07

419 88 14
                                    

Pagi ini disebuah apartemen terdapat seorang laki-laki yang baru saja menyelesaikan aktifitas mandinya.

Apartemen minimalis adalah pilihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apartemen minimalis adalah pilihannya. Ditinggal bekerja oleh orang tuanya membuatnya memilih tinggal diapartemen dari pada tinggal dirumah yang begitu besar tapi dia sendirian.

Yoo Jeongyeon.
Laki-laki ini sedang berdiri didepan lemarinya, memilih pakaian untuk ke kampus hari ini juga untuk mengisi kelas lagi hari ini.

Tiba-tiba deringan telphonenya mengganggu aktifitasnya.
"Yeoboseyeo.."

"Eoh.. Jeongyeon-ah.. Apa kau akan mengisi kelasku lagi hari ini??" tanya si penelphone.

"Eoh.. Wae??" Jeongyeon memilih untuk menloudspeaker panggilan itu sambil dia berpakaian dan menyisir rambutnya.

"Ada yg mau aku bicarakan denganmu.. Sehabis kelas kita ke cafe ya.."

"Arraseo.."

"Ok bye.."
Panggilan diputus.

"Tumben anak itu ingin berbicara dicafe.." gumam Jeongyeon setelah mengambil kembali handphone yg tadi diletakkan diatas kasur.

Jeongyeon sudah siap dengan style simple hari ini, kemeja warna biru muda dengan bagian lengannya yg digulung, celana jeans dan sepatu kets putih, tinggal mengambil kunci mobil lalu keluar dari apartemen.

Mobil sudah dilajukan keluar dari area apartemen tapi Jeongyeon memilih untuk membeli makanan dulu di minimarket untuknya sarapan sebelum ke kampus.

Kimbap, air mineral dan 1 cup americano menjadi pilihannya. Ketika sudah selesai membayar dan ingin keluar, tiba-tiba 2 orang yg sedang berdebat menghalangi pintu.

"Cheogiyeo.. Bisakah kalian tidak menghalangi pintu.. " tegus Jeongyeon membuat kedua orang itu menoleh.

Seorang perempuan yang ternyata mengingat Jeongyeon mulai memanfaatkan situasi itu. Im Nayeon.

"Eoh.. Kau disini?? Aku tadi pergi ke apartemenmu tapi sepertinya kau tidak ada.. Ternyata kau disini.." Nayeon langsung melingkarkan tangannya dilengan Jeongyeon.

Jeongyeon cukup terkejut karna tiba-tiba Nayeon memeluk lengannya.

"Nayeon-ah dia siapa??" tanya Jinyoung yg sedari tadi memaksa Nayeon untuk pergi dengannya.

"Dia kekasihku jadi kau tidak usah menggangguku lagi.." jawab Nayeon yg semakin membuat Jeongyeon bingung tapi untungnya dia hanya memilih untuk diam saja.

"Kau berbohong!! Kau tidak mungkin menjalin hubungan dengannya.." Jinyoung marah akan apa yg dikatakan Nayeon.

"Tidak ada yg tidak mungkin didunia ini.. Jadi tidak usah menggangguku lagi.."

"Ayo Sayang.." Nayeon langsung menarik Jeongyeon untuk pergi dari tempat itu.

Sekarang giliran Jeongyeon yang menarik Nayeon setelah mendekati mobilnya.

Membukakan pintu untuk Nayeon dan sikap itu masih dilihat oleh Jinyoung yg masih berdiri ditempatnya.

"Jadi apa maksudmu mengatakan aku kekasihmu??" Jeongyeon langsung menghadap Nayeon ketika sudah berada didalam mobil.

"Maaf aku memanfaatkanmu, tapi aku benar-benar ingin pergi dari laki-laki itu. Dia terus memaksaku dan berbuat kasar padaku..." ucap Nayeon sambil memegang pergelangan tangannya.

Arah pandang Jeongyeon tertuju pada pergelangan tangan Nayeon.

"Maaf dan terimakasih.. Berkatmu aku bisa pergi darinya.."

"Hmm.."

"Apa kau tidak ingat denganku??" tanya Nayeon saat mobil sudah dijalankan.

"Tidak.."

"Aku orang yg kau jatuhkan handphonenya didepan kelasmu.." ucap Nayeon dengan wajah kesalnya karna tidak diingat oleh sang pelaku dan itu membuat Jeongyeon menatapnya sekilas.

"Ahh.. Iya aku ingat dan mumpung kau disini, Kita langsung saja membeli handphone untukmu sebelum ke kampus.." ucap Jeongyeon sambil fokus menyetir.

"Tidak usah.. Aku sudah mempunyai handphone baru.." sangat berbanding terbalik dengan yg dikatakannya kemarin malam.

"Ahh begitu.. Baguslah kalau begitu.. Aku bisa memakai untuk membeli yg lain.." gumam Jeongyeon.

Nayeon mengurungkan niatnya setelah melihat keseriusan Jeongyeon yg memang ingin mengganti handphonenya.

"Ku dengar kau temannya Kang Daniel.. Apa benar??"

"Hmm.."

"Temanmu adalah kekasih sahabatku.." ucap Nayeon.

"Lalu apa hubungannya denganku??"

"Dasar menyebalkan.." gumam Nayeon yg masih didengar oleh Jeongyeon.

"Aku akan ke kampus.. Kau mau aku turunkan dimana??" tanya Jeongyeon ketika menunggu lampu berubah menjadi hijau.

"Apa kau tidak melihat styleku seperti apa??" Nayeon benar-benar kesal sekarang.

Jeongyeon langsung menscan pakaian Nayeon dan melihat tas yg dibawa Nayeon.
Jeongyeon hanya mengangguk sambil melajukan mobilnya.

Tak lama mereka akhirnya sampai diparkiran kampus. Nayeon keluar terlebih dahulu.

"Eoh.. Nayeon-ah.." panggil Jihyo yg saat itu juga baru sampai dikampus dengan Daniel.

"Eoh.. Jeongyeon?? Kenapa kau bisa dengannya??"  tanya Daniel ketika sudah berada didepan mereka.

Jeongyeon hanya mengangkat bahunya lalu pergi meninggalkan merek bertiga.
"Aku duluan.." Jeongyeon pergi setelah menepuk bahu Daniel.

"Dia temanmu??" tanya Jihyo

"Iya.. Yg menjatuhkan handphone Nayeon, tapi kenapa kau bisa satu mobil dengannya??" tanya Daniel menatap Nayeon.

"Tadi tanpa sengaja aku bertemu dengannya dan berakhir memanfaatkannya untuk lepas dari Jinyoung.." jelas Nayeon

"Memanfaatkannya??"

"Aku mengatakan dia kekasihku agar Jinyoung percaya dan berhenti mendatangiku.."

"Wahhh... Lalu kau berakhir didalam mobilnya dan berangkat ke kampus bersama??" Daniel terkejut pasalnya temannya itu termasuk orang yg cuek akan orang lain bahkan dengannya saja di cuek tapi sebenarnya Jeongyeon orang yg baik.

"Apa kau tidak tau jika dia salah satu assisten dosen yang paling banyak disukai oleh mahasiswi disini??"

Nayeon hanya menggeleng.
"Wahh.. Sebentar lagi akan ada rumor antara kau dan Jeongyeon.."

"Aku tak peduli.. "

"Ayo.." Nayeon langsung menarik Jihyo meninggalkan Daniel yg memang kelasnya berbeda dengan mereka berdua.

"Kabari aku nanti.." teriak Daniel ketika ditinggalkan oleh kedua gadis itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat malam minggu para jomblo.. 😆😆😆

IN SEARCH OF J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang