon ketika melihat kekasihnya dimasukkan ke dalam mobil ambulance dengan luka dikepala dan tangannya.

×÷+-

Saat ini Nayeon tengah menatap seseorang yang sedang terbaring lemah dengan kepala yg diperban dan tangan yg harus memakai gips karna seperti kata dokter tadi

"Beruntung pasien segera dibawa kerumah sakit, jika tidak mungkin pasien akan kehilangan banyak darah dan juga tangan pasien harus kami pakaian gips pada tangan kanannya karna terdapat tulangnya yg retak.."

Nayeon tak bisa berkata-kata selain menangis melihat kekasihnya terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit.

Orang tua Nayeon dan Jeongyeon juga sudah datang ke rumah sakit. Mereka mengerahkan Bodyguard untuk berjaga didepan kamar Jeongyeon dan juga untuk mengecek cctv yang ada dijalan tempat Jeongyeon kecelakaan.

"Sayang, pulang lah dulu untuk istirahat. Kami akan menjaga Jeongyeon untukmu.." ucap Eomma Jeongyeon sembari mengelus rambut Nayeon.

"Ani Eomma, aku tak mau meninggalkannya. Aku ingin dia melihatku saat dia terbangun nanti.." Eomma Jeongyeon menatap Eomma Nayeon yang berada diseberang ranjang Jeongyeon.

Eomma Nayeon berjalan menghampiri anaknya.
"Kalau begitu Eomma akan pulang dan kembali lagi untuk membawakanmu pakaian dan makan malam untukmu.." ucap Eomma sambil mengelus rambut sang anak.

Nayeon mendongak menatap dengan matanya yg mulai memerah karna terus menangis.
"Gomawo Eomma.."
"Eomma juga pulanglah.. Istirahatlah dirumah.." lanjut Nayeon menatap Eomma Jeongyeon.

"Iya sayang.."
Kedua laki-laki yg menjabat sebagi Appa Nayeon dan Jeongyeon menghampiri mereka bertiga.

"Jadi bagaimana Sayang?? Apa mereka sudah mengecek cctv nya??" tanya Eomma Jeongyeon.

"Eoh sudah.. Mereka mendapatkan plat mobil itu dan ..."
Ketiga perempuan itu menatap Appa Jeongyeon.

"Pelakunya Jinyoung.."
Jawab Appa Nayeon

"MWO?? JINYOUNG??" teriak Nayeon tanpa sadarnya.

"Iya.. Kau tenang saja Sayang, Polisi sedang mencarinya sekarang dan mungkin sebentar lagi dia akan tertangkap karna polisi sudah melacak keberadaannya.." Ucap Appa Nayeon sembari mengelus rambut anaknya. Dia tau Nayeon pasti sangat marah setelah mengetahui siapa dalang dibalik kecelakaan calon suaminya.

"Ya sudah kalau begitu kami pamit dulu.. Segera kabari kami jika terjadi sesuatu ya.." ucap Appa Jeongyeon.

"Ne Appa.."

"Nanti Eomma akan kemari lagi dengan Eomma mu.."
Nayeon mengangguk lalu mereka meninggalkan Nayeon yg saat ini kembali menatap Jeongyeon. Mengelus lengannya hingga air matanya kembali menetes.

"Cepatlah bangun sayang.. Aku merindukanmu.." gumam Nayeon sambil menatap kekasihnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nah kan.. Ekspektasi saya tidak sejalan dengan ide yg datang..

Tapi ya mau bagaimana lagi, sudah syukur diberikan ide walaupun nc nya harus di tunda dulu..

Tenang aja nc nya nanti bakal normal2 aja kok gak akan terlalu bikin kalian kepanasan.. 😁

IN SEARCH OF J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang