(4)

49 3 0
                                    

Sampai didepan lapangan sekolah
"Gw harus nelpon ibunya asahi" jaehyuk merogoh kantung celananya untuk mencari benda persegi itu, sebelum itu jaehyuk dan ibunya asahi saling bertukar nomor.
Saat jaehyuk sedang mencari nomornya dan asahi langsung nahan tangan jaehyuk.

"Jangan kasih tau mama hiks,,," asahi menahan tangan jaehyuk.

"Kenapa asa, ini penting. Cepat atau lambat ibu lu akan tau juga, ini demi keselamatan lu sahi" jaehyuk merebut kembali ponselnya.

"Tapi bukan sekarang hiks,, gw nggak mau mama khawatir hiks..." Asahi memeluk jaehyuk dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher jaehyuk.

Jaehyuk langsung berlari kerumah sakit menggunakan bus yang berada dihalte, sambil menunggu, jaehyuk selalu mengelus kepala asahi.

"Ada apa dengan jantungku" batin jaehyuk sambil memegang dadanya yang berdetak cepat.

Akhirnya bus pun tiba dan jaehyuk langsung berlari dan masuk kedalam bus itu tanpa memperdulikan tatapan aneh pada penumpang bus, kemudian jaehyuk mendudukkan bokong-nya ke kursi kosong.

Selang beberapa waktu saat menempuh perjalanan dan jaehyuk menggendong asahi kembali dan membawanya menuju lorong rumah sakit.

"DOKTER, SUSTER, TOLONG TEMAN SAYA" jaehyuk berteriak tanpa memperdulikan orang yang berada dirumah sakit.

Kemudian para dokter dan suster datang sambil membawa brangkar dan menaruh Asahi yang sudah pingsan di brangkar itu.
Akhirnya asahi dibawa keruangan UGD, jaehyuk tunggu diluar sambil melihat asahi yang diperiksa dari kaca luar. Sungguh jaehyuk sangat khawatir pada asahi.

Jaehyuk terus mondar mandir didepan pintu ruangan Asahi yang dirawat.

Beberapa menit kemudian.

Ckklek?

Pintu ruang rawat asahi terbuka menampakkan dokter laki laki yang tampan yang bernama tag Hwang renjun.

"Bagaimana dengan kondisinya dok apakah ia baik baik saja, apakah ada luka yang serius" tanya jaehyuk panik.

"Apakah Anda dari keluarga pasien" tanya dokter itu.

"Saya temannya, asahi baik baik aja kan dok, tolong katakan dokter" jaehyuk Dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tidak ada hal yang serius dengan pasien, jadi anda tenang saja" dokter itu menepuk pundak jaehyuk.

"Syukurlah, makasih banyak dok, bolehkah saya masuk" tanya jaehyuk.

"Tentu, silahkan, nanti saya berikan obatnya" dokter renjun mempersilahkan jaehyuk masuk menemui asahi yang sudah sadar dan masih dibilang lemah.

Jaehyuk mendekati asahi yang menatap langit kamar rumah sakit yang warna putih, pandangan asahi sangat Kosong dan ia pun menatap jaehyuk yang duduk disampingnya, jaehyuk menggenggam tangan asahi.

"Asa" panggil jaehyuk yang tengah berbaring menatapnya.

"Hmm" asahi cuma berdehem, sungguh ia sangat lelah sekarang.

"Apa yang mereka lakukan sama lu sampai kayak gini" jaehyuk mengerutkan keningnya sambil menggenggam erat tangan asahi.

"Gw dah biasa gituin" jawab asahi seadanya.

"Tapi mereka dan kelewatan Asahi, lu ngga khawatir sama diri lu sekarang, lu ngga khawatir kalau lu ngga jelasin semuanya sama mama lu atau ayah lu" jaehyuk sungguh ia sangat kesal pada asahi yang keras kepala.

"Ayah gw dah nggak ada" asahi kembali menitikkan kembali air matanya.

"Jadi asahi anak yatim"
"Maafin gw asa, gw nggak tau" jaehyuk menundukkan kepalanya.

Unforgettable Love (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang