part 12

1.6K 135 11
                                    

Singto merasa hidupnya sudah tak tenang seperti dulu, apa lagi semenjak krist  hadir kembali di kehidupannya.

Singto memutuskan untuk resign dari kantor krist dan tentunya surat pengunduran dirinya di robek krist.

"Phi bahkan sudah tanda tangan kontrak, aku tak bisa menyetujui niat phi ingin berhenti. Jika phi mau, phi bisa bayar denda atau serahkan fiat pada ku, maka phi boleh berhenti berkerja disini" ucap krist sambil tersenyum sinis.

"Krist, apa masih kurang penderitaan ku selama ini? kenapa harus kamu tambah lagi?! Fiat anak ku! Aku yang membesarkannya, kenapa kamu dengan mudahnya menyuruh ku agar menyerahkan fiat pada mu!?"

"Aku hanya ingin di dekat fiat phi, sekarang giliran aku yang akan menjaga fiat, phi sudah cukup punya waktu 5 tahun ini, aku juga ingin merasakan jadi seorang ayah"

"Apa kamu merasa pantas untuk menjadi ayah? Kemana kamu saat fiat masih bayi dulu? sekarang dia sudah besar dan kamu dengan tak tahu malunya ingin mengambilnya dari ku!?" Ucap singto sambil tertawa sinis.

"Aku tak akan mengambilnya jika phi mengijinkan ku untuk berada di dekatnya juga, perkenalkan aku sebagai daddynya, aku tak mau fiat memanggil ku om lagi atau phi perlu status dari ku? Apa phi mau menikah dengan ku? apapun akan ku lakukan demi fiat, demi bisa bersama fiat phi"

"Kamu mengajak ku menikah hanya karna fiat?"

"Iya, memang apa lagi?"

"Maaf krist aku tidak bisa" ucap singto, ia langsung pergi meninggalkan krist.

*****
Saat jam istirahat tiba, singto membereskan meja kerjanya dan langsung keluar dari ruangannya.

Ia melajukan mobilnya ke sekolah fiat ia takut krist akan menjemput fiat lebih dulu darinya.

Di lain tempat saat ini, krist membawa fiat pulang ke apartemennya. Ya... Krist memang menjemput fiat lebih dulu dari pada singto.

"Daddy ini rumah siapa?" Tanya fiat.

"Rumah daddy"

krist membawa fiat ke sebuah kamar.

"ini kamar fiat, apa kamu mau menginap di rumah daddy malam ini?" Tanya krist.

"Tapi fiat belum ijin kepada papa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi fiat belum ijin kepada papa"

"Nanti daddy yang bilang ke papa, sekarang fiat mandi setelah mandi kita bisa bermain bersama. di rumah daddy juga banyak mobil-mobilan, daddy beli kemarin khusus untuk fiat"

Fiat memang sudah memanggil krist dengan sebutan daddy, tadi krist yang menyuruh fiat memanggilnya daddy, krist menjelaskan jika dia juga daddy fiat sama seperti singto. Fiat yang terlalu kecil untuk mengerti hanya mengangguk saja dan memanggil krist daddy.

Saat fiat mandi krist menelpon singto dan memberi kabar jika fiat berada di rumahnya.

"Kembalikan fiat kris!! Atau kamu akan ku laporkan ke polisi atas tuduhan penculikan anak!!" Bentak singto di sebrang sana.

"Fiat anakku phi, apa aku salah membawa fiat?" Ucap krist.

"Kirim alamat mu sekarang" ucap singto.

(Sharelock)send.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit, singto tiba di apartemen tempat krist tinggal.

"Dimana fiat!?" Tanya singto, saat krist membuka pintu.

"Fiat baru saja tertidur karna kelelahan, biarkan fiat menginap di sini malam ini"

"Tidak, kamu sudah seharian penuh bersamanya"

"Phi juga menginap disini, tidurlah di kamar fiat" ucap krist, ia langsung beranjak ke kamarnya.

Singto melihat fiat tertidur lelap, ia merasa tak tega untuk membangunkannya, jadi singto memilih untuk tidur bersama fiat, ia juga lelah hari ini karna mencari fiat.

Sedangkan krist saat ini masih betah membuka matanya, ia belum bisa tidur dan dia tengah berfikir, bagaimana ia akan menghadapi ini? apa dia memang harus menikah dengan singto? Tapi jujur saja ia masih tak punya rasa dengan singto. Atau haruskah ia mencoba belajar untuk mencintai singto?


****
Saat pagi hari singto tengah berkutat di dapur krist, ia memasak sarapan pagi untuk fiat yang akan berangkat sekolah.

"Pagi daddy" sapa fiat, saat melihat krist datang mendekati mereka.

"Anak daddy sudah bangun? Bagaimana tidur mu semalam? Tempat tidurnya nyaman tidak?" Tanya krist.

"Sangat nyaman dad, fiat suka rumah daddy, fiat ingin tinggal di sini boleh tidak daddy?" Ucap fiat.

"Tentu boleh sayang" jawab krist

"Tidak boleh fiat, kita punya rumah sendiri" ucap singto yang baru saja datang.

"Phi sing juga boleh tinggal di sini, kita tinggal bertiga disni" ucap krist.

"Tidak" ucap singto.

"Tapi fiat ingin di sini pa, tempat tidur fiat bagus, banyak mainan di sini, jika papa tidak mau fiat sendiri saja yang tinggal disini" ucap fiat cemberut.

"Tidak fiat, kamu mau meninggalkan papa sendiri di rumah kita?"

Hati singto benar-benar sakit mendengar ucapan fiat. Singto tak menyangka bahwa fiat pun akan memilih krist dan meninggalkannya sendiri.

Singto langsung pergi dari dapur setelah menyiapkan makanan, ia ke kamar fiat dan langsung mandi, singto tidak ingin terlalu memikirkan perkataan fiat tadi.

Krist paham perasaan singto, ia tidak bermaksud ingin mengambil fiat, ia hanya ingin mengurus fiat bersama-sama.

"Fiat tunggu disini, daddy ingin menemui papa dulu"

Krist berjalan menuju kamar fiat.

"Phi, aku juga tidak bermaksud untuk mengambil fiat dari phi. Aku hanya ingin menebus kesalahan ku dulu phi. maafkan aku"

"Sudahlah tak usah dibahas" ucap singto.

"Apa phi mau menikah dengan ku?"

"Jika hanya karna fiat, tidak krist"

"Aku akan belajar mencintai phi"

"Tunggu sampai kamu benar-benar mencintai ku baru kita bicarakan lagi"

"Apa aku punya kesempatan sekarang?" Tanya krist.

"Kita jalani dulu"





















Tobecountiuned.

Please be mine ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang