part 2

1.6K 141 8
                                    

Beberapa tahun kemudian, kini krist dan singto sudah beranjak remaja dan sekarang mereka sudah kelas 3 SMA.

Banyak hal yang sudah mereka lalui bersama . Entah sejak kapan rasa nyaman itu hadir singto merasa sayangnya ke krist bukan lagi rasa sayang seperti sahabat.

Singto berusaha keras menepis rasa itu, ia cukup tahu diri. Selain anak pembantu singto juga buta bahkan saat ini singto tidak tahu bagaimana rupa wajah krist .

"Kitt, apa aku boleh meraba wajah mu" ucap singto.

Saat ini krist dan singto memang sedang berada di kamar Krist dan tentunya sedang mengerjakan tugas sekolah mereka bersama.

"Boleh phi" ucap krist sembari menghentikan kegiatannya. Krist mendekat ke arah singto dan duduk di samping singto.

Singto meraba wajah krist dari mata, hidung krist yang mancung, pipi bulat krist, rambut krist dan terakhir bibir krist. Singto bisa membayangkan seberapa tampan krist.

"Andai aku bisa melihat wajah mu, krist" ucap singto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andai aku bisa melihat wajah mu, krist" ucap singto.

"Setelah hampir belasan tahun baru sekarang phi mengatakan ingin melihat wajah ku" ucap krist sambil cemberut.

"Aku baru kepikiran tentang itu" ucap singto sambil tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bell pelajaran telah berbunyi dan itu artinya kelas telah berakhir.

Krist memasukan buku pelajarannya ke dalam tas. Tak lama seorang wanita cantik datang menghampirinya.

"Apa kamu ada waktu krist, aku ingin mengajakmu pergi ke kafe yang baru buka kemarin" ucap wanita itu.

"T-tentu saja aku punya waktu untuk mu" ucap krist bahagia.

Ini adalah kesempatan untuk krist agar bisa lebih dekat dengan janhae, karna krist memang sudah lama menyukai janhae, sejak awal mereka masuk sekolah.

Singto yang duduk di samping krist mendengar semua pembicaraan mereka, ia sedikit merasa cemburu saat ini namun ia juga harus sadar akan posisinya.

"Apa phi bisa pulang sendiri?" Ucap krist.

"Ya, aku sudah terbiasa pulang sendiri. Kamu tenang saja" ucap singto, mengingat akhir-akhir ini dia memang sering pulang sendiri karna krist selalu mengantar janhae pulang.




*****
Krist pulang sekolah dengan gembira, ia tak henti hentinya tersenyum sedari tadi.

"Sepertinya kamu sedang bahagia, krist?" Tanya bi ayu

Bi ayu memang memanggil krist hanya dengan namanya tanpa embel-embel tuan muda, karna itu permintaan krist sendiri. Seluruh pekerja di rumah krist memang memanggil krist hanya dengan nama.

"Akhirnya aku punya pacar bi" ucap krist bahagia.

Singto yang baru saja lewat mendengar apa yang krist ucapkan. Hati singto terasa sakit mendengar itu.

Please be mine ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang