18

452 87 23
                                    

Siang ini, Nayeon dan Jeongyeon sudah tiba di kediaman orang tua Nayeon. Orang tuanya protes karna anak mereka satu-satunya jarang mengunjungi orang tuanya.

Jadilah Nayeon hari libur ini mendatangi kedua orang tuanya.
"Appa.. Eomma.." teriak Nayeon ketika sudah masuk ke dalam rumah.

"Annyeonghaseyeo Nona Nayeon.." terlihat pelayan dirumah mereka menyambut Nayeon.

"Ah ne.. Appa dan Eomma dimana??"

"Tuan dan Nyonya ada di taman belakang Nona.." tunjuk pelayan pada taman belakang.

"Ah ne gomawo.."

"Ayo sayang kita ke belakang.." tangan Jeongyeon sudah ditariknya untuk ikut ke taman belakang.

Kedua orang tuanya ternyata sedang duduk menghadap ke hamparan taman nan luas yang sengaja dibuat dibelakang rumah mereka.

*hug*
Eomma terlihat terkejut dengan pelukan tiba-tiba dari anaknya.
"Eomma.. ~"

Orang tua itu langsung menoleh ke belakang dan mendapati anaknya sudah berada dibelakang mereka dengan ditemani seorang laki-laki yang berdiri disampingnya.

"Annyeonghaseyeo Tuan Nyonya.." sapa Jeongyeon sambil sedikit membungkuk.

"Eoh.. Kau sudah bisa membawa seorang laki-laki masuk ke rumah ini??" goda sang Appa sambil menahan senyumnya

"Eomma Appa berhentilah menggodaku.." rengek Nayeon

Keduanya tertawa.
"Hahahaha.. Kemarilah kami merindukanmu yang sekarang jarang mengunjungi orang yang sudah semakin tua ini.." Nayeon lalu berjalan dan duduk ditengah-tengah Appa dan Eomma. Mereka saling berpelukan melepas rindu. Sedangkan Jeongyeon sudah duduk disisi lain menatap kebahagiaan keluarga kecil itu.

"Jadi bagaimana kabarmu?? Sepertinya ada yang sudah resmi sekarang.." tanya Eomma ketika pelukan sudah dilepas dan Nayeon duduk disamping Jeongyeon.

"Eommaaaa.. Berhentilah menggodaku.." rengek Nayeon karna orang tuanya sangat suka menggodanya.

Kedua orang tuanya tertawa melihat anaknya merengek seperti anak kecil.
"Jadi bagaimana Jeongyeon??"

"Ne.. Cheoseonghamnida Tuan dan Nyonya.. Nayeon sekarang berkencan denganku.." ungkap Jeongyeon. Sikapnya benar-benar sopan.

"Gwenchana.. Tak perlu meminta maaf.. Minta maaflah jika kau membuat anakku pulang ke rumah orang tuanya dengan deraian air mata kesedihan.." ucap Appa sambil menatap Jeongyeon.

"Aku akan berusaha untuk tak membuat anak Tuan menangis kecualis tangis bahagia.." Eomma senang mendengarnya.

"Aku tenang kalau begitu nak.."

"Khamsahamnida Nyonya.."
"Aku kemari sekalian ingin mengatakan sesuatu.." lanjut Jeongyeon sambil menggenggam tangan Nayeon.

Orang tua Nayeon mengangguk.
"Apa itu??"

"Aku akan melanjutkan S2 ku di Amerika setelah lulus nanti, sekalian mengelola salah satu perusahaan keluarga yang berada disana. Jadi .." Jeongyeon menatap Nayeon sejenak yang duduk disampingnya.

"Aku ingin menikahi anak anda, Im Nayeon.. sebelum aku melanjutkan S2 ku dan membawanya bersama ku ke Amerika.." Nayeon refleks menutup mulutnya karna terkejut dengan lamaran kekasihnya. Sedangkan kedua orang tua Nayeon tersenyum mendengarnya.

"Apa kau yakin dengan keputusanmu??" tanya Appa
"Apa Nayeon tengah hamil sehingga kau mau menikahinya??" tanya Eomma.

"Aniyo Eomma.. Aku tak hamil.. Aku bahkan baru tahu sekarang kalau dia mau melamarku.." jawab Nayeon yg sedikit sebal dengan tuduhan Eommanya.

IN SEARCH OF J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang