16

420 86 7
                                    

Seminggu sudah berlalu, Jeongyeon juga masih berjuang mendapatkan hati Im Nayeon. Tapi Nayeon sendiri tak pernah menolak ajakan Jeongyeon untuk sekedar makan siang bersama, bahkan kadang Nayeon yang ingin makan siang atau sekedar ke cafe. Terkadang mereka pulang pergi ke kampus menggunakan 1 mobil, entah itu mobil Nayeon atau mobil Jeongyeon.

Seperti pagi ini, mereka punya jadwal yang sama dipagi hari. Mereka baru sampai di area parkir kampus.

"Maaf ya kayaknya nanti kamu makan siang sendiri.." ucap Jeongyeon setelah melepas seatbelt.

"Tumben.. Ada kegiatan lain atau ada gadis lain??" Jeongyeon terkekeh mendengarnya.

"Gak ada, cuma nanti mau cari materi di perpustakaan buat skripsi.." Nayeon mengangguk mendengarnya.

"Ya udah.."
Mereka akhirnya keluar dari mobil.

Mungkin orang-orang akan mengira bahwa mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih, tapi nyatanya tidak. Jeongyeon masih digantung bagaiman jemuran yang tak kunjung kering. Miris memang nasibnya, laki-laki tampan, pintar dan mapan bisa menjalin hubungan tanpa status dengan seorang gadis yang berani melelehkan es di dalam hatinya.

"Ekhem.."
"Ada yang makin deket aja nih kayaknya.." Jihyo sangat menikmati ketika sudah menggoda sahabatnya itu.

"Apaan sih.." sahut Nayeon ketika sudah duduk disamping Jihyo.

"Cuma ngasih tau aja ya Im Nayeon. Laki-laki tuh jangan lama-lama digantungnya.. Entar kalau di bosen nunggu terus beralih ke yang lainnya gimana?? Jeongyeon tuh udah baik, tampan, pinter, terus punya hoby yang sama lagi, suka main Lego. Kan seru kalau punya pacar yang satu frekuensi hobynya.." ucap Jihyo sambil menatap sahabatnya. Sedangkan Nayeon terlihat memikirkan apa yang Jihyo ucapkan.

"Iya sih, tapi ..."

"Tapi apa?? Masih mikirin temen kecil?? Im Nayeon-ssi, dengarkan aku, kita tak tau laki-laki itu masih hidup atau sudah tak ada. Kau tak bisa terus menerus memikirkan orang yang jelas tak ada dihadapanmu.. Jadi segeralah bertindak sebelum kau menyesal.."
Nayeon terlihat menghela nafas.

"Aku akan memikirkannya nanti.."
Tepat setelah itu, pengajar mereka masuk ke dalam kelas.

Tak terasa 2 jam sudah mereka duduk didalam kelas, pegal tentu saja.

"Haah.. Tumben Pegel banget duduk 2 jam.." gerutu Jihyo.

"Biasanya juga gak pernah protes, tumben sekarang protes.." ucap Nayeon yang sudah memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Dari kemarin malem duduk terus buat tugas jadi kerasa banget pegelnya.." ungkap Jihyo.

"Ya udah yuk makan siang.." ajak Nayeon yang sudah berdiri dari duduknya.

"Eh.. Gak sama Jeongyeon??"

"Gak.. Dia lagi diperpustakaan.."
Jihyo mengangguk.
"Oohh.. Ya udah.."

×÷+-

Dilain tempat, seorang laki-laki tengah berada disalah satu meja di Perpustakaan dengan laptop didepannya dan beberapa buku disamping kanan kirinya. Hingga dirinya tak sadar jika seseorang tengah menghampirinya.

Ice Americano kesukaan laki-laki itu diletakkan disamping buku. Yoo Jeongyeon, laki-laki itu mendongak menatap siapa tersangkanya, namun kemudian senyumnya terlihat setelah mengetahui siapa dalangnya.

"Hay.."
Yang disapa terlihat tersenyum lalu duduk disamping Jeongyeon.

"Gimana?? Udah dapet materinya??"

"Baru sedikit sih.. Kamu udah makan siang??"
Im Nayeon, gadia itu mengangguk.

"Udah tadi sama Jihyo dan ini .." Nayeon memberikan sandwich yang dia beli.

IN SEARCH OF J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang