part 6

1.4K 132 10
                                    

Saat ini krist dan janhae tengah makan malam bersama disebuah restaurant

"Besok aku akan terbang ke Prancis ada pemotretan di sana" ucap janhae.

Janhae memang seorang model terkenal jadi wajar saja jika ia sangat sibuk.

"Jaga diri mu baik-baik saat jauh dari ku, apa kamu butuh uang untuk membeli keperluan mu? Aku akan mentransfer uangnya nanti"ucap krist.

"Terima kasih, krist. Kamu memang selalu mengerti aku" ucap janhae manja.
.
.
.
Hari-hari berjalan seperti biasa, saat ini singto, namtarn dan plustor tengah makan siang bersama di kantin kantor.

"Krist bergabung bersama kami di sini" ucap namtarn saat melihat krist baru memasuki kantin, mungkin ia ingin makan siang juga.

Krist melihat ke arah namtarn yang menyapanya kemudian bergabung dengan teman-temannya , semua karyawan di kantor sudah tahu jika singto dan namtarn berteman baik dengan krist, jadi heran lagi jika mereka melihat atasan mereka makan siang bersama dengan singto dan namtarn.

"Dimana janhae? Biasanya ia selalu berada di dekat mu?" Tanya namtarn.

"Dia ada pemotretan di Prancis" ucap krist.

Mendengar kata prancis yang keluar dari mulut krist membuat singto mengingat sesuatu.

"Dua hari lagi kita ada janji bertemu klien di prancis" ucap singto.

"Benarkah...... berarti nanti aku bisa bertemu janhae disana" ucap krist senang.

Tak terasa hari mulai sore, singto membereskan beberapa perkerjaannya dan bersiap untuk pulang.

"Singto mau pulang bersama?" Tanya plustor.

Singto mengiyakan ajakan plustor, sebelum mengantar singto pulang ke rumahnya plustor mengajak singto ke suatu tempat lebih dulu.

"Aku baru tau ada taman seindah ini di kota ini" ucap singto.

Plustor mengajak singto duduk di sebuah kursi kemudian ia menggenggam tangan singto.

"Singto, aku masih menyayangi mu, apa kamu mau kembali bersama ku?" Tanya plustor.

Singto tentu saja terkejut mendengarnya kemudian ia berpikir sejenak sebenarnya ia sudah tidak mencintai plustor lagi sekarang, hanya saja beberapa hari ini plustor memang sering memberi perhatian lebih untuknya membuat singto sedikit merasa terkesan karnanya.

Mengenai hati singto yang sudah berpindah ke lain memang benar, dia menyukai krist saat ini tapi krist sudah mempunyai pacar dan bahkan krist terkesan homophobic jadi apa mungkin ia akan bisa bersama krist.

Mungkin saat ini krist tidak menjauhinya karna mereka telah mengenal sejak kecil. Jika mereka baru bertemu saat ini mungkin krist akan menjauhinya juga .

"Sing...." Ucap plustor karna melihat singto sedari tadi hanya diam.

"Aku mau" ucap singto.

Plustor bahagia mendengarnya kemudian ia memeluk tubuh singto.
.
.
.

Hari ini singto benar-benar sibuk di kantor, ia tengah menyiapkan beberapa berkas untuk ia dan krist meeting besok di prancis , karna waktunya tinggal sedikit lagi jadi singto melewatkan makan siangnya.

"Kamu sudah makan, sing?" Tanya plustor yang menghampiri singto.

"Belum sempat ,aku masih sibuk" ucap singto, tanpa mengalihkan tatapannya dari perkerjaannya.

"Phi sudah pesan tiket 'kan?" Tanya krist, yang baru saja datang.

"Sudah" ucap singto.

Setelah membereskan perkerjaannya ia makan siang lebih dulu bersama kekasihnya di kantin kantor, setelah itu baru ia menemui krist di ruangannya dan mereka berangkat bersama dari kantor menuju bandara.
.
.
Saat ini krist dan singto tengah meeting bersama klien mereka di sebuah club malam, mereka membicarakan proyek mereka hingga beberapa jam berlalu, akhirnya mereka selesai membicarakan perkerjaan kantor.

Beberapa rekan bisnis krist pamit untuk pulang lebih dulu sedangkan krist dan singto masih betah berada di sana.

"Aku ke toilet sebentar, setelah ini baru kita pulang" ucap krist kepada singto, kemudian ia beranjak dari tempatnya dan keluar dari ruangan tersebut.

"Permisi, dimana toiletnya?" Tanya krist kepada seseorang yang baru di temuinya.

Setelah mendapat informasi dimana toiletnya berada, krist melanjutkan langkahnya, baru saja ia memasuki lorong untuk ke toilet ia malah di kejutkan dengan pemandangan yang tak seharusnya dirinya lihat.

"Janhae" lirih krist .

Iya... krist melihat kekasihnya tengah bercumbu panas di lorong toilet.

"K-kamu kenapa bisa disini krist?" Tanya janhae terkejut.

"Siapa dia sayang?" Tanya bule tersebut.

Mendengar pria tersebut memanggil janhae sayang, krist menjadi emosi dan memukul pria yang bersama janhae itu beruntung keadaan toilet sedang sepi ,jadi tidak ada yang tahu jika ada pertengkaran di toilet.

"Krist!! Berhenti!!" Ucap janhae.

"Kamu membela dia?" Tanya krist.

Janhae tidak menjawab pertanyaan krist, ia malah pergi dengan mengajak pria itu dan meninggalkan krist seorang diri di sana. Krist benar-benar hancur kekasihnya lebih memilih orang baru dari pada dirinya , ia yang sudah menemani janhae selama bertahun-tahun.

Singto melihat krist berjalan dengan lemas ke arahnya.

"Kamu kenapa, krist?" Tanya singto.

"P-phiii... janhae... dia selingkuh phi" ucap krist sambil menangis.

"Bagaimana bisa? Kapan kamu bertemu dengannya?" Tanya singto lagi.

"T-tadi di toilet" ucap krist .

"Sebaiknya kita pulang sekarang" ucap singto.

"Tidak, pesankan aku minuman yang banyak, aku ingin mabuk phi ,aku ingin melupakan janhae untuk malam ini" ucap krist.

"T-tapi krist" ucap singto.

"Cepat phi" ucap krist

Singto langsung beranjak dari tempatnya dan memesan minuman untuk krist, ia dengan setia menemani krist yang sedari tadi menangis dan meneguk minuman beralkohol itu.

Singto merasa kasian dengan krist, ia jelas tahu perjalanan kisah cinta krist sejak mereka masih sekolah dulu, bahkan dia menjadi saksi betapa bahagia krist saat janhae menerima cintanya dulu.

















                  Tobecountiuned.

Please be mine ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang