part 20

2K 129 0
                                    

Krist dan singto tengah menjemput fiat ke sekolahnya saat ini, singto sejak tadi terus menggenggam tangannya sehingga membuat krist harus mengemudi dengan sebelah tangan.

"Phi kenapa sejak kemarin keliatan manja sekali"

"Aku tak manja...." jawab singto.

Singto juga tidak tahu kenapa dia bisa menjadi sangat manja kepada krist, bahkan saat ini di mobil krist harus merelakan menyetir dengan sebelah tangan karna sebelahnya dipegang singto sedari tadi, krist sebenarnya juga merasakan pegal, tapi mau bagaimana lagi,  bayi besarnya saat ini tidak mau melepaskan tautan tangan mereka.

Singto menggenggam dan memberikan ciuman bertubi-tubi dipunggung tangan krist.

Hingga sampai di sekolah fiat, krist memutuskan turun sendiri dan singto menunggu di mobil.

"Papa" ucap fiat saat memasuki mobil.

"Fiat mau makan dimana?" Tanya singto.

"Di restoran makanan thailand. Fiat rindu makanan thailand, kapan kita liburan ke thailand lagi pa? Fiat merindukan nenek, fiat juga sudah libur sekolah" ucap fiat panjang lebar.

"Daddy dan papa masih punya kerjaan disini, kita masih belum bisa liburan sayang" ucap singto

"Nanti daddy yang menyuruh nenek menjemput fiat kesini, fiat tak apa 'kan ke thailand sendiri tanpa papa dan daddy?"

"Horee, tidak apa dad.... fiat rindu nenek"
.
.
.
.
.
.
.
.

seminggu yang lalu krist sudah memberi tahu mamanya tentang rencana fiat yang ingin berlibur ke thailand, jadinya kemarin sore mama krist terbang ke london untuk menjemput fiat.

Saat ini krist dan singto sudah di bandara, mengantarkan mama krist dan fiat yang akan terbang ke thailand.

"Fiat jangan nakal di sana, kasian kakek dan nenek yang sudah tua jangan menyusahkan kakek dan nenek" ucap singto.

"Iya, pa. Fiat janji tidak akan nakal"

"Mama, maaf aku tidak bisa pulang dalam waktu dekat ini, perkerjaan ku di kantor sangat banyak" ucap krist pada mamanya.

"Tidak apa, kamu jaga kesehatan, singto juga jaga kesehatan"

"Iya ma" sahut mereka bersamaan.

Setelah mama krist dan fiat masuk ke dalam bandara, singto kembali manja ke krist, ia menautkan tangannya dengan krist seolah tak ingin berpisah walau hanya semenit.

"Mulai.... Kenapa tadi di depan fiat phi tak memegang tangan ku?" ucap krist.

"Terserah aku lah" ucap singto.
.
.
.
.
.
" Tidak ada fiat sepi ya phi, aku sudah merindukannya" ucap krist.

Saat ini mereka baru saja tiba di rumah. Singto memeluk pinggang krist dari belakang dan sedikit memberi kecupan kecil, menghirup aroma tubuh krist, entah kenapa wangi tubuh krist seakan menjadi candu baginya saat ini.

"Phi kenapa dari tadi suka menempel pada ku?"

"Aku suka wangi tubuhmu, krist"

"Aku suka wangi tubuhmu, krist"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Please be mine ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang